Roma 15:5
PENDAHULUAN
Konflik adalah sesuatu yang lumrah
terjadi dalam sebuah komunitas. Konflik seringkali muncul dengan sendirinya
secara tiba-tiba. Konflik bisa menimbulkan perpecahan dan kesedihan. Namun bila
bisa diatasi konflik memberi pelajaran berharga untuk bagaimana caranya
membangun relasi secara rukun dan berkesinambungan.
EXEGESE
Jemaat Roma bukanlah jemaat yang
didirikan oleh Rasul Paulus. Tetapi mengunjungi jemaat di Roma adalah menjadi
kerinduan besar Rasul Paulus. Sebab Roma adalah kota metropolitan dunia. Selain
itu ia hendak meminta jemaat di Roma untuk bisa membantu rencananya untuk menyeberang
ke daerah Spanyol.
Namun demikian jemaat Roma yang sempat
tercemari oleh berita dari guru-guru Injil palsu yang memutar balikkan ajaran
Rasul Paulus, mereka mendiskreditkan Paulus sebagai kekristenan yang anti
norma-norma dan aturan. Itulah sebabnya Rasul Paulus menjelaskan kebenaran
Injil dengan sistematik dan terang benderang. Sehingga kegalauan tentang
berbagai tuduhan yang diarahkan kepada Paulus dapat diredakan.
Khususnya konflik tentang
legalitas makanan dan hari-hari yang dikhususkan serta legalitas perilaku yang
lainnya akibat ketatnya berpegang adat dan tradisi (14:2, 5), pertentangan itu
dapat dicairkan. Rasul Paulus memberikan penjelasan yang menyejukkan yaitu bahwa
yang paling penting itu niat. Bahwa semua harus dilakukan untuk kemuliaan
Tuhan.
Bagi yang dewasa rohaninyayang
meyakini bahwa berbagai aturan itu (mis: makanan haram halal, memelihara
hari-hari tertentu) sudah tidak dibutuhkan lagi (sebab kita dibenarkan karena
iman dan bukan karena perbuatan), ya silahkan. Namun jika dirasa masih perlu
untuk menjaga diri untuk hidup dalam pengudusan, ya silahkan, asal sadar bahwa
kita dibenarkan karena iman.
Itulah sebabnya yang dewasa rohani
(kuat) harus rela menanggung saudara-saudara kita yang lemah. Dan yang
melakukan pemeliharaan terhadap norma-norma dan hari-hari tertentu juga tidak
perlu merasa diri lebih saleh. Intinya semua diingatkan agar mereka sadar bahwa
tidak boleh mementingkan diri sendiri saja, tetapi orang lain juga (15:1-2).
Semua harus meniru Yesus yang tidak mencari kesenangan diri sendiri. Kalau
Yesus mau menerima cercaan demi kita, mengapa kita tidak rela menerima hal yang
sama dengan kepentingan Kristus?
Dengan menyebut Allah sumber
ketekunan, Rasul Paulus mendorong semua jemaat untuk bertekun dengan niat yang
mulia yaitu agar Tuhan dipermuliakan (baik memelihara makanan dan dan hari-hari
tertentu maupun yang tidak). Dan dengan menyebut Kristus sumber penghiburan
maka setiap jemaat tidak perlu saling mencela, melainkan semua perlu berdamai.
Baik berdamai dengan diri sendiri (tidak merasa bersalah walau tidak memelihara
makan atau hari-hari tertentu. ). Juga berdamai dengan saudara seiman.
PENERAPAN
1.
Setiap perselisihan jangan
diperbesar sisi perbedaannya, tetapi upayakanlah titik temunya.
2.
Keyakinan bahwa Allah sebagai
sumber ketekunan dan penghiburan adalah dasar dan spirit untuk kita hidup
berdamai dan rukun dengan semua orang dengan tekad agar Tuhan dipermuliakan.
3.
Jika Allah sebagai tujuan dan
focus hidup kita maka tidak ada perselisihan yang tidak bisa diselesaikan.
DOA
Bapa kami di sorga, terima kasih
buat hati yang seluas samudera yang Kau berikan kepadaku, sehingga aku bisa
menerima keberadaan semua orang untuk aku kasihi sebagaimana Engkau telah
mengasihi aku. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar