Ayat Inti:
Yohanes 15:13
Pendahuluan
“Kasih yang
Tertinggi, Ditunjukkan di Salib”
“Tidak ada kasih
yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.”
Seorang ayah di Korea
kehilangan putranya satu-satunya dalam Perang Korea. Ia kemudian menyumbangkan
lukisan potret putranya ke museum nasional. Tak ada yang tahu siapa
pelukisnya—lukisannya sederhana. Namun setelah sang ayah meninggal, semua
koleksi seni mahal yang ia miliki dilelang. Anehnya, lukisan pertama yang
dilelang adalah potret sang anak. Tidak ada yang tertarik… sampai seorang kakek
tua membelinya dengan harga sangat murah. Kakek itu berkata: _“Saya kenal anak
ini. Ia mati untuk bangsa kami.”_ Ternyata, wasiat sang ayah menyatakan: siapa
pun yang membeli lukisan putranya, akan mewarisi seluruh koleksi seni yang tak
ternilai harganya.
Demikianlah kasih Allah di salib. Dunia tidak menghargainya, namun bagi mereka yang percaya, salib adalah bukti kasih yang sempurna dan pewarisan hidup kekal.
I. SALIB ADALAH BUKTI KASIH YANG AKTIF (Roma 5:8)
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
✦ Eksposisi:
- Kata Yunani “sunistēsin” (menunjukkan) berarti “menegakkan, membuktikan dengan tindakan
nyata”.
- Kasih Allah bukan
sekadar emosi atau perasaan, tetapi inisiatif ilahi yang aktif: Kristus mati
bagi kita saat kita masih berdosa.
✦ Ilustrasi:
Seorang misionaris
di Afrika menyaksikan seorang ibu menyelamatkan anaknya dari mulut buaya, lalu
meninggal karena luka-lukanya. Anak itu tumbuh dan berkata: “Saya tidak bisa hidup sembarangan. Ibu saya
mati supaya saya bisa hidup.”
✦ Aplikasi:
Salib memanggil kita
untuk hidup dalam kesadaran: “Aku dikasihi bahkan saat aku tak layak.” Inilah
kasih yang aktif—kasih yang tidak menunggu kita berubah, tapi justru membawa
perubahan itu.
II. SALIB ADALAH BUKTI KASIH YANG BERKORBAN (Filipi 2:6-8)
“…mengosongkan
diri-Nya sendiri… menjadi taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
✦ Eksposisi:
- “Mengosongkan diri” dari kata Yunani “kenoō” — bukan kehilangan keilahian,
tetapi menanggalkan hak-hak surgawi-Nya.
- Salib bukanlah
kecelakaan sejarah, tetapi puncak rencana kasih yang penuh pengorbanan.
✦ Kutipan:
"The cross
is the pulpit from which God preaches His love to the world." – Billy Graham
✦ Ilustrasi:
Dalam Perang Dunia
II, sekelompok tentara Jepang menyuruh para tawanan menggali lubang. Setelah
selesai, sekopnya kurang satu. Mereka mengancam akan menembak semua. Seorang
prajurit maju dan mengaku. Ia langsung ditembak. Setelah itu, mereka hitung
ulang sekopnya. Ternyata tak kurang satu pun. Ia rela mati demi menyelamatkan
rekan-rekannya. Begitulah Yesus—mengganti tempat kita di bawah murka Allah.
III. SALIB ADALAH BUKTI KASIH YANG MENYEMBUHKAN (Yesaya 53:5)
“…oleh
bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”
✦ Eksposisi:
- Istilah “bilur” (Ibr. ḥabbūrâ) berarti luka-luka
cambuk yang menyayat dalam.
- Dalam konteks ini,
“sembuh” tidak hanya secara fisik, tetapi shalom — pemulihan total jiwa, roh,
dan tubuh.
✦ Kesaksian:
Seorang perempuan di
Kalimantan mengalami trauma berat setelah diperkosa. Bertahun-tahun hidup dalam
kebencian dan luka batin. Suatu hari saat ibadah Jumat Agung, ia menangis saat
mendengar khotbah tentang luka Yesus. Ia berkata: _“Yesus tahu rasa sakitku…
dan Dia tidak menjauhi aku.”_ Hari itu, lukanya mulai disembuhkan oleh kasih
yang tertulis di salib.
IV. SALIB ADALAH BUKTI KASIH YANG MENGUBAH (Galatia 2:20)
“…Kristus telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya
untuk aku.”
✦ Eksposisi:
- Rasul Paulus yang
dulu membunuh pengikut Kristus, kini berkata dengan penuh syukur dan
takjub—kasih salib telah mengubah arah hidupnya total.
- Kata “mengasihi” di sini adalah agapaō —
kasih yang setia dan tidak bersyarat.
✦ Contoh
Nyata:
Nicky Cruz, mantan
pemimpin geng brutal di New York, berubah total setelah mendengar Injil salib
dari Pendeta David Wilkerson. Ia berkata: “Kalau salib itu bisa mengubah aku,
tidak ada yang terlalu rusak untuk Tuhan perbaiki.”
PENUTUP: PILIHAN KITA DI BAWAH SALIB
Ketika Yesus
disalib, dua penjahat ada di kiri dan kanan-Nya. Satu menghina, satu bertobat.
Salib tidak otomatis menyelamatkan semua orang—tapi kasih itu tersedia bagi
siapa pun yang percaya.
✝️ Salib adalah tempat penghakiman bagi dosa,
tapi juga tempat lahirnya pengharapan bagi orang yang
percaya.
Undangan:
Apakah kita akan
menjadi seperti penjahat yang bertobat? Ataukah hanya jadi penonton yang tak
peduli? Hari ini, kasih yang sempurna itu sedang berdiri di depan hatimu,
berkata:
“Inilah
kasih-Ku… Aku telah mati bagimu. Akankah engkau hidup untuk-Ku?”_
Ayat Penutup: 1
Yohanes 4:9-10
“Dalam hal
inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus
Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi
kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar