"Marilah Sekarang Pergi ke Betlehem" (Lukas 2:15)

 

PS. Dr. Edi Zakarijah, M.Th.

 

Pendahuluan:

Saudara-saudari yang terkasih, tema kita hari ini mengajak kita untuk merenungkan peristiwa yang terjadi di Betlehem. Ketika para gembala mendengar kabar gembira tentang kelahiran Kristus, mereka segera merespon dengan iman dan tindakan. "Marilah sekarang pergi ke Betlehem," kata mereka, sebuah seruan yang mengandung pesan untuk kita hari ini—bahwa kita harus merespon panggilan Tuhan dengan segera dan sungguh-sungguh.

Mari kita lihat empat langkah penting dalam respons kita terhadap panggilan Tuhan untuk "pergi ke Betlehem."

 1. RESPON SEGERA TERHADAP PANGGILAN TUHAN 

(Lukas 2:15) 

_"Sesudah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, berkatalah gembala-gembala itu seorang kepada yang lain: 'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi, yang diberitakan Tuhan kepada kita.'"_

Poin pertama yang kita lihat adalah respon para gembala yang segera pergi ke Betlehem setelah mendengar kabar baik dari malaikat. Mereka tidak menunda, tetapi segera bertindak.

- Amsal 3:5-6 – "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

- Markus 1:17 – "Yesus berkata kepada mereka: 'Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.'"

- Yohanes 10:27 – "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku."

- Efesus 5:14 – "Sebab itu bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."

Kita diajak untuk merespon panggilan Tuhan dengan segera, tanpa penundaan. Sama seperti gembala yang tidak membuang waktu untuk menuju Betlehem, kita juga harus segera menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup kita.

 2. MENCARI KEBENARAN DENGAN KERAJINAN 

(Lukas 2:15) 

_"Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi, yang diberitakan Tuhan kepada kita."_

Para gembala tidak hanya mendengar kabar dari malaikat, tetapi mereka dengan tekun pergi untuk mencari kebenaran yang diberitakan kepada mereka. Mereka ingin melihat dan mengalami sendiri keajaiban yang baru saja diumumkan.

- Yeremia 29:13 – "Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hatimu."

- Mat 7:7 – "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

- Ibrani 11:6 – "Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Allah. Karena barangsiapa mendekat kepada Allah, ia harus percaya, bahwa Allah ada dan bahwa Ia memberi upah kepada orang yang tekun mencari Dia."

- 2 Timotius 2:15 – "Usahakanlah supaya engkau berdiri sebagai orang yang tidak memalukan diri di hadapan Allah, yang tepat membagikan firman kebenaran."

Mencari kebenaran Tuhan memerlukan ketekunan dan kerajinan. Sama seperti para gembala yang tidak puas hanya dengan mendengar, kita juga harus berusaha mencari kebenaran dengan hati yang tulus dan penuh kerinduan.

 3. MENEMUKAN KEBENARAN DALAM KESYUKURAN 

(Lukas 2:16-17) 

_"Mereka datang segera ke Betlehem dan mendapati Maria dan Yusuf, serta bayi itu terbaring di dalam palungan. Setelah melihatnya, mereka memberitakan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang anak itu."_

Para gembala menemukan apa yang telah diberitakan kepada mereka—keajaiban kelahiran Kristus. Mereka tidak hanya menemukan Yesus, tetapi juga menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain, menunjukkan rasa syukur dan kegembiraan.

- Mazmur 107:1 – "Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

- Filipi 4:6-7 – "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam doa dan permohonanmu dengan ucapan syukur segala keinginanmu kepada Allah."

- Kolose 3:17 – "Dan apa saja yang kamu perbuat dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu semua dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, Bapa, oleh Dia."

- I Tesalonika 5:18 – "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Ketika kita menemukan Kristus, kita diundang untuk hidup dalam syukur dan membagikan kabar baik ini kepada orang lain. Syukur kepada Allah tidak hanya menjadi ekspresi hati, tetapi juga tindakan yang nyata dalam kehidupan kita.

 4. MELIHAT KEBESARAN TUHAN DALAM KELAHIRAN KRISTUS 

(Lukas 2:18-20) 

_"Dan semua orang yang mendengar perkataan itu heran akan apa yang disampaikan oleh para gembala kepadanya. Tetapi Maria menyimpan semua perkataan itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Dan para gembala itu pun kembali, sambil memuliakan dan memuji Allah, karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, tepat seperti yang telah dikatakan kepada mereka."_

Para gembala kembali dengan penuh pujian kepada Allah, memuliakan-Nya karena mereka telah menyaksikan sendiri apa yang telah diberitakan kepada mereka. Mereka tidak hanya melihat bayi yang terbaring di palungan, tetapi mereka juga menyaksikan kebesaran Tuhan yang terwujud dalam kelahiran Kristus.

- Lukas 4:21 – "Ia berkata kepada mereka: 'Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.'"

- Yohanes 1:14 – "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."

- Kolose 1:16-17 – "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada lebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."

- Ibrani 1:3 – "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambaran wujud Allah yang tepat, dan menopang segala sesuatu dengan firman-Nya yang penuh kekuatan."

Kelahiran Kristus adalah tanda kebesaran Tuhan. Kita diajak untuk melihat dan merenungkan dengan hati yang penuh kekaguman dan penyembahan, mengakui kehadiran-Nya sebagai Juruselamat yang memberi hidup bagi kita.

Penutupan:

Saudara-saudari yang terkasih, panggilan Tuhan untuk "pergi ke Betlehem" bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan rohani yang mengundang kita untuk segera merespon panggilan-Nya, mencari kebenaran dengan kerajinan, hidup dalam syukur, dan memuliakan Tuhan atas kebesaran-Nya. Marilah kita pergi ke Betlehem, bukan hanya dengan langkah kaki kita, tetapi dengan hati yang penuh sukacita, untuk menemukan Kristus dan memberitakan kabar baik-Nya kepada dunia. Tuhan memberkati kita semua.

Amin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar