Bacaan: Mazmur 67-69
Nats: Mazmur 69:13
"Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan; ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar, jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang pasti!"
Mazmur 69 adalah seruan hati Daud kepada Tuhan di tengah penderitaan yang berat. Ayat 13 memberi kita pelajaran berharga tentang sikap doa dalam pergumulan. Di tengah kesesakan, Daud mengarahkan hati kepada Tuhan dengan penuh keyakinan. Hari ini, kita akan belajar empat kebenaran penting dari Mazmur ini yang dapat memotivasi dan menginspirasi kita untuk terus berdoa, bahkan di tengah badai kehidupan.
1. Doa di Waktu yang Tepat
Daud berkata, "Aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Daud percaya pada waktu Tuhan yang sempurna. Dalam penderitaan, kita sering merasa Allah terlambat, namun kebenarannya adalah Allah tidak pernah terburu-buru, juga tidak pernah terlambat.
Contoh nyata adalah Lazarus (Yohanes 11). Ketika Yesus tiba, Lazarus sudah empat hari meninggal. Tetapi apa yang terjadi? Yesus membangkitkannya untuk menunjukkan bahwa waktu Allah adalah waktu yang terbaik.
Aplikasi: Ketika doa kita terasa seperti belum dijawab, jangan menyerah. Tetaplah percaya bahwa Allah sedang mempersiapkan jawaban terbaik.
2. Bersandar pada Kasih Setia Allah
Daud mendasarkan doanya pada "kasih setia-Mu yang besar." Kasih setia Tuhan adalah fondasi dari pengharapan kita. Kita mungkin merasa tidak layak menerima jawaban doa karena kelemahan atau dosa kita, tetapi kasih setia Tuhan melampaui segala kekurangan kita.
Contoh ilustrasi adalah Petrus yang tenggelam saat berjalan di atas air (Matius 14:29-31). Dalam ketakutan, ia berseru, "Tuhan, tolong aku!" Dan Yesus, dengan kasih setia-Nya, mengulurkan tangan-Nya dan menyelamatkan Petrus.
Aplikasi: Jangan fokus pada kelemahan kita, tetapi fokuslah pada kasih setia Allah yang tak pernah berubah.
3. Pertolongan yang Pasti dari Tuhan
Daud memohon kepada Tuhan untuk menjawab dengan "pertolongan-Mu yang pasti." Pertolongan Tuhan bukanlah sesuatu yang tidak pasti. Ketika Tuhan bertindak, Dia bertindak dengan kuasa penuh.
Ingat kisah bangsa Israel di Laut Merah (Keluaran 14). Ketika tidak ada jalan keluar, Tuhan membuka laut, dan umat-Nya berjalan di tanah kering. Pertolongan Tuhan selalu datang, meski kadang tidak seperti yang kita bayangkan.
Aplikasi: Ketika menghadapi masalah besar, jangan ragu. Percayalah bahwa pertolongan Tuhan akan datang dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat.
4. Doa sebagai Jalan Menguatkan Iman
Mazmur 69 menunjukkan bahwa Daud terus berdoa meskipun penderitaan belum usai. Doa bukan sekadar meminta, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.
Yesus sendiri, saat di taman Getsemani (Matius 26:39), berdoa dalam kesedihan yang mendalam. Namun, doa itu memberinya kekuatan untuk menjalani salib. Begitu pula dengan kita—doa tidak selalu langsung menghilangkan masalah, tetapi doa akan memberi kekuatan untuk menghadapi.
Aplikasi: Gunakan doa bukan hanya untuk meminta solusi, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menemukan kekuatan.
Penutup dan Refleksi
Ketika badai datang dalam hidup, ingatlah empat hal ini:
- Tuhan menjawab doa pada waktu yang terbaik.
- Bersandar pada kasih setia-Nya.
- Pertolongan Tuhan adalah kepastian, bukan keraguan.
- Doa memperkuat iman kita di tengah badai.
Refleksi:
- Apakah Anda masih percaya pada waktu Tuhan ketika doa Anda belum dijawab?
- Bagaimana Anda bisa mengandalkan kasih setia Allah di tengah kelemahan Anda?
- Sudahkah Anda menggunakan doa sebagai jalan untuk semakin dekat dengan Tuhan?
Doa Penutup:
Tuhan, kami percaya bahwa Engkau mendengar setiap doa kami, bahkan di tengah kesesakan. Ajarkan kami untuk tetap setia berdoa, berharap pada kasih setia-Mu, dan percaya pada pertolongan-Mu yang pasti. Berikan kami kekuatan untuk menghadapi setiap pergumulan dengan iman yang teguh. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar