KAMBING BERENANG

Bagi para sahabat tawa yang menjadi anggota PESATKAMA alias Persatuan Sate Kambing Mania yaitu kelompok penyuka yang setia terhadap sate kambing,nih anda wajib perhatikan joke ini.

Ada seorang pasien memeriksakan diri kepada seorang dokter yang juga menjadi sahabatnya.

Dokter        : Sakit apa?
Pasien         : Ini dok, sakit pusing, leher tegang, selalu pengin marah, seluruh badan rasanya pegal sekali. Sakit apa ya dok saya?
Dokter        : Wah… ini penyakit sateris gulekoima syndrome. Anda hanya boleh makan daging binatang yang bisa berenang.
Pasien         : Apakah itu berarti saya hanya boleh makan ikan saja, dok?
Dokter        : Yang bisa berenang kan bukan hanya ikan saja? Pokoknya semua binatang yang bisa berenang sebaiknya dikonsumsi.
Pasien         : Baik dok! Apa dokter mau mampir ke rumah saya nanti sore? Sekalian mencoba kolam renang saya?
Dokter        : Ok, nanti saya ke rumah anda. Soalnya saya juga senang berenang.

Ketika dokter mampir ke rumah si pasien, dokter menjadi sangat kaget. Bagimana tidak? Ternyata pasiennya sedang berenang bareng kambing. Lalu dokternya bertanya:

Dokter        : Kamu kok berenang bareng kambing itu bagaimana?
Pasien         : Dok saya hanya menuruti nasehat dokter. Katanya saya harus mengkonsumsi binatang yang bisa berenang. Saya paling doyan sate kambing. Supaya saya sehat makanya saya menuruti nasehat dokter, yaitu melatih kambing ini berenang agar bisa saya konsumsi.

Pesan :

Sahabat tawa, hati-hati loh dengan dosa. Orang kalau sudah terikat dengan dosa, dia akan menjadi terlatih membuat alasan agar bisa tetap mencintai dosanya, supaya orang lain memaklumi kesukaannya terhadap dosa, dan supaya hati nuraninya menjadi terbungkam atas perbuatan dosa yang dilakukannya. Yuk kita bertobat dan meninggalkan dosa-dosa kita.

Raja Sulaiman menasehati:

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan

TEROMPET DAN GIGI

Malam tahun baru kemarin benar-benar membuat orang bersukacita. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, bahkan manula semuanya turut bersukacita.

Tidak terkecuali keluarga Paimin yang berada di daerah pelosok. Ia mengajak istri dan anaknya semata wayang yang berumur 5 (lima) tahun pergi ke alun-alun. Setelah memarkir motornya, Paimin, istri dan anaknya jalan-jalan di sepanjang trotoar alun-alun yang sangat ramai oleh penjual terompet dan para pejalan kaki. Tiba-tiba … seperti ada orang yang memanggil-manggil dirinya:

“Mas...mas...sini mas...tolongin saya.”, ternyata yang memanggil adalah seorang nenek-nenek dengan seorang cucu disampingnya.

“Ada apa nek…” kata Paimin.

“Ini lho, tolongin tiupi terompet cucuku ini. Sejak tadi nenek meniup kok tidak bunyi-bunyi.”

Paimin pun segera mengambil terompet dari tangan nenek dan meniupnya, dan ternyata memang tidak berbunyi. Akhirnya Paimin memeriksa terompet itu, ditemukanlah ada 3(tiga) biji gigi nenek tersangkut menutup lobang terompet.
“Wah...ini penyebabnya, gigi nenek menyumbat lubang untuk meniup...makanya tidak berbunyi.”

Teteretteettet…. “Nah, ini sudah bunyi, Ini terompetnya dan ini gigi nenek yang copot dan tersangkut di terompet.”

“Makasih ya mas..”

Lalu Paimin segera mengajak istri dan anaknya berlalu dari tempat itu. Tiba-tiba anaknya merengek-rengek minta dibelikan terompet. Maka Paimin menghampiri penjual terompet yang agak jauh letaknya dari tempat tadi. Paimin mengambil terompet dan mencobanya. Tet… terettett… Kemudian Paimin bertanya kepada penjual, dan penjualnya ternyata seorang nenek-nenek.

“Nek...berapa harga terompetnya?”

“Terompetnya sudah dicoba dan berbunyi kan…?”

“Iya nek…”

“Terompet itu gratiiiisss…! Soalnya tadi nenek mencoba membunyikan terompet dan gigi nenek copot tiga. Terima kasih, sudah membantu nenek untuk mencoba membunyikan terompet.”

Woallah...kok ya ada-ada saja, meniup terompet kok bisa bikin gigi pada copot...yah...namanya juga humor. Betul tidak sahabat tawa?....

Pesan :
Sahabat tawa, lumayan loh...Paimin sudah mendapat terompet gratis masih ditambah dapat pahala karena menolong nenek-nenek tadi. Seorang murid Guru besar Gamaliel memberi nasehat begini:


 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

KEBIASAAN MAKAN SEPERTI INI AKAN MEMBUAT ANDA LEBIH TUA


Semua orang pasti ingin tetap terlihat muda. Tanpa perlu repot-repot melakukan berbagai perawatan mahal, sebenarnya ada cara simpel agar awet muda. Selain menjalani pola hidup sehat, sebaiknya Anda juga hindari kebiasaan makan dan beberapa asupan yang justru membuat Anda tampak lebih tua.


Hindari makan dalam kondisi stres. Sebab, saat stres tubuh menghasilkan hormon kortisol. Tingginya kadar kortisol bisa menyebabkan tidak seimbangnya hormon lain yang berpengaruh pada sistem cerna hingga nutrisi tidak terserap dengan baik.

Saat stres, selain menganggap makanan adalah penenang pikiran, ada juga orang yang justru melewatkan makan, padahal itu merupakan hal buruk bagi pikiran dan tubuh Anda. Tak hanya itu, tidak minum cukup air juga bisa membuat kulit kering, mengelupas, dan berkerut yang membuat Anda tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Hidrasi yang baik bisa mengangkut nutrisi penting pada kulit untuk mencegah penuaan dan meremajakan kulit.

Nah, dikutip dari The Suburban, Rabu (23/10/2013) ini dia beberapa asupan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi jika tidak ingin terlihat lebih tua:

1. Terlalu banyak garam
Makanan tinggi garam bisa membuat tubuh dehidrasi dan menyebabkan tekanan darah tinggi bahkan gangguan ginjal. Garam juga bisa membahayakan kepadatan tulang dan kesehatan mental pada orang tua.

2. Lemak trans
Lemak trans tidak ditemukan secara alami dalam makanan melainkan diproduksi sekaligus dimasukkan ke dalam makanan untuk membuat rasa, warna, dan tekstur makanan awet. Lemak ini bisa menimbulkan kolesterol, meningkatkan resistensi insulin, obesitas, dan peradangan. Studi juga menunjukkan bahwa makan daging merah terlalu banyak dan produk susu berlemak bisa membuat otak menua lebih cepat.

3. Makanan olahan
Roti, sereal, kue, dan biskuit adalah salah satu jenis makanan olahan dan mengandung gula putih yang cukup tinggi. Saat terlalu banyak gula masuk ke tubuh, kulit tidak bisa menghasilkan kolagen yang cukup dan menjadi keriput. Tubuh juga tidak mampu memperbaiki dirinya sendiri secara efisien. Terlalu banyak asupan gula juga membuat Anda lebih cepat kehilangan memori, pendengaran, dan penglihatan. Beberapa penelitian juga menunjukkan gula berlebih bisa tingkatkan risiko diabetes tipe 2 dan alzheimer.


Sumber: www.detik.com

DIVERSITY AND ONENESS IN THE CHURCH

by David K. Bernard



The Bible teaches that every human being is of equal worth in the sight of God. God is no respecter of persons (Acts 10:34; Romans 2:11). The church has diversity of members but is one body; by one Spirit we are all baptized into one body (I Corinthians 12:12-13).

In Christ, there is no unequal treatment based on race, social class, gender, religious background, or national origin. “There is neither Jew nor Greek, there is neither bond nor free, there is neither male nor female: for ye are all one in Christ Jesus” (Galatians 3:28). “There is neither Greek nor Jew, circumcision nor uncircumcision, barbarian, Scythian, bond, nor free: but Christ is all, and in all” (Colossians 3:11).

We are to conduct our lives and ministries without partiality, discrimination, or favoritism (I Timothy 5:21). It is wrong to be prejudiced against someone because of race, social standing, lack of education, or poverty. “If you show partiality, you commit sin” (James 2:9, NKJV).

In the apostolic church, people of diverse ethnicities and backgrounds worshiped together and served in leadership. The ministers in Antioch included Barnabas, a Jew from Cyprus; Simeon Niger, whose surname means “black” in Latin, probably referring to skin color; Lucius of Cyrene in North Africa; Manaen, of a noble family; and Paul, a Jew and Roman citizen from Tarsus (Acts 13:1).

When the modern Pentecostal movement began in the early twentieth century, American society was characterized by racial prejudice and segregation, yet the Holy Spirit overcame these barriers. The Azusa Street Revival in Los Angeles, which spread the Pentecostal message around the world, was started by an African American, William Seymour. Hispanics, blacks, whites, and people from many nations worshiped together. Blacks and whites served in leadership.

The three most significant theologians of the early Oneness Pentecostal movement were Frank Ewart, an Australian who immigrated to Canada and then to the U.S.; G. T. Haywood, an African American; and Andrew Urshan, an Assyrian immigrant from Persia (Iran). The oldest surviving list of Oneness ministers, from 1919-1920, contains 704 names. Twenty-nine percent were women, about twenty-five to thirty percent were African American, and several Hispanic names appear on the list. Once again, both blacks and whites served in leadership.

In recent decades the United Pentecostal Church International (UPCI) has sought to recapture the biblical unity of the apostolic church and the early Oneness movement. It adopted a position paper entitled “Racial and Ethnic Affirmation” that opposes racism, prejudice, and segregation. The paper states that the UPCI “must continue to take deliberate, intentional steps toward inclusion in all areas of the fellowship and at all levels of the organization. . . . [It] is dedicated to overcoming any appearance of racism within the church by making a deliberate effort toward inclusion and a firm, open stand against racial bigotry and segregation.”

Around the world in 197 nations, the vast majority of the UPCI is nonwhite. As of July 2012, in the U.S. and Canada an estimated 25-30 percent of the constituency is nonwhite. Of fifty-six districts in the U.S. and Canada, eleven have African American board members; five have Asian, Pacific Island, or Native American board members; and four have Hispanic board members. Thirty-one have minorities as district department heads, and thirty-nine have minorities in some leadership position. The General Board has significant minority representation as do all six divisions that have district directors. For example, six African Americans and five Hispanics currently serve on the General Youth Committee. North American Missions has thirteen minority committee members, Sunday School has eleven, and Ladies Ministries has five.

Much has been accomplished, and much remains to be accomplished. By God’s grace, let us represent the church in heaven, where people of every race, nation, and language will gather around the throne to worship the one true God in oneness of heart and mind.

100 TAHUN RESTORASI NAMA YESUS

 oleh David K. Bernard



Pada 2013 kita merayakan seratus tahun restorasi baptisan air dalam nama Tuhan Yesus Kristus . Kami menemukan contoh dari praktek ini sepanjang sejarah gereja , namun peristiwa penting pada awal abad kedua puluh menyebabkan kebangkitan terbesar dari pesan ini sejak abad ketiga .

Nama Yesus adalah pesan yang diperbaharui dalam gerakan Pantekosta modern, yang berasal dari Sekolah Alkitab di Topeka , Kansas , pada Januari 1901 yang dipimpin oleh Charles Parham dan dengan Azusa Street Revival di Los Angeles , California , 1906-1908 dipimpin oleh William Seymour . Berdasarkan contoh-contoh dalam Kisah Para Rasul , beberapa Pentakosta awal mulai membaptis dalam nama Yesus , termasuk Parham ( 1901 ) , beberapa di Los Angeles selama Azusa Street Revival ( 1907 ) , dan Andrew Urshan , seorang imigran Persia di Chicago ( 1910 ) .

Praktek ini belum memiliki doktrin signifikansi yang kuat , namun. Dua peristiwa penting menyebabkan perkembangan dari pesan Nama Yesus sebagai gerakan yang berbeda : Worldwide Camp Meeting di Arroyo Seco pada bulan April tahun 1913 dan rebaptisms Frank Ewart dan Glenn Cook pada April 1914 .

Worldwide Apostolic Faith Camp Meeting diselenggarakan oleh RJ Scott dan George Studd dan ditahan di Arroyo Seco dekat Los Angeles , pada sebuah perkemahan yang digunakan oleh Azusa Street Mission . Pertemuan selama sebulan dimulai pada tanggal 15 April 1913, dan mungkin dua ribu orang menghadiri .

Pembicara utama adalah Maria Woodworth - Etter , seorang penginjil Pantekosta terkenal . Harapan yang tinggi , dan 364 orang menerima Roh Kudus . Banyak mukjizat penyembuhan terjadi sebagai Woodworth - Etter berdoa seorang menteri Kanada " dalam nama Yesus . " Pada baptisan layanan Robert McAlister , menjelaskan bahwa baptisan dengan model ditenggelamkan satu kali adalah yang tepat, dan bukan ditenggelamkan (dicelupkan) sampai tiga kali. Sebagai bukti ia mengutip cerita baptisan dalam Kisah Para Rasul . Para rasul dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus , mereka tidak pernah dibaptis menggunakan kata-kata " Bapa, Anak , dan Roh Kudus , " yang membutuhkan penenggelaman (pencelupan) sampai tiga kali.

Pengamatan Mc. Alister menanam benih dalam pikiran beberapa orang . Seorang pria bernama John Schaepe begitu terinspirasi bahwa ia menghabiskan malam dalam doa . Keesokan paginya ia mulai berjalan melalui kamp berteriak bahwa ia telah menerima wahyu dari kuasa nama Yesus . Dan beberapa orang yang ada di kamp tersebut dihebohkan oleh pemahaman barunya tersebut.

Seorang pria lain yang sangat terkesan adalah Frank Ewart , berasal dari Australia , di mana ia telah dibaptis oleh misionaris . Pada tahun 1903 ia berimigrasi ke Kanada , pada tahun 1908 ia menerima Roh Kudus di Portland , Oregon , dan pada tahun 1912 ia menjadi pendeta dari sebuah misi Pantekosta di Los Angeles didirikan oleh William Durham . Ewart telah mempelajari nama dan keesaan Allah untuk beberapa waktu , sehingga komentar Mc. Alister yang terutama menarik baginya . Ewart mengundangnya ke rumahnya , di mana mereka membahas implikasi teologis menggunakan nama Yesus dalam baptisan air . Mereka menyimpulkan bahwa ketika para rasul dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus , mereka benar memenuhi perintah Kristus untuk membaptis dalam nama Bapa, Anak , dan Roh Kudus ( Matius 28:19 ) .

Setelah kamp , Ewart mulai bekerja di Los Angeles dengan McAlister dan Glenn Cook, seorang penginjil mencatat yang pernah menjadi manajer bisnis penuh waktu dari Azusa Street Mission . Orang-orang terus belajar nama Yesus dan ajaran Allah . Setelah beberapa bulan McAlister kembali ke Kanada dan berbagi pemikiran mereka dengan para menteri di sana, terutama Franklin Junior. Pada titik tertentu mereka juga termasuk dalam diskusi mereka GT Haywood , teman menteri dan seorang pendeta terkemuka Afrika Amerika di Indianapolis .

Pada November 1913 di sebuah konvensi di Winnipeg , McAlister mengkhotbahkan khotbah pertama pada nama Yesus dalam baptisan air . Dan hasilnya adalah melakukan pembaptisan dan dibaptislah tiga puluh orang yang baru bertobat dalam nama Yesus Kristus . Ini adalah pertama Nama Yesus pembaptisan hasil dari pertemuan Seco Arroyo .

Kembali di Los Angeles , Ewart dan Cook menyimpulkan bahwa , mengikuti pola apostolik , baptisan air selalu harus dilakukan dengan doa dalam nama Yesus . Mereka juga menyimpulkan bahwa Bapa, Anak , dan Roh Kudus bukanlah tiga pribadi yang berbeda tapi tiga manifestasi dari satu Allah , dan Yesus adalah wahyu dari Bapa, Anak , dan Roh Kudus . Alasan mengapa ada kekuatan seperti ketika orang percaya memberitakan , berdoa , dan membaptis dalam nama Yesus adalah kepenuhan Ketuhanan berdiam di dalam Yesus .

Untuk memberitakan pesan ini , Ewart dan Cook membentangkan kemah dan mulai pertemuan di Belvedere , California , di luar Los Angeles . Pada tanggal 15 April 1914, Ewart mengajarkan khotbah pertamanya pada Kisah Para Rasul 2:38 . Ia menyatakan bahwa pesan penuh keselamatan terdiri dari pertobatan , baptisan air dalam nama Yesus Kristus , dan baptisan Roh Kudus , dan ia terkait Nama Yesus dibaptis dengan keesaan Allah di dalam Kristus . Kemudian Ewart oleh Cook dibaptis dalam nama Yesus Kristus , dan Cook membaptis Ewart .

Tindakan ini- rebaptisms pertama dalam nama Yesus Kristus - tegas diidentifikasi Kesatuan Pentakosta sebagai gerakan yang berbeda . Sebagai Nama pesan Yesus diberitakan , kebangkitan besar pecah di Los Angeles . Banyak yang disembuhkan secara ajaib dan banyak menerima Roh Kudus dalam air pembaptisan . Segera Nama pesan Yesus mulai menyebar ke seluruh dunia .


AWAS! ADA SUAP MENYUAP!

Shallom....

Pemilu kian mendekat. Aroma “money politic” makin menyengat. Dalam Pemilu kita harus tahu bahwa rakyat adalah Raja. Para Caleg ibarat peserta tender. Mereka harus berlomba untuk meraih kemenangan. Dalam perlombaan itu ada yang mengikuti aturan main. Tetapi tidak sedikit yang “nyempal” dari aturan main yang ada. Akibatnya Rakyat yang menjadi Raja pun disuap. Raja yang bijak mengambil keputusan secara independen (merdeka/ tanpa tekanan) berdasar-kan pertimbangan kepentingan bersama sebagai bangsa, dan bukan egosentris. Raja yang bijak harus menghukum mereka yang main suap. Alkitab berkata:”Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.”

(Keluaran 23:8). Jadi jika anda tidak ingin memilih orang tersebut, sebaiknya jangan terima uangnya. Dan jika anda ingin me-milih orang tersebut, beritahu dia:”Jangan menyuap!”. Bagaimana bila terlanjur menerima? Mari kita bertobat dan minta ampun kepada Tuhan. Amsal 15:27 mengatakan: ”Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” Jadi jangan menyuap, dan jangan meng-harapkan suap.

Jika demikian bagaimana seharusnya sikap kita terhadapPemilu yang akan datang?

1. Jangan mau disuap, dan jangan memilih orang yangmenyuap dan curang.

2. Pilih orang yang integritasnya (Kejujuran) teruji.

3. Pilih orang yang memiliki kemampuan.

4. Pilih orang yang  berkomitmen pada Pancasila dan berwawasan Bhineka Tunggal Ika. 

(Gembala)


BAPTISAN AIR YANG ALKITABIAH


Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang mempunyai 'otoritas tertinggi'. Dan kita sebagai orang Kristen harus belajar taat dan tunduk terhadap otoritas. Apalagi tunduk terhadap 'otoritas tertinggi' yaitu Firman Tuhan.

Jadi kita tidak perlu bingung akan baptisan mana yang sesuai dengan Firman Tuhan. Kita belajar saja dari Firman Tuhan tentang arti baptisan yang sebenarnya. Baptisan yang diajarkan di Alkitab adalah :


1. Baptisan bukan untuk bayi. 

Baptisan adalah untuk mereka yang sudah dapat mengaku dengan mulut dan percaya dengan hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

2. Baptisan yang diajarkan Alkitab adalah 'immerse baptism', bukan 'springkler baptism'


Artinya 'immerse baptism' adalah baptis selam. Karena dalam baptis selam terdapat 3 makna, yaitu 'mati' , 'dikuburkan' dan 'dibangkitkan' .


3. Baptisan yang diajarkan Alkitab harus dilakukan “Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus.”

Walaupun Matius 28:19-20  Yesus mengatakan: ”Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Tetapi tidak ada seorangpun tokoh dalam Alkitab dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Para Rasul justeru membaptis dalam nama Yesus. Mengapa? Sebab Para Rasul melakukan perintah Yesus dan bukan hanya mengulangi perintah saja. Mereka tahu persis bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus dinyatakan dalam SATU PRIBADI yaitu Tuhan Yesus Kristus

Coba baca Kolose 2:9 -”Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,” Dan mari kita ajukan beberapa pertanyaan terhadap ayat tersebut untuk memperjelasnya.

· Dalam siapakah berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan? Dalam Dialah yaitu Tuhan Yesus Kristus.

· Seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam dalam Yesus, atau Yesus tinggal dalam ke-Allahan? Kalau Yesus tinggal dalam ke-Allahan maka Yesus menjadi salah satu Pribadi Allah. Ayat tersebut menegaskan bahwa seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam dalam Yesus secara jasmani.

· Jika demikian, jika kita hendak menemui Bapa, Anak dan Roh Kudus, siapakah yang kita jumpai? Tuhan Yesus Kristus.

· Dalam berapa Pribadi berdiam sejara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan? Satu Pribadi, yaitu Yesus Kristus.

Jadi Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah peranan Allah. Tetapi PribadiNya hanya satu yang dinyatakan secara jasmani dalam Tuhan Yesus Kristus. 

Jika kita bertanya pada Roh Kudus, baptisan mana yang benar? Maka Roh Kudus pasti menjawab 'buka dan baca Alkitabmu'. Karena fungsi dan peranan Roh Kudus adalah : MENGAJARKAN dan MENGINGATKAN apa yang telah Yesus ajarkan (Yohanes 14:26).

Jadi kalau kita memegang Firman Tuhan sebagai 'otoritas  tertinggi', kita tahu baptisan macam apa yang sebenarnya diajarkandi Alkitab. Dan kita harus belajar tunduk terhadap otoritas Firman Tuhan.

Dalam peristiwa Yesus dibaptis ada beberapa hal yang dapat kita pelajari :


1. Baptisan selam adalah tanda pertobatan (Matius 3:11).


2. Baptisan selam adalah kehendak Tuhan (Matius 3:15).

3. Setelah baptis selam langit terbuka dan terdengar suara bersaksi:"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”(Matius 3:17)  

Peristiwa ini juga berlaku pada kita, sebagai anak-anak Tuhan. Ketika kita ber-tobat, dibaptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita mempunyai kesaksian Bapa, bahwa kita adalah anak-anakNya dan Bapa berkenan pada kita. 

Haleluya !!! Terima kasih Yesus sudah memberi teladan bagi kita tentang pentingnya arti baptis selam.


Pesan inti dari tulisan ini  adalah : KITA HARUS BELAJAR TUNDUK TERHADAP OTORITAS FIRMAN TUHAN. JIKA FIRMAN TUHAN MENGAJARKAN TENTANG
BAPTIS SELAM, KITA HARUS TUNDUK TERHADAP FIRMAN TUHAN.


Firman Tuhan adalah YA dan AMIN. Jangan kita menambahi atau mengurangi Firman Tuhan. Jangan kita memberi 'tanda koma' jika Firman Tuhan sudah memberi 'tanda titik'. Tuhan Yesus memberkati. (Red)



MENGAPA HARUS SALIB YESUS?

Roma 3:23-26


Dosa yang buruk dan jahat sudah menjebak manusia sehingga terperosok dalam kebinasaan. Apapun yang dilakukan manusia hanya membentur jalan  buntu dan tidak ada jalan keluar untuk kembali.

Alkitab menegaskan bahwa manusia bisa dibenarkan karena penebusan dalam Kristus Yesus. Mengapa harus Kristus Yesus? Apa yang sudah dilakukan oleh Yesus Kristus?

I. YESUS ANAK DOMBA ALLAH

1. Dosa tidak bisa dibereskan dengan simpati dari Allah, Efesus 2:8

Segala usaha manusia untuk membuat Allah terkesan dengan kesalehan, amal dan kebaikannya hanya menghasilkan kesia-siaan. Dosa sudah mencemari manusia begitu parah. Perbuatan baik, kesalehan, amal sehebat apapun tidak bisa terbebas dari pengaruh dan kecemaran dosa, Yesaya 64:6. Sedangkan Allah yang mahasuci adalah Allah yang tidak bisa melihat dosa sekecil apapun.

2. Dosa tidak bisa dibereskan oleh Taurat, Galatia 2:16

Taurat hanya menegas-kan bahwa betapa parahnya dosa membelenggu manusia, Roma 3:20; Roma 4:15; Roma 7:7-9.

Taurat mengurung manusia agar manusia sadar bahwa mereka butuh kasih karunia Allah, Galatia 3:22-24.

3. Dosa hanya bisa dibereskan melalui subtitusi, 2Korintus 5:21

Subtitusi artinya penggantian. Maksudnya, manusia bisa bebas dari hukuman dosa jika ada manusia yang tidak berdosa mau menggantikan hukuman dosa tersebut.

Persoalannya semua manusia sudah jatuh di dalam dosa. Itulah sebabnya Allah memberikan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia sama seperti kita, hanya Dia tanpa dosa (Yohanes 1:1,14). Tubuh Yesus diberikan agar menjadi korban bagi pengampunan dosa manusia.

4. Salib, demontrasi keseimbangan kasih dan keadilan Allah, Yohanes 3:16

Allah yang mahasuci harus membenci dosa. Allah yang maha adil harus menghukum dosa. Kebencian Allah terhadap dosa sudah ditimpakan kepada Yesus. Keadilan Allah sudah diwujudkan dengan tindakan menghukum Yesus. Kasih Allah sudah diwujudkan dengan memberikan Yesus Kristus sebagai pengganti hukuman manusia.

II. YESUS KORBAN YANG SEMPURNA, Ibrani 7:25-28

Yesus adalah korban yang sempurna. Korban-korban yang lain (dlm Taurat) adalah bayangan dan peringatan. Korban yang sempurna dilakukan cukup satu kali untuk selama-lamanya. Ibrani 9:27-28. Amin



KALENDER BARU

Pada saat tahun baru, seorang cucu kesayangan dating ke rumah neneknya dan terjadilah dialog ini:

Cucu : Nenek … aku dating.
Nenek: Oh cucuku… apa kabarmu saying. Kamu ke rumah nenek bawa oleh-pleh apa?
Cucu : Nih nek aku bawakan kalender baru buat nenek.
Nenek: Kamu bawa oleh-oleh buat nenek kok kalender baru, buat apa …khan kalender nenek yang lama masih bagus.
Cucu : @#$%^& (Sang cucu terdiam dan gelagapan)


Pesan :
Sahabat tawa yang terkasih. Menjadi “manusia baru” itu jauh lebih penting daripada sekedar menghadapi hari, bulan dan tahun yang baru. Isa Al-Masih bersabda:


 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."