DEFINISI KESULITAN

 


Banyak orang mengeluh karena hidup semakin sulit. Mau meakukan ini sulit, mau meakukan itu sulit. Daripada terus menjalani hidup sambil mengeluh atas keadaan yang serba sulit, alangkah baiknya kita luangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa itu kesulitan.

  1. KESULITAN ITU RELATIF, 2Raja-raja 5:13 
Naaman dalam penderitaannya menghadap Nabi Elisa, dan sang Nabi menyuruhnya untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan. Bagi anak umur belasan tahun, melakukan pekerjaan mandi tentu bukanlah hal yang sulit. Apalagi mandi bagi seorang jendral Naaman, apa sih susahnya? Tidak ada sebenarnya. Tetapi mandi kenyataannya bukanlah hal yang gampang dilakukan oleh seorang berpangkat seperti Naaman.

Jadi sulit bagi seseorang, sebenarnya belum tentu sulit bagi orang lain. Inilah yang menyebabkan kesulitan adalah sesuatu yang sukar didefinisikan. Mengapa? Karena kesulitan itu bersifat relative.

  1. KESULITAN ITU ANTARA ADA DAN TIADA, Bilangan 23:20-21

Sulit atau sukar adalah kata sifat. Tetapi ketika kata sulit atau sukar diberi awalan dan akhiran “ke” dan “an” maka sulit atau sukar berubah menjadi kata sifat yang dibendakan. Jadi walaupun kesukaran dan kesulitan adalah kata benda, tetapi wujudnya adalah tetap sebagai kata sifat. Itulah sebabnya sulit dan sukar itu tidak berwujud. Dengan kata lain, jika sulit dan sukar itu dikatakan ada, ya memang ada. Tetapi jika sulit dan sukar itu dikatakan tidak ada, ya memang tidak ada. Kesimpulannya, sulit dan sukar itu sebenarnya antara ada dan tidak ada.

Menyeberangi laut Teberau, mendatangkan roti dari langit adalah hal yang sukar. Tetapi bagi bangsa Israel itu bukanlah hal yang sukar, karena mereka mengalaminya. Itu terjadi sebab mereka disertai Tuhan. Jadi bersama dengan Tuhan sebenarnya orang percaya bisa meyakini bahwa tidak ada hal yang sukar. Amin!

  1. KESULITAN ITU HANYA ADA DALAM PIKIRAN, Yesaya 55:8,9 
Jika kesulitan dan kesukaran itu tidak ada, lalu mengapa kita bisa merasa dan mengalami adanya kesukaran? Kesukaran dan kesulitan itu bukanlah berbentuk benda fisik. Tetapi kesulitan dan kesukaran itu hanya ada dalam pikiran kita. Jadi pikiran kitalah yang sebenarnya membatasi sesuatu itu sulit atau tidak.

Tuhan itu mahasempurna. Tidak ada yang bisa membatasi Dia, termasuk pikiranNya Sendiri juga tidak dapat membatasi. Sebab pikiran Tuhan bukanlah pikiran yang terbatas.

Jadi, mintalah dan berjuanglah agar roh dan pikiran kita terus menerus diperbaharui oleh Allah. Dengan demikian kita tidak mengalami kesulitan dalam mengenakan manusia baru yang mampu mengalahkan pengaruh dosa. Pastikanlah roh dan pikiran anda diperbaharui terus menerus oleh kuasa Kristus. Itulah rahasia sukses mengatasi kesulitan dan kesukaran dalam hidup.

  1. DOSA ADALAH AWAL KESULITAN, Kejadian 3:15-19; 2Timotius 3:1,2 
Ketika Allah menciptakan manusia dan menaruhnya di taman Eden, di sana tidak ada kesulitan yang dihadapi. Di taman Eden manusia juga harus bekerja dan menunaikan tanggung jawab, tetapi semuanya tanpa kesulitan. Kesulitan mulai muncul dan mengepung manusia sejak manusia jatuh dalam dosa.

Akhir zaman dosa semakin merajalela. Manusia semakin mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Hal inilah yang membuat kehidupan semakin terperosok ke dalam kesulitan dan kesukaran yang sulit diurai lagi. Mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang bukan hanya menimbulkan kesukaran bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang banyak.

Mari kita mengasihi Tuhan dan sesama dan jangan menjadi budak uang, ini sangat membantu meringankan beban kesulitan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

  1. KESULITAN ITU BAIK, Mazmur 119:71 
Jatuhnya manusia ke dalam dosa memang menjadi awal munculnya kesulitan. Tetapi bagi orang-orang ketebusan Tuhan, yang sudah ditebus dari kutuk dosa dan maut, Allah yang menebus adalah juga Allah yang menempatkan manusia ketebusannya untuk tinggal di bumi yang dibanjiri dosa. Dia tidak membuat orang-orang ketebusannya setril (bersih) tak terjamah oleh kesulitan hidup. Tetapi Dia dengan hikmat dan kuasaNya mengendalikan kesulitan hidup yang dialami oleh orang-orang percaya agar kesulitan-kesulian hidup yang dialaminya mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar