KEMURAHAN HATI ORANG MESIR

 


Baiklah katakan kepada bangsa itu, supaya setiap laki-laki meminta barang-barang emas dan perak kepada tetangganya dan setiap perempuan kepada tetangganya pula."  Lalu TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat. (Keluaran 11:2-3)


PENDAHULUAN

Suatu ketika suami dan istri berbincang-bincang. Istri bertanya kepada suami, “Kalau seandainya Bapak bermimpi mendapat uang 5 (lima) milyar, Bapak mau apakan duit itu.” “Aku akan sumbang panti asuhan satu milyar, aku bangun pabrik senilai tiga milyar lalu yang satu milyar aku tabung. Kalau ibu, duitnya buat apa?”, begitu jawaban sang Bapak yang sekaligus mencecar pertanyaan kepada Ibu. “Kalau aku gampang, yang lima milyar aku sumbang panti asuhan semua.”, cetus istri. Sergah suami “Lha terus buat Ibu senidiri gak ada dong ?”. “Gampang, tidur lagi ya bermimpi lagi.”, begitu jawaban sang istri.

He…he… Ini memang lelucon. Masih mimpi saja orang sudah mulai pelit, apalagi kalau beneran. Itulah sifat harta kekayaan selalu memanipulasi dan mengamplikasi manusia yang memilikinya. Kalau manusianya cabul, punya duit ya semakin menjadi-jadi watak zinah dan percabulannya. Tetapi kalau dermawan, punya duit makin murah hati kepada semua orang.

 

PENJELASAN

Nats di atas menyebutkan bahwa orang-orang Mesir sangat bermurah hati kepada orang-orang Israel. Seharusnya ayat ini memicu pertanyaan di benak kita. Kok bisa murah hati ya? Apa yang membuat orang Mesir bisa murah hati? Apakah semudah itu mengubah orang Mesir menjadi murah hati? Berikut saya coba jelaskan apa yang membuat orang Mesir bermurah hati kepada orang Israel?

1.     Rasa takut dan ngeri (Keluaran 3:22; 12:35)

Tulah terakhir membuat orang Mesir amat sangat ketakutan sebab semua anak sulung di Mesir mati. Karena itu orang Mesir ingin orang Israel segera minggat sehingga tidak mendatangkan malapetaka di Mesir. Tetapi orang Israel “jual mahaL” dengan tujuan agar orang Mesir mau memberi “pesangon” berupa emas, perak dan harta benda berharga lainnya.

2.     Penghargaan terhadap Musa dan Harun (Keluaran 11:2-3)

Ketokohan Musa dan Harun sedemikian kuat atas masyarakat Mesir sehingga kepergian rombongan Musa dan Harun mendapat simpati dan dukungan berupa “cindera mata” yang berharga dan melimpah.

 

Tetapi sebenarnya ada maksud Tuhan dengan melimpahkan harta kekayaan kepada orang Israel, yaitu agar orang Israel mempergunakan emas, perak dan harta berharga tersebut untuk beribadah kepada Tuhan, khususnya membangun kemah tabernakel (Keluaran 25: 3-7).

Sangat disayangkan, hati orang Israel tertututp oleh kebebalan dan kekerasan hati. Seharusnya kebaikan dan kemurahan Tuhan mendorong mereka untuk bersyukur dan mengasihi Tuhan. Tetapi hati dosa melekat menutup mata rohani mereka. Emas dan harta kekayaan malah mereka gunakan untuk membuat patung lembu emas (Keluaran 32:1-6).

 

RENUNGAN

1.     400 tahun mereka menjadi budak yang miskin namun dalam sekejap berkelimpahan harta kekayaan. Terlalu mudah bagi Tuhan untuk memberkati umatNya Israel. Masihkah kita meragukan kesanggupan Tuhan untuk memlihara dan memberkati kita?

2.     Sering kita memohon-mohon agar Tuhan memberkati kita, tetapi sejujurnya sering kita tidak punya rencana dan kerinduan “untuk  apa sesungguhnya berkat yang Tuhan akan limpahkan kepada kita itu.” Tuhan mau semua berkat Tuhan yang kita terima itu bukan untuk ditumpuk demi kenyamanan diri kita sendiri, tetapi berkat itu harus didistribusikan sesuai rencanaNya. Siapkah kita menjadi saluran berkat?

3.     Pernahkah kita terjebak dalam situasi “menyalah gunakan berkat Tuhan?”. Semoga Tuhan melembutkan hati kita sehingga kita selalu hidup dan bertindak dalam kebenaran.

 

DOA

Tuhan Engkau pemelihara kami yang sempurna, Engkau sanggup memberkati kami dengan limpah. Bahkan Engkau melatih kami setiap hari untuk menjadi saluran berkat. Berikan hikmatMu sehingga kami mampu mengelola setiap berkatMu sehingga berkatMu menjadi sarana kami memuliakan Engkau dan bukan menjadi jerat buat perjalanan iman kami. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar