PENDAHULUAN
Ilustrasi
pembuka:
Bayangkan seseorang mencoba menyalakan lampu
tanpa pernah menghubungkannya ke sumber listrik. Tidak peduli betapa mahal dan
indahnya lampu itu, tanpa koneksi ke listrik, ia tetap gelap. Demikian juga
hidup orang Kristen tanpa Roh Kudus — tampak religius di luar, tapi kosong dan
tak berkuasa di dalam.
Transisi:
Kisah anak-anak Skewa dalam Kisah Para Rasul
19 adalah peringatan nyata tentang bahaya hidup tanpa Roh Kudus. Mereka mencoba
memakai nama Yesus tanpa hidup di dalam kuasa Roh, dan hasilnya adalah
kekacauan, kekalahan, dan kehinaan.
POIN 1:
HIDUP TANPA ROH KUDUS BERARTI HIDUP TANPA YESUS
Kisah 19:13–15
“Yesus aku kenal dan Paulus aku tahu, tetapi
kamu, siapakah kamu?”
Roh Kudus adalah Roh Kristus (Rm 8:9); jika kita
tidak memiliki Roh Kudus, maka kita bukan milik Kristus.
Roma 8:9b – “Tetapi jika orang tidak memiliki
Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
Tanpa Roh, kita hanya bisa “menyebut” Yesus
seperti anak-anak Skewa — kenal nama-Nya tapi tidak mengenal Pribadi-Nya.
Kutipan:
“You can’t have the power of Jesus without the
presence of Jesus.” – Francis Chan
Aplikasi:
Sudahkah Anda mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus, bukan hanya tahu tentang Dia?
POIN 2:
HIDUP TANPA ROH BERARTI HIDUP TANPA KUASA ROHANI
Kisah 19:16
“...menguasai dua orang dari mereka dan
menggagahi mereka...”
Kuasa rohani tidak datang dari gelar, latar
belakang agama, atau pengalaman masa lalu — hanya dari Roh Kudus.
Kisah 1:8 – “Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu...”
Mereka menggunakan nama Yesus sebagai mantra, bukan
sebagai kuasa iman.
Kesaksian: Smith
Wigglesworth
Pernah berkata, “The reason the world is not seeing
Jesus is that Christian people are not filled with Jesus.” Ia dikenal sebagai
penginjil yang penuh kuasa karena hidupnya dipenuhi Roh Kudus — bukan sekadar
teori, tapi pengalaman nyata.
Aplikasi:
Apakah hidup rohanimu penuh kuasa? Atau kosong ritual?
Kuasa tidak datang dari hafalan ayat, tapi dari hubungan intim dengan Roh
Kudus.
POIN 3:
HIDUP TANPA ROH KUDUS BERARTI MENJADI SAKSI YANG GAGAL
Kisah 19:17
“...maka ketakutanlah mereka semua dan makin
besarlah nama Tuhan Yesus.”
Ironisnya, orang yang tidak memiliki Roh justru
mempermalukan nama Tuhan, bukan memuliakannya.
2 Timotius 3:5 – “Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya.”
Tanpa Roh Kudus, kesaksian kita tidak
meyakinkan, tidak berdampak, bahkan bisa menyesatkan.
Kutipan:
“The Holy Spirit does not make us better than others,
He makes us better than ourselves.” – Leonard Ravenhill
Aplikasi:
Bagaimana orang melihat Yesus melalui hidupmu? Apakah
mereka melihat Yesus yang hidup, atau hanya melihat kebiasaan agama?
POIN 4:
HIDUP TANPA ROH KUDUS BERARTI HIDUP DALAM KEKALAHAN
Kisah 19:16
“...sehingga mereka lari dari rumah itu dengan
telanjang dan luka-luka.”
Tanpa perlindungan dan kuasa Roh Kudus, kita
jadi sasaran empuk bagi Iblis.
Kekristenan tanpa Roh adalah agama tanpa
perlindungan — kita mudah dikalahkan oleh dosa, dunia, dan iblis.
Galatia 5:16 – “Hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.”
Kesaksian: D.L.
Moody
Setelah mengalami pencurahan Roh Kudus secara pribadi,
ia berkata: “Sebelum pengalaman itu, saya memberitakan Kristus dengan banyak
kerja keras, tetapi sedikit hasil. Setelah Roh Kudus memenuhi saya, banyak
orang bertobat meski saya hanya berkata beberapa kata.”
Aplikasi:
Kekalahan spiritualmu hari ini mungkin bukan karena
iblis terlalu kuat, tapi karena kamu terlalu lemah — karena tidak hidup dalam
kuasa Roh Kudus.
Penutup:
Kisah 19:20 –
“Demikianlah firman Tuhan semakin tersebar dan berkuasa dengan penuh kuasa.”
Ketika
orang-orang bertobat sungguh-sungguh dan membakar masa lalu mereka, maka Roh
Kudus bekerja penuh kuasa.
Ajakan:
Jangan puas hanya dengan tampilan religius.
Jangan hanya “menyebut” nama Yesus — biarlah
hidupmu dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Ilustrasi Penutup:
Kita semua adalah alat musik — tapi tanpa nafas
sang pemain, alat itu tetap diam. Roh Kudus adalah nafas Allah yang membuat
hidup kita “berbunyi” bagi dunia.
Doa
Penutup:
Minta agar jemaat membuka hati, meninggalkan
kekristenan yang kering, dan haus akan pengurapan serta pimpinan Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar