KATA BIJAK KEHIDUPAN KRISTEN

 

JIKA BERIMAN PASTI TIDAK KUATIR. JIKA KUATIR BERARTI TIDAK BERIMAN

(Mas Ndito)


ORANG YANG MERINDUKAN SURGA, TIDAK  PERNAH MERASA NYAMAN DI BUMI. 

#ediz


KASIH YANG DIAMALKAN ADALAH WUJUD NYATA HUKUM YANG  

DITAATI.

(Mas Ndito)


ORANG YANG TIDAK BERBELAS KASIHAN AKAN DIHAKIMI TANPA 

BELAS KASIHAN. HIII...NGERI….!!!

(Mas Ndito)


KASIH YANG DIAMALKAN ADALAH WUJUD HUKUM YANG 

DITAATI.

(Edi Zakaria)


BERKORBAN KARENA KASIH ADALAH BERKORBAN TANPA 

ALASAN, SEBAB KASIH ADALAH SATU-SATUNYA ALASAN.

(Mas Ndito)


HIDUP ITU INDAH KARENA TUHAN YESUS MENGASIHI.

 (Mas Ndito)


MELAKUKAN KEKRISTENAN YANG TUHAN YESUS PERINTAHKAN 

ADALAH MELALUI PEMURIDAN.

(Mas Ndito)

 

ORANG BAIK MENINGGALKAN WARISAN. WARISAN TERBAIK BAGI 

KEHIDUPAN ADALAH WARISAN IMAN DALAM TUHAN YESUS 

KRISTUS.

(Mas Ndito)

 

AKTA PENOBATAN CINTA

 


Yohanes 15:13

 

PENDAHULUAN

Segala seuatu pasti ada klimaksnya. Klimaksnya cinta adalah kematian.


1. ARTI KEMATIAN BAGI SAHABAT

Bila seorang sahabat karena begitu mengasihinya sampai rela memberikan nyawanya, ini membuktikan

a. Kasihnya itu tulus.

b. Kasihnya kepada sahabatnya itu total.

c. Dia sahabat terbaik sampai rela menyangkali dirinya sendiri.

 

2. KEMATIAN ADALAH MAHKOTA CINTA

Saya yakin Anda pasti sepakat dengan saya untuk mengatakan hal di atas. Mengapa?

a. Kematian itu mengungguli semua perbuatan lainnya. Pemberian apapun tidak pernah sebanding dengan seseorang yang memberikan nyawanya. Sebab bila seseorang sudah memberikan nyawanya itu berarti tidak ada lagi yang bias dia berikan.

b. Kematian itu mencakup semua tindakan lainnya. Karena sebelum seseorang memberikan nyawanya, pasti dia telah memberikan segalanya yang dia punya dan diberikan bagi sahabatnhya tersebut.

c. Setelah memberikan nyawanya bagi orang lain maka sudah tidak ada lagi pertanyaan yang diperlukan. Tidak ada lagi hal apapun yang mendorong untuk meragukan serta memper-tanyakan cintanya.

 

3. YESUS ADALAH SAHABAT YANG TELAH MEMBERIKAN NYAWANYA BAGI SAYA DAN ANDA.

Konteks Yohanes 15:13 menekankan persahabatan yang dimaksud adalah mengenai hubungan kita dengan Allah.

Sebenarnya hubungan kita dengan Allah tidak bias setingkat dengan “sahabat”. Mengapa? Sebab manusia sudah jatuh dalam dosa (Roma 3:23; 6:23). Dosa bukan hanya membuat hubungan kita dengan Allah terputus. Tetapi lebih dari itu, dosa telah menyeret posisi manusia di hadapan Allah sebagai musuh Allah. Sehingga tidak mungkin manusia bias diperdamaikan dengan Allah. Tetapi Yesus Kristus datang ke dunia bukan hanya memindahkan posisi kita dari musuhnya Allah karena dosa dan pelanggaran kita diubah menjadi sahabat Allah. Dan demi memindahkan posisi itu Yesus Kristus memberikan nyawaNya bagi kita yang percaya.

Kebenaran yang terang benderang ini harus bias dipahami dan dipegang teguh orang percaya. Sebab apabila kebenaran ini tidak bias dipahami maka tidak aneh bila kehidupan kekristenan kita akan turun derajatnya hanya sebagai kepercayaan agamawi yang tidak berbeda dengan kepercayaan-kepercayaan lainnya. Kekristenan menyembah Yesus Kristus bukan hanya karena Dia memberikan nafas hidup, kesehatan, kemakmuran dan kemudahan hidup. Lebih dari itu Yesus Kristus telah memberikan DiriNya sendiri bagi kita. AMIN

 

 

 

KERAJAAN BAGI ORANG MISKIN

 


Matius 5:3

 

Orang miskin dan kerajaan adalah suatu paradoks yang sangat ekstrim. Melalui paradox itu kita bias melihat bahwa kebenaran itu sangat menarik. Selain menampilkan perbedaan tetapi juga menampilkan kesimbangan yang berujung kepada keharmonisan.

 

1. SIAPAKAH ORANG MISKIN ITU?

Kata miskin yang dimaksud Tuhan Yesus bukanlah menekankan  kemiskinan dalam konteks status ekonomi dan social seseorang, melainkan kepada posisi sikap hati yang seharusnya. Orang miskin yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah:

- Orang yang sadar bahwa dirinya sama sekali tidak mempunyai sesuatu apapun yang bisa dibanggakan di hadapan Allah.

- Orang yang sadar bahwa dirinya bisa bertahan di hadapan Allah hanya karena belas kasihan Tuhan.

 

2. KARAKTERISTIK DI HADAPAN ALLAH

Orang yang miskin di hadapan Allah memiliki karak-teristik:

Ia rela dan senang hati untuk menaklukkan diri di bawah pemerintahan Allah. Sehingga, hidup dalam ketaatan mewarnai sepanjang perjalanan hidupnya. Selalu hidup dalam kerendahan hati yang tulus seumur hidup ia lakukan, sebabia merasa miskin di hadapan Allah. Memiliki penyerahan diri yang total kepada Tuhan serta menjalani hidup setiap langkah dengan rasa syukur.

 

3. MENGAPA ORANG MISKIN DI HADAPAN ALLAH DIBERKATI?

- Orang yang miskin di hadapan Allah tidak belagu/ jual mahal (Matius 19:21-22). Sebab orang miskin

merasa sangat butuh Tuhan. Bagi orang miskin, Tuhan adalah satu-satunya tempat pelarian terbaiknya.

Itulah sebabnya mereka tidak berani belagu.

- Orang yang miskin dihadapan Allah layak mendapatkan kabar baik (Lukas 16:24-26). Meskipun di dunia mengalami kesusahan, kesulitan namun tersedia pengharapan yang bergantung kepada Tuhan.

Sedangkan orang kaya merasa tidak perlu berharap perkara yang kekal. Kesenangan dan kenyamanan hidup membuatnya terlena.

- Orang miskin di hadapan Allah merasa tidak ada yang bias  diandalkan dalam hidupnya (Amsal 18:11). Karena orang miskin memiliki rasa kebergantungan yang kuat terhadap Tuhan.

 4. KERAJAAN YANG DISEDIAKAN

Kerajaan sorga yang disediakan bagaikan Samudra belas kasihan Allah di mana semua penderitaan ditenggelamkan di dalamnya dan dia menikmati sukacita yang sempurna karena anugerah-Nya. Di sana tidak ada susah; air mata ratap tangis, sakit penyakit dilenyap-kan; dan tidak ada kematian. Yang ada sukscita menikmati Tuhan. AMIN.

SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS



Sakramen adalah suatu “upacara” yang sakral yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri secara langsung. Di Gereja Pantekosta Serikat Di Indonesia (GPSDI) mengakui ada dua sakramen yaitu perjamuan kudus dan baptisan air.

Sakramen perjamuan kudus diamanatkan dalam Alkitab di Lukas 22:19 19  Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

Selain itu juga tercatat dalam:

1Kor 11:25  Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

Jadi jelas, Tuhan Yesus sendiri melakukanNya dan Tuhan Yesus pula yang memerintahkan agar ritual/upacara suci itu untuk terus menerus dilakukan GerejaNya. Itulah sebabnya perjamuan kudus dikategorikan sebagai sakramen.

Tentu saja, sakramen menduduki posisi yang penting dalam kekristenan. Dipandang penting bukan hanya karena diperintahkan Tuhan Yesus sendiri, melainkan juga karena makna yang terkandung memiliki makna dan peran yang sangat penting dan strategis dalam pokok keimanan Kristen.    

Adapun peranan Perjamuan kudus adalah:

1. Sarana pemersatu jemaat. 

Perjamuan kudus mengingatkan bahwa yang mempersatukan Gereja yaitu penebusan Kristus. Sakramen perjamuan kudus mengingatkan apapun latar belakang orang percaya, mereka adalah satu sebagai tubuh Kristus, yaitu Gereja.

2. Perjamuan Kudus menguatkan iman.

Melalui perjamuan kudus jemaat ingatannya disegarkan akan peristiwa 2.000 tahun yang lampau bagaimana Yesus telah membayar lunas dosa dan pelanggaran mereka. Dengan kebangkitan iman itu umat mengalami kebangunan rohani. Sehingga mereka hidup bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk Yesus Kristus yang menebus mereka.

3. Perjamuan Kudus mendorong umat untuk hidup suci.

Betapa jahatnya, ngerinya, dan rusaknya dosa telah menjadikan Yesus Kristus disalibkan menggantikan hukuman kita. Melalui perjamuan kudus umat diingatkan untuk jangan sampai dengan sengaja jatuh ke dalam dosa lagi.

Jadi, amatlah salah biila kita beranggapan selama 3 minggu sudah berdosa, lalu ikut perjamuan kudus supaya suci lagi, sesudah suci untuk berbuat dosa lagi. Orang yang memperlakukan perjamuan kudus dengan cara seperti ini, mereka telah bersalah terhadap tubuh dan darah Kristus. Sebab mereka tidak mengakui bahwa Yesus Kristus disalib itu sekali untuk selama-lamanya. (1Korintus 11:27-30; Ibrani 9:28).

Orang yang telah bertobat dari kehidupan lama yang bergelimang dosa sadar  dan tidak   akan hidup  sebagai orang yang menghina kasih karunia Tuhan.

4. Perjamuan kudus menggelorakan semangat untuk memberitakan Injil.

Perjamuan kudus berperan menggelorakan semangat memberitakan Injil sebab:

a.  Saat kita mengangkat cawan itu adalah saat dimana kita sedang mengucapkan janji dan tekad kita untuk giat memberitakan Injil. Jadi jika kita ikut perjamuan kudus namun kita tidak bersungguh-sungguh berusaha untuk memberitakan Injil maka kita bersalah terhadap tubuh dan darah Yesus.

b. Saat kita mengikuti perjamuan kudus, ingatan kita harus terkenang pada masa sebelum kita mengenal Tuhan Yesus Kristus. Betapa lelah dan letihnya jiwa kita menanggung segala beban dosa dan pelanggaran kita. Betapa pedihnya dan sengsaranya hidup kita tanpa Kristus. Dan lihatlah sekarang setelah kita mengenal Yesus, betapa bahagianya. Betapa dosa kita diampuni sehingga kita memiliki kepastian masa keselamatan. Betapa Yesus mengubah hidup kita menjadi manusia baru. Semua itu terjadi karena ada orang yang memberitakan Injil kepada kita. Dan lihatlah, di luar sana banyak orang melangkahkan kakinya ke neraka karena dosa dan pelanggaran mereka. Tidakkah hati kita tergerak untuk memberitakan Injil?

c. Betapa sia-sianya pengorbanan Yesus jika kita yang mengangkat cawan tetapi tidak mau menjalankan ikrar dan tekad kita untuk memberitakan Injil. Yesus berkorban agar orang berdosa  yang percaya kepadaNya mengalami kuasa keselamatan itu. Persoalannya, bagaimana orang berdosa bisa percaya jika tidak ada yang memberitakan  Injil kepada mereka? Akhirnya orang berdosa tetap binasa dalam neraka, meskipun Yesus Kristus sudah disalibkan. Dan itu berarti pengorbanan Yesus menjadi sia-sia. Kita harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas keteledoran kita tersebut. Jika kita giat memberitakan Injil, maka semua orang berdosa memiliki kesempatan diselamatkan.

Kalau begitu bagaimana cara mempersiapkan diri yang benar agar kita dapat layak mengikuti perjamuan kudus?

1. JANGAN MENGANGGAP ROTI DAN ANGGUR ADALAH BENDA MAGIS (Ulangan 5:8-10)

Kuasa perjamuan kudus bukan terletak pada roti dan anggurnya, tetapi terletak pada pengertian, iman dan sikap dari pemegangnya. Jadi dalam kekristenan tidak ada benda yang dikeramatkan atau jimat, baik berupa roti dan anggur perjamuan, juga tidak pada minyak urapan. Jadi jika orang disembuh-kan, diberkati, dilepaskan, dlsb. Itu bukan karena benda-benda suci yang magis. Waspada jangan terpengaruh ajaran sesat.

2. PERIKSALAH PEMAHAMAN ANDA.

Keyakinan yang benar berangkat dari pemahaman yang benar. Dan kebenaran yang hakiki ukuran-nya Firman Allah (Alkitab). Apa yang Alkitab katakan tentang Tuhan? Dosa? Keselamatan? kekudusan hidup? dll. Semua kebenaran itu harus merasuki pemikiran, penghayatan bahkan imajinasi kita. Respond an ekspresi kita terhadap semua itu adalah merupakan ibadah itu sendiri. Sakramen perjamuan kudus adalah ritual yang merupakan respon dan ekspresi kebenaran-kebenaran yang telah kita pahami dan hayati tersebut. Puncak ekspresi kita adalah dalam bentuk nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku keseharian kita. Jadi penting memeriksa pokok-pokok iman yang kita yakini sebelum mengikuti sakramen perjamuan kudus.

3. PERIKSALAH “RELATIONSHIP” ANDA.

Jangan sampai anda mengakui roti adalah tubuh Kristus dan anggur adalah darah Kristus tetapi hati Anda penuh kemarahan, kebencian, dendam dan niat jahat. Itu sama saja anda mengingkari kebenaran roti dan anggur dalam perjamuan kudus.[EZ]

 

 


YESUS ROTI HIDUP


 MATIUS 4:4

Manusia membutuhkan roti bagi kebutuhan hidupnya. Terlebih Yesus sesudah puasa, Ia tentu lapar dan membutuh-kan hidup. Namun Yesus menolak untuk menjadikan batu agar diubah menjadi roti. Dan Yesus menolak dengan menggunakan kalimat yang tandas, “Manusia hidup bukan dari roti saja melainan dari Firman yang keluar dari mulut Allah.”

1. HIDUP JANGAN TEREDUKSI KARENA ROTI.

Memang untuk hidup membutuhkan roti. Tetapi kehidupan bukanlah dari roti. Itulah sebabnya manusia akan tereduksi hidupnya jika dia hidup hanya untuk roti. Roti hanya sarana untuk kita bias hidup. Tetapi roti tidak boleh menjadi tujuan hidup. Jika manusia hidup hanya untuk roti maka manusia akan kehilangan jati diri kemanusiaannya dan merosot hanya menjadi mesin ekonomi yang rendah. Tuhan menciptakan manusia untuk tujuan yang agung dan mulia. Itulah sebabnya manusia akan kehilangan kesejatian kemanusiaannya jika ia menetapkan tujuan hidup bukan seperti yang Ia rancang.

2. YESUS ADALAH ROTI HIDUP, Yohanes 6:35.

Yesus adalah sumber hidup. Dialah pencipta segala yang ada. Tanpa Dia segala sesuatu tidak akan ada. Dia adalah roti hidup. Roti dunia mengkerdilkan kehidupan.

Yesus roti hidup yang turun dari surga menjamin bahwa siapa yang menikmatiNya mendapatkan hidup yang utuh dan penuh. Yesus roti hidup layak dan harus diutamakan lebih dari segalanya. Yesus roti layak dijadikan tujuan hidup, karna siapa yang mendapatkan roti hidup akan mendapatkan hidup yang sejati.

3. JANGAN CARI TUHAN DEMI ROTI, Yohanes 3:26

Orang banyak mencari Yesus demi mendapatkan roti. Hal ini sama saja melecehkan ke-Tuhanan Yesus di dalam hidup kita. Sebab seakan-akan roti lebih penting dan berharga.

Dan Yesus seakan-akan hanya menjadi tambal butuh. Carilah Yesus, sebab Yesus adalah hidup itu sendiri. Mendapatkan Yesus adalah mendapatkan kesejatian hidup.

4. BEKERJALAH UNTUK MAKANAN YANG MENDATANGKAN  KEKEKALAN,  Yohanes 6:2

Bekerja untuk makanan yang kekal itu berarti dalam bekerja bukan semata-mata demi uang. Tetapi mari melakukan segala sesuatu untuk hormat dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. AMIN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEHIDUPAN SEORANG SAKSI

 


Kisah Para Rasul. 1:8

Tidak semua orang bisa dijadikan saksi dari sebuah perkara di pengadilan. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar layak ditetapkan sebagai saksi. Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai saksi Kristus harus ada syarat-syarat yang harus kita penuhi. Apa saja syaratnya:

1. HARUS MENGALAMI

Seorang saksi harus mengalami/ melihat dengan panca indranya dari suatu peristiwa atau masalah yang diperkarakan.

Sebagai saksi Kristus kita harus mengalami kepenuhan Roh Kudus. Sebab Roh Kudus yang menghidupkan peristiwa penyaliban, penguburuan, dan kebangkitan  Yesus secara spiritual di dalam hidup kita. Sehingga meskipun secara historis  peristiwa itu terjadi di masa lampau tetapi Roh Kudus meyakinkan kita bahwa peristiwa itu memiliki dampak dan kuasa yang nyata bagi kita. Sebab Roh Kudus mengubah hal yang historikan menjadi factual.

2. HARUS MAMPU MENJELASKAN

Seorang saksi bertugas menguraikan, menjabarkan dan menjelaskan dari suatu perkara atau peristiwa. Oleh seorang saksi apa yang tadinya gelap, tak mampu dipahami harus mulai bisa lebih terang, lebih jelas dan mampu dimengerti.

Itulah sebabnya tanpa Roh Kudus kita tak mampu mengerti, apalagi menjelaskan. Tetapi Roh Kudus mampu mencerahkan hati kita tentang apa yang Alkitab katakan. Dan juga penting untuk kita lakukan yaitu belajar Alkitab dengan benar dan  bersungguh-sungguh agar kita bisa meningkatkan kemampuan kita sebagai seorang saksi Tuhan Yesus Kristus.

3. BERPEGANG KEBENARAN

Seorang saksi harus mampu berpegang kebenaran dengan sungguh-sungguh. Keteguhan berpegang kebenarannya harus teruji dan terbukti di segala situasi.

Integritasnya harus terjaga dengan cara selalu setia kepada kebenaran. Sehingga kapan pun dia menyampaiakan kesaksiannya semua orang layak mempercayainya.

4. HARUS BERANI MEMPERTANGGUNG JAWABKAN

Seorang saksi harus siap mempertanggung jawabkan kebenaran kesaksiannya. Dia  tidak boleh gentar terhadap setiap intimidasi. Dia harus berani melawan terhadap semua penentangnya. Dia harus berani menolak setiap tawaran, bujuk rayu yang hendak membungkam kesaksiannya. Itulah karakter para saksi Yesus Kristus. Sebab bagiku adalah Kristus dan mati itu keuntunganku.(Fiipi 1:21). Ini harus menjadi semboyannya. Amin

 

 

 

HARUS BERKUMPUL DI YERUSALEM

 


Lukas 24:49

 

Sebelum Yesus naik ke surga Ia berpesan kepada para muridNya untuk ber-kumpul di Yerusalem sampai diperlengkapi kuasa Roh Kudus. Mengapa harus berkumpul di Yerusalem? Bukankah kebanyak-an para murid itu orang-orang Gelilea yang jauh dari Yerusalem? Bukankah biaya hidup di Yerusalem lebih tinggi dan itu bisa membebani para murid? Apa urgensi berkumpul di Yerusalem?

1. YESUS FOKUS MENDIRIKAN GEREJANYA

Selama tiga setengah tahun Yesus focus untuk meng-hasilkan murid yang sekaligus pemimpin bagi Gereja-Nya. Sesudah Yesus menyelesaikan karya penyelamatan, Ia focus untuk mendirikan GerejaNya yang adalah keluarga rohani bagi setiap orang percaya yang di-lahirkan baru dan menjadi anak-anak Allah (Matius 16:1).

2. KESEHATIAN TERBANGUN MELALUI KEBERSAMAAN

Yesus Kristus mati dan bangkit untuk mendirikan GerejaNya. Gereja itu penting bagi Yesus sebab Gereja itu tubuh Yesus sendiri. Gereja itu keluarga rohani bagi anak-anak Allah. Gereja gagal menghadirkan tubuh Kristus di dunia jika Gereja tidak tinggal dalam kebersatuan dan kebersamaan. Tinggal bersama di Yerusalem dalam rangka agar mereka bersatu, sehati dan dalam kebersamaan.

3. BERSATU UNTUK BERSIAP DALAM TUAIAN BESAR

Tinggal bersama di Yerusalem untuk bersama merendahkan diri untuk diajar dan diperlengkapi guna melakukan penuaian besar. Jika para murid tidak tinggal bersama di Yerusalem maka para petobat baru yang dihasilakan dalam sehari tidak akan pernah tertangani. Tuaian yang tidak tertangani akan menjadi tuaian yang membusuk. Dan itu adalah hal yang sangat memalukan dan menyedih-kan. Ribuan tahun Allah merancang dan mempersiapkan agar GerejaNya berkemenangan dan berkuasa. Itulah sebabnya ketaatan para murid untuk tinggal di Yerusalem memiliki arti dan peranan yang penting. Sebagaimana ketaatan saudara tinggal dan berperan dalam Gereja yang Tuhan tetapkan bagi saudara itu sangat penting. Jadi berjemaatlah dengan benar agar Gereja mampu melakukan penuaian.

4. BERSATU UNTUK DIPERLENGKAPI

Saat Gereja bersatu maka Roh Kudus dicurahkan. Ketaatan bersatu mempermudah setiap orang percaya untuk diperlengkapi dengan Roh Kudus untuk pergi dan menjadi saksi Yesus. Ketika para murid diperlengkapi, walaupun mereka orang Galilea tetapi mereka mampu memikat orang dari seluruh penjuru dunia. AMIN