Roh Kudus, Penghibur dalam Penderitaan


Nats:Kisah Para Rasul 7:54–60

 

Ayat Kunci:

“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah Para Rasul 7:55)

Pendahuluan

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan, setiap kita pasti pernah menghadapi penderitaan. Entah itu penderitaan fisik, batin, kehilangan, atau ketidakadilan. Di tengah penderitaan, sering kali muncul pertanyaan: “Di manakah Tuhan? Mengapa aku harus mengalami ini?”

Hari ini, kita akan belajar dari kisah Stefanus, seorang yang setia, yang menunjukkan bahwa Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita di tengah penderitaan, melainkan hadir sebagai Penghibur, Penolong, dan Sumber kekuatan yang tak tergoyahkan.

 

I. Roh Kudus Menguatkan di Tengah Penderitaan (Kis. 7:55a)

“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus…”

A. Penderitaan Stefanus Sangat Nyata

·         Ia tidak hanya menghadapi hinaan, tetapi lemparan batu yang mematikan.

·         Ia sendirian, dikelilingi oleh orang-orang yang membencinya.

B. Namun, Stefanus Tidak Kosong, Ia Penuh

·         Ia tidak diisi ketakutan, tetapi kepenuhan Roh Kudus.

·         Kepenuhan Roh Kudus bukan berarti bebas dari penderitaan, tetapi memiliki kekuatan ilahi untuk menghadapinya.

Aplikasi:

Saudaraku, ketika penderitaan datang, isi hidup kita bukan dengan kepanikan, bukan dengan kepahitan, tetapi dengan Roh Kudus. Roh Kudus tidak menjanjikan kita bebas dari penderitaan, tetapi Ia menjanjikan kekuatan yang melampaui penderitaan.

Ilustrasi:

Seorang wanita Kristen di Tiongkok yang dipenjara karena imannya, tetap bersaksi kepada para sipir dengan sukacita. Ia berkata, “Aku tidak takut, karena Roh Kudus tinggal di sini bersamaku.” Penghiburan Roh Kudus membuat penjara yang dingin menjadi tempat kehadiran Allah yang hangat.

 

II. Roh Kudus Membuka Mata untuk Melihat Kemuliaan Tuhan (Kis. 7:55b-56)

“…menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.”

A. Apa yang Stefanus Lihat?

·         Bukan batu-batu yang dilemparkan, bukan kemarahan manusia.

·         Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri.

B. Yesus Berdiri Menyambut Stefanus

·         Biasanya Alkitab menggambarkan Yesus duduk di sebelah kanan Allah (Markus 16:19).

·         Di sini, Yesus berdiri, seakan-akan Yesus memberikan penghormatan bagi Stefanus yang setia.

Pesan Rohani:

Roh Kudus membuka mata rohani kita untuk melihat bahwa penderitaan kita tidak sia-sia. Tuhan melihat, Tuhan menyambut, dan Tuhan menghargai kesetiaan kita.

Aplikasi:

Dalam penderitaan, kita sering hanya fokus pada rasa sakit, kehilangan, dan ketidakadilan. Mari berdoa: “Tuhan, bukalah mataku untuk melihat kemuliaan-Mu, agar aku tidak tenggelam dalam luka, tetapi terangkat oleh kasih-Mu.”

Ilustrasi:

Seorang misionaris yang sedang menghadapi penyakit kanker menulis, “Aku tidak lagi memandang sakitku sebagai akhir, tetapi sebagai jembatan menuju pelukan Kristus.” Roh Kudus memberi penglihatan yang melampaui kenyataan dunia.

 

III. Roh Kudus Memberi Kuasa untuk Mengampuni dalam Luka (Kis. 7:60)

“Ya Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.”

A. Stefanus Meniru Doa Yesus di Kayu Salib (Lukas 23:34)

·         Mengampuni di saat disakiti adalah bukti tertinggi kuasa Roh Kudus.

·         Ia tidak membalas, ia tidak mengutuk, ia memberkati.

B. Pengampunan Menjadi Kesaksian yang Mengubahkan

·         Di tengah-tengah para pembunuh itu berdiri Saulus, yang kemudian menjadi Rasul Paulus.

·         Bisa jadi pengampunan Stefanus menorehkan kesan yang dalam di hati Saulus.

Pesan Rohani:

Roh Kudus tidak hanya menghibur kita, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk mengasihi musuh, untuk mengampuni di tengah luka.

Aplikasi:

Mungkin kita disakiti, dihianati, atau dianiaya. Mari minta Roh Kudus memampukan kita untuk mengampuni, karena pengampunan kita bisa menjadi benih keselamatan bagi orang lain.

Ilustrasi:

Corrie ten Boom, korban Holocaust, pernah bertemu dengan mantan penjaga kamp Nazi yang menyiksanya. Penjaga itu bertobat dan meminta maaf. Corrie berkata, “Aku tidak bisa mengampuni dia, tapi Roh Kudus di dalamku memampukanku memegang tangannya dan berkata, ‘Aku mengampunimu.’”

Penutup

Saudara yang terkasih, penderitaan tidak dapat dihindari dalam kehidupan orang percaya. Namun ingatlah, dalam penderitaan:

·         Roh Kudus menguatkan kita.

·         Roh Kudus membuka mata kita untuk melihat kemuliaan Tuhan.

·         Roh Kudus memberi kita kuasa untuk mengampuni dan menjadi saksi Kristus yang hidup.

Jangan pernah takut. Yesus sedang berdiri, menanti kita dengan senyuman kasih. Roh Kudus berjalan bersama kita, menghibur, menopang, dan menguatkan.

Refleksi:

·         Dalam penderitaan apa saya perlu merasakan penghiburan Roh Kudus?

·         Siapa orang yang perlu saya ampuni dengan kekuatan dari Roh Kudus?

Doa Penutup:

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengutus Roh Kudus, Penghibur kami yang setia. Ketika kami lemah, Engkau kuatkan. Ketika kami takut, Engkau menenangkan. Ketika kami disakiti, Engkau memampukan kami mengampuni. Penuhi kami dengan Roh-Mu, agar kami hidup setia sampai akhir seperti Stefanus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar