TOTALITAS CINTA

 

1Yohanes 4:18

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

 


 

PENDAHULUAN:

Surat 1Yohanes merupakan surat umum yang ditulis oleh Rasul Yohanes, kakak Yakobus, ke duanya anak Zebedeus yang cukup berada.

Rasul melihat Gereja Tuhan sedang diserbu oleh guru-guru palsu sehingga pengajaran dan etika jemaat menjadi kacau. Secara doctrinal, filsafat gnostik yang mengagung-agungkan pengetahuan yang penyingkapannya tidak bisa sembarang orang karena begitu sulitnya. Sehingga mereka membentuk kelompok ekslusif untuk mempelajarinya. Mereka berpendapat yang rohani terlalu mulia sehingga tidak bisa disatukan dengan yang jasmani. Akibatnya mereka memahami Kristologi secara doketis dan monophisit; Yesus itu ilahi, sehingga tidak mungkin menjadi manusia.

 

PEMBAHASAN:

Rasul Yohanes membahas tentang totalitas kasih dengan cara menjelaskan:

1.     ALLAH ITU KASIH

Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.(ay. 16). Semua kasih yang benar berasal dari Allah. Karena itu kalau tetap berada di dalam kasih berarti tetap di dalam Allah.

2.     KASIH ALLAH ITU TOTAL

Demonstrasi kasih Allah telah nyata dan terang benderang. Dituliskan di sana, “Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.” (ay. 14). Jadi Yesus benar-benar datang ke dunia dan benar-benar Sang Firman itu telah menjadi manusia, bukan monophisit doketis. Melainkan hipostasis, dua natur yang ilahi dan insani melembaga dalam pribadi Yesus. Keilahian dan kemanusiaanNya tidak bercampur sehingga tidak bisa disebut setengah Tuhan atau setengah manusia. Juga tidak berpisah sehingga bisa disebut kadangkadang menjadi Tuhan atau kadang-kadang menjadi manusia.

Karena itu kalau Yesus datang ke dunia hanya sekedar menampakkan diri (epifania) dan bukan menjadi manusia (inkarnasi). Maka tidak bisa disebut kasih Allah itu total.

3.     TOTALITAS KASIH MELENYAPKAN KETAKUTAN

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.(ay. 17).

Yesus tidak gentar menghadapi penghakiman dan penghukuman, itulah sebabnya Dia tetap datang ke dunia dan kayu salib dihadapi dan dipikulNya. Begitu pula bila kita sempurna dalam kasih, tidak takut pada penghakiman dan penghukuman.

4.     BARANGSIAPA TAKUT, IA TIDAK SEMPURNA DI DALAM KASIH

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman (ay. 18).

Seorang budak biasanya hidupnya penuh ketakutan. Sebab apabila sang budak sampai melakukan kesalahan maka ia segera dihukum. Tetapi seorang anak, sebab anak seharusnya jika sampai bersalah , tentunya kesalahan tidak disengaja. Kalau anak sampai melakukan kesalahan maka ia akan dinasehati untuk dikoreksi. Itulah sebabnya seorang anak leluasa melaksanakan totalitas kasih. Kita anak Allah, karena karya totalitas kasih Yesus. Seharusnya kasih kita juga utuh, total, sempurna sehingga bebas dari ketakutan.

 

REFLEKSI:

1.     Apakah kita masih menyimpan ketakutan?

2.     Sudahkah kita mengasihi secara total ?

3.     Jika kasih kita sempurna, seharusnya kita mampu mengendalikan dan membuang semua ketakutan. KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar