Beberapa orang mungkin tetap bersikeras bahwa ibadah online sudah cukup, dengan berbagai alasan. Mari kita bahas dan bantah satu per satu dengan logika dan dasar Alkitab yang tidak terbantahkan.
1. “Tuhan Maha Hadir, jadi ibadah di rumah juga sama dengan di gereja.”
Sanggahan:
Memang benar bahwa Tuhan Maha Hadir (Mazmur 139:7-10), tetapi Alkitab juga mengajarkan bahwa ada manifestasi khusus hadirat Tuhan dalam pertemuan fisik umat-Nya.
Bukti Alkitab:
Matius 18:20 – "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Kata berkumpul dalam bahasa Yunani adalah synagō (συναγω), yang artinya berkumpul secara fisik.
Jika kehadiran Tuhan sama saja di mana-mana, maka Yesus tidak perlu berkata demikian.
2 Tawarikh 5:13-14 – Ketika bangsa Israel berkumpul dan beribadah bersama, kemuliaan Tuhan turun memenuhi Bait Suci.
Mengapa Tuhan tidak memenuhi setiap rumah secara individu? Karena Tuhan merancang ibadah sebagai pengalaman komunal.
➡ Kesimpulan: Tuhan memang ada di mana-mana, tetapi kehadiran-Nya yang dinyatakan dalam persekutuan umat-Nya tidak terjadi di luar pertemuan fisik.
2. “Yang penting hati menyembah, bukan lokasi ibadahnya.”
Sanggahan:
Tentu hati yang benar dalam menyembah itu penting (Yohanes 4:24). Tetapi Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa ibadah hanya soal hati, melainkan juga soal ketaatan dalam persekutuan.
Bukti Alkitab:
Ibrani 10:25 – "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita."
Jika yang penting hanya hati, maka perintah ini tidak perlu ada.
Kata pertemuan ibadah dalam bahasa Yunani adalah episynagōgē (ἐπισυναγωγή), yang berarti berkumpul secara fisik.
➡ Kesimpulan: Tuhan tidak hanya melihat hati, tetapi juga ketaatan untuk berkumpul dalam ibadah bersama.
3. “Di zaman Yesus tidak ada teknologi, kalau ada pasti Dia juga pakai.”
Sanggahan:
Memang benar Yesus hidup di zaman tanpa teknologi digital. Namun, kalau kita mengikuti logika ini, apakah berarti kita boleh menggantikan semua hal rohani dengan cara digital?
Bukti Alkitab:
Matius 28:19 – Yesus berkata, "Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus."
Jika teknologi boleh menggantikan segala hal, mengapa kita tidak membaptis orang dengan "klik tombol" atau "emoji air"?
Jawabannya jelas: karena ada elemen fisik yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
➡ Kesimpulan: Yesus bisa saja mengajar jarak jauh dengan cara ajaib, tetapi Dia tetap memilih berkumpul dengan murid-murid secara fisik. Itu berarti pertemuan fisik tetap lebih utama daripada teknologi.
4. “Saya tetap bisa bertumbuh secara rohani meskipun hanya ibadah online.”
Sanggahan:
Pertumbuhan rohani tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang persekutuan dan pelayanan dalam tubuh Kristus.
Bukti Alkitab:
Efesus 4:16 – "Dari Dialah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota, menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."
Jika hanya menonton ibadah online, bagaimana seseorang bisa melayani tubuh Kristus?
Gereja adalah tempat setiap anggota berfungsi, bukan hanya tempat menerima informasi rohani.
➡ Kesimpulan: Orang yang hanya mengikuti ibadah online kehilangan kesempatan untuk melayani dan bertumbuh bersama tubuh Kristus.
5. “Tuhan mengerti jika saya tidak ke gereja, yang penting saya tetap beriman.”
Sanggahan:
Tuhan memang penuh kasih dan memahami kondisi kita, tetapi pengertian Tuhan bukan alasan untuk melanggar perintah-Nya.
Bukti Alkitab:
Lukas 9:23 – "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku."
Mengikuti Tuhan memerlukan pengorbanan, bukan kenyamanan.
Tuhan tidak memanggil kita untuk mencari cara termudah, tetapi cara yang benar.
➡ Kesimpulan: Mengandalkan belas kasihan Tuhan bukan alasan untuk mengabaikan perintah-Nya.
6. “Covid-19 membuktikan bahwa ibadah online bisa menjadi alternatif yang sah.”
Sanggahan:
Ibadah online memang solusi darurat, tetapi bukan solusi normal.
Bukti Alkitab:
Kisah Para Rasul 2:46 – "Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah."
Bahkan ketika ada ancaman dari pemerintah dan penganiayaan, orang Kristen tetap bertemu secara fisik.
Jika ibadah online adalah solusi utama, maka gereja mula-mula tidak akan mempertaruhkan nyawa mereka untuk berkumpul.
➡ Kesimpulan: Covid-19 hanya membuktikan bahwa ibadah online bisa menjadi solusi darurat, tetapi bukan pengganti ibadah fisik.
7. “Yang penting hubungan pribadi dengan Tuhan, bukan gereja.”
Sanggahan:
Hubungan pribadi dengan Tuhan memang penting, tetapi gereja bukanlah opsional, melainkan rancangan Tuhan sendiri.
Bukti Alkitab:
Matius 16:18 – Yesus berkata, "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."
Kata jemaat di sini berasal dari kata Yunani ekklesia (ἐκκλησία), yang berarti kumpulan orang percaya yang nyata, bukan konsep individual.
Jika gereja tidak penting, Yesus tidak akan mendirikannya.
➡ Kesimpulan: Hubungan pribadi dengan Tuhan harus diwujudkan dalam komunitas tubuh Kristus yang nyata.
Kesimpulan Akhir: Ibadah Online Tidak Bisa Menggantikan Ibadah di Gereja
Dari semua argumentasi ini, kita bisa menyimpulkan bahwa menganggap ibadah online sebagai pengganti ibadah fisik adalah kesalahan besar.
1. Alkitab jelas memerintahkan kita untuk berkumpul secara fisik (Ibrani 10:25).
2. Manifestasi hadirat Tuhan lebih nyata dalam persekutuan fisik (Matius 18:20).
3. Ibadah bukan hanya tentang mendengar firman, tetapi juga persekutuan, doa bersama, dan pelayanan (Kisah 2:42).
4. Yesus dan para rasul selalu berkumpul secara fisik, meskipun ada risiko bahaya (Kisah 2:46).
5. Tubuh Kristus hanya bisa berfungsi jika setiap anggota hadir dan melayani (Efesus 4:16).
6. Ibadah online hanyalah solusi darurat, bukan solusi permanen.
➡ Jika seseorang menganggap ibadah online sudah cukup, itu berarti ia sedang mengabaikan rancangan Tuhan bagi gereja-Nya.
Maka, hadir secara fisik dalam ibadah bukan hanya penting, tetapi merupakan KEHARUSAN bagi setiap orang percaya!
BalasTeruskan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar