TIDAK TAWAR HATI

 

2Korintus 4:1,6

 


Rasul Paulus tidak membiarkan dirinya dirasuki oleh tawar hati. Itulah yang membuat Rasul Paulus terus bergairah dalam mengiring dan melayani Tuhan Yesus.

A. BAHAYA

Berbahaya sekali bila orang Kristen bila dirasuki oleh rasa tawar hati.  Yang semula bergairah, berkobar-kobar, tiba-tiba perlahan tapi pasti menjadi

Lesu, tidak bergairah, kehilangan semangat, masa bodoh, putus asa, dan… menyerah. Orang yang tawar hati memandang segala sesuatu secara negative melulu.

B. PENYEBAB

Apa yang menyebabkan seorang Kristen bias terkena rasa tawar hati? Penyebabnya adalah kekecewaan, terluka, sakit hati, kemarahan yang tersimpan, dendam dan kepahitan. Gara-gara itu semua hatinya penuh kebimbangan, dan memandang apa pun secara negative.

C. APA YANG DILAKUKAN RASUL PAULUS?

Ay. 1 – Oleh karena kemurahan Allah kami menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

Sebenarnya ada alasan untuk Rasul Paulus sakit hati, kecewa dan menyimpan kepahitan kepada jemaat Korintus. Jemaat Korintus sudah membanding-bandingkan Rasul Paulus dengan para rasul lainnya. Bahkan mereka meragukan kerasulan dari Paulus. Apa rahasianya?

1. MEMANDANG KEMURAHAN ALLAH

Rasul Paulus memandang pelayanannya sebagai kemurahan Allah. Karena dia memandang pelayanan itu sebagai kemurahan Allah itulah sebabnya ia tidak mau menodai pelayanannya dengan melakukan kelicikan, memalsukan firman, menyimpan niat tersembunyi yang keji (ay. 2-5). Rasul Paulus tidak mau menonjolkan diri. Namun ia bersukacita sebab  ia memandang pelayanannya bagi Kristus itu ibarat harta berharga dalam bejana  tanah liat yang lemah dan rapuh.  Ia menyadari sepenuhnya bahwa kekuatannya dalam mengerjakan pelayanan itu semata-mata karena karya Allah. Jika mata rohani kita buta, tidak aneh bila kita gagal memandang kemurahan Allah yang menopang diri kita. Itulah sebabnya kita mudah tawar hati (ay. 6-8).

2. FOKUS PADA PEMBAHARUAN MANUSIA BATINIAH

Paulus sadar dalam pelayanannya banyak menguras kekuatan lahir dan batin. Ia mencerita-kan bayang-bayang dan bau kematian karena Kristus selalu mengiringi perjalanan pelayanan-nya. (ay. 8-12).

Rasul Paulus memandang dirinya dengan cara bahwa dirinya memiliki dua sisi kemanusiaan: pertama, manusia lahiriah yang terlihat dan fana serta terus menerus mengalami kemerosotan. Ke dua, manusia batiniah yang tidak kelihatan terus menerus mengalami pembaharuan dan abadi.

Lalu apa hubungannya tawar hati dengan dua dimensi manusia tersebut?

Dia percaya semua yang dilakukannya tidak akan sia-sia. Manusia jasmaniah mungkin tidak bias menikmati kemuliaan hasil perjuanganNya bagi Allah. Sebab manusia jasmaniah mengalami pembusukan yang tidak bias dicegah dan berakhir binasa. Tetapi manusia batiniah terus diperbarui. Terlebih saat manusia jasmaniah tersakiti oleh penderitaan. Saat itu pembaharuan manusia batiniah terukir. Amin

TUHAN HADIR DI SINI

 


Lukas 7:11-17

 

Kemanapun Yesus pergi pasti ada tujuan yang hendak dicapai atau dilakukan. KehadiranNya selalu mem-bawa berkat, kesembuhan, pemulihan dan keselamatan. Untuk apa Yesus hadir di kota Nain?

1. KEHADIRAN YESUS MEN-DATANGKAN SUKACITA (ay. 11-13)

Begitu Yesus memasuki pintu gerbang kota Nain, Yesus berhadapan dengan rombongan pembawa jenazah anak laki-laki satu-satunya dari seorang janda. Ada persoalan besar sedang terjadi dalam kota itu. Mengapa persoalan besar? Seorang janda yang tidak mempunyai anak di masyarakat Yahudi berarti janda itu menjadi wanita yang kehilangan segalanya. Dia bukan hanya kehilangan anaknnya. Semua harta kekayaan harus dikembalikan kepada keluarga suaminya. Janda itu menjadi wanita malang dan terlantar. Itu baru masuk pintu gerbang, wanita itu mendapatkan sabda, “Jangan menangis.” Sungguh kehadiran Yesus mendatangkan penghiburan dan kekuatan baru.

2. KEHADIRAN YESUS MENDATANG MUJIZAT (ay. 14-15)

Kehadiran Yesus tidak cukup hanya mendatangkan sukacita, penghiburan dan kekuatan saja. Kehadiran Yesus mendatangkan mujizat. Pemuda anak janda tersebut bangun dan hidup. Itu terjadi tatkala Yesus menyentuh usungan jenazah tersebut.

Jangan menjadi orang Kristen sibuk mengejar dan mencari mujizat. Kejar dan utamakanlah hadirat Tuhan selalu melingkupi kita. Sebab dimana Yesus hadi di sana mujizat menjadi nyata.

3. KEHADIRAN YESUS MENDATANGKAN KEMULIAAN TUHAN (ay. 16)

Berita kebangkitan pemuda anak seorang janda tersebar bukan hanya di sekitar pintu gerbang saja tetapi meluas dan merasuk seluruh kota tersebut sehingga kota itu memuliakan Tuhan. Ketika Yesus hadir maka sangat pantas setiap kita yang bersoarak, memuliakan Tuhan. Ketika Yesus dimuliakan, janda tersebut tidak lagi terlantar. Ketika Yesus dimuliakan, janda tersebut tidak kehilangan masa depan. Jadi jangan ragu-ragu untuk memuliakan Yesus. Kehadiran Yesus selalu mendorong hati dan mulut kita memuliakan Dia. Sebab kehadiranNya menegaskan bahwa Sang sumber kehidupan telah melawat kita.

4. KEHADIRAN YESUS MEMBUAT INJIL TERBERITAKAN(ay. 17)

Mari hadirkan Yesus melalui diri kita yang diubah menjadi serupa dengan Dia agar kita leluasa beritakan InjilNya. Amin

HUTANG YANG CERDAS

 


Kita telah membahas bahwa sebaiknya memang jangan berhutang mengingat ada banyak hal yang harus diwaspadai dengan serius. Namun bukan berarti tidak boleh berhutang.

Paling tidak ada 3(tiga) kelompok orang berhutang.

Kelompok satu,orang miskin. Kelompok ini berhutang untuk membayar hutang. Jadi menjalani hidupnya dengan cara gali lobang tutup lobang. Mengapa bias begitu? Karena berhutang menjadi kebiasaan akhirnya focus berpikirnya bukan bagaimana memperbesar penghasilan agar bebas dari jeratan hutang dan bias menabung.

Kelompok ke dua, Orang menengah. Mereka berhutang seringkali dengan tujuan untuk memenuhi gaya hidup. Jika dipikir dengan jujur sebenarnya namanya sepatu itu ada harga yang murah, sedang dan mahal. Semuanya wujudnya sama yaitu sepatu. Semua fungsinya juga  sama yaitu menjadi alas kaki. Namun atas nama gengsi dan penampilan sering menggoda kita. Akibatnya kita tidak mampu membedakan antara selera dan kebutuhan. Terlebih dengan tehnologi informasi melalui iklan  tidak jarang menelusup dan menjajah pikiran kita yang berakibat mendikte selera kita.

Kelompok ke tiga, orang yang berhutang untuk mendatangkan dan memperbesar usaha. Inilah hutang cerdas, yaitu berhutang untuk memperbesar asset dan pendapatan.

Contoh: Berhutang untuk kredit sepeda motor untuk  usaha ojek supaya punya penghasilan, dan penghasilannya untuk melunasi kredit dan sisanya bias memperbesar asset.

Mari kita coba seberapa cerdas kita mengelola  uang?

Sewaktu penghasilan satu juta, kita bias menabung  dua ratus ribu. Berapa yang seharusnya yang ditabung jika penghasilan kita dua juta?......

Yak… betul sekali. Yang seharusnya ditabung satu juta dua ratus ribu. Tabungan dan asset yang diperbesar.

USAHAKAN JANGAN BERHUTANG

 


Merngapa sebaiknya menghindari kebiasaan berhutang? Berikut beberapa saran dan nasehat yang perlu diperhatikan:

1. Hutang bias merusak persaudaraan.

Hubungan yang baik bias dirusak oleh karena adanya hutang piutang. Maksud hati menolong dengan memberi pinjaman. Namun ketika waktunya mengembalikan namun tidak bias mengembalikan tepat waktu, disanalah hubungan yang baik menjadi terganggu.

2. Hutang bias menimbulkan “perbudakan”.

Ams 22:7  Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.

Saat kita berhutang sebenaranya saat itu “harga diri” kita sedang tergadai, sebagai akibatnya kita harus siap “meladeni” apapun yang diminta oleh orang yang memiutangi kita.

3. Hutang bias menjadi jerat yang berbahaya.

Ada rumah tangga berantakan karena hutang. Ada juga orang bangkrut dan semua asset terjual karena harus membayar hutang yang berbunga. Bahkan ada orang bunuh diri karena banyaknya hutang. Hati-hati, jangan gampang berhutang, sebab hutang bias menjadi jerat yang berbahaya bagi kehidupan.

4. Berhutang bias merendahkan martabat.

Kebiasaan berhutang adalah kebisaan yang buruk. Kebiasaan itu bias membuat kita mempermalukan diri sendiri. Apalah gunanya bermewah-mewah bila semua karena hasil berhutang. Mungkin maksud hatiberhutang untuk meningkatkan pamor dan penampilan. Namun semua bisa jadi blunder bila kita tidak mampu membayar tepat pada waktunya.

Karena itu mari kita belajar mencukupkan diri. Jangan pernah memilih gaya hidup yang melampaui penghasilan kita. Jangan menjadikan berhutang sebagai kebiasaan. Bersyukur dan kelola apa yang ada.[EZ]

TUHAN YANG MEMBANGUN

 

Maz 127:1-5



 

1. TUHAN YANG MEMBANGUN (ay. 1-2)

Ada banyak motif dan tujuan orang untuk menikah. Seharusnya setiap orang Kristen menikah terutama untuk memenuhi tujuan Tuhan dalam mencipta-kan pernikahan. Karena itu penting untuk memastikan bahwa Tuhanlah yang seharusnya membangun pernikahan itu. Mengapa kebergantungan kepada

Tuhan itu hal utama?

A. JAMINAN KEBERHASILAN

Anda tidak pernah bisa mencapai tujuannya Tuhan tetapi tidak meng-ikut sertakan Tuhan. Semua itu pekerjaan menjaring angin. Tuhan bukan hanya tahu tujuannya, Dia juga pasti tahu cara mencapainya.

B. TANPA TUHAN SIA-SIA

Alkitab menggambarkan bagaimana usaha orang untuk membangun sampai-sampai tidak ada waktu untuk istirahat, tetapi semua pasti berakhir sia-sia. Bersama Tuhan kita bukan hanya bisa mencapai tujuan itu, lebih dari itu kita juga bisa beristirahat.

2.USAHA DI DALAM TUHAN TIDAK SIA-SIA (ay. 3-4)

Kebergantungan kepada Tuhan bukan berarti kita malas. Kebergantungan kepada Tuhan itu butuh usaha yang gigih. Namun gigihnya dalam rangka menaati Tuhan, dan bukan ngotot maunya sendiri.

A. TUHAN MEMBERI PUSAKA SEKALIGUS UPAH

Tuhan memberkati anak-anak sebagai pusaka sekaligus upah. Kenapa anak itu disebut pusaka? Sebab anak itu bukan miliki kita. Anak itu milik Tuhan yang berharga yang Tuhan titipkan kepada kita.

Kenapa anak itu disebut upah? Sebab bagaimana anak kita itu merupakan gambaran kerja keras dan upaya kita yang gigih dalam meme-lihara, meng-asuh,merawat dan mendidiknya.

B. ANAK ADALAH BAGAI ANAK PANAH

Tidak ada anak panah yang baik jika tidak berasal dari kayu yang baik lalu diproses agar seimbang, runcing dan tajam serta mampu melesat jauh.

Tidak ada anak panah yang melesat jika tidak ada busur yang besar dan kuat dan mampu melontarkan mata anak panah tersebut. Tetapi ingat, busur dan anak panah tidak ke mana-mana dan tidak akan ada yang terjadi apapun jika tidak ada pahlawan yang gagah perkasa dan mau menarik busur itu kuat-kuat.

Bagaimana dengan anak-anak anda? Sudahkah anda meluruskan, menghaluskan, menyeimbangkan, mengerat dan meruncingkannya? Sudahkah anda menyiapkan busur yang besar serta meminta Tuhan untuk meluncurkannya ke masa depan yang penuh pengharapan? Sekali lagi, kebergantungan kita kepada Tuhan adalah hal mutlak yang tidak terhindarkan.

3. PERAN SUAMI ME-NENTUKAN (ay. 4-5)

Suami harus memainkan peranannya sebagai kepala keluarga dan imam. Itu bukan pilihan tetapi panggilan. Tuhan.

AMIN

BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI

 


Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. (Filipi 4:11)

Orang Kristen harus mempunyai kecakapan mencukupkan diri dalam segala hal agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Caranya:

1. JANGAN MEMBIASAKAN DIRI BERHUTANG

Hutang sering terjadi bukan hanya karena merasa kekurangan, tidak jarang karena tidak mampu mencukupkan diri.

2. PILIHLAH GAYA HIDUP YANG SESUAI PENGHASILAN

Jangan membelanjakan uang anda hanya demi mendapat pujian atau “tidak mau kalah bersaing”. Itu akan menjebak Anda dengan hutang.

3. BIASAKANLAH MEMBELI BARANG SECARA TUNAI/ CASH

Tahanlah keinginan untuk memiliki barang bila uang belum mencukupi. Sebaiknya tabunglah uang anda daripada Anda kredit dan memperkaya orang lain serta membebani diri Anda sendiri dengan hutang.

4. BERBELANJALAH DENGAN BERPEDOMAN PADA TUJUAN DAN FUNGSI

Tas tenteng ada yang seharga 10ribu, tetapi juga ada yang seharga 2 milyar. Tetapi sebenarnya fungsinya sama. Jika tujuan Anda agar mudah membawa barang jika bepergian, mengapa memaksakan diri membeli tas yang demi mengejar gengsi?

5. HIDUPLAH SEDERHANA ASAL BISA MEMBERKATI ORANG LAIN

Kesederhanaan adalah kemewahan tiada tara. Di dalam kesederhanaan terpancar nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga. Di sana ada kejujuran, kebersahajaan, hati yang bersyukur dan ada kasih yang rela berbagi. [EZ]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KAYA TANPA MENGINGINKAN

                                                                Amsal 11:4-5



 

1. JANGAN INGIN KAYA

A. Waspadai ketamakan

Ketamakan seringkali bersembunyi di balik kata “ingin kaya”. Taruh pisau di lehermu bila besar nafsumu (Amsal 11:2)

B. Mudah jatuh dalam pencobaan

Orang yang ingin kaya maka dia harus kerja siang dan malam tanpa mengenal istirahat.

Tanpa disadari orang yang ingin kaya hidup memperbudak diri sendiri. Tuhan mau kita hidup secukupnya agar bisa hidup sebagai “tuan” dalam arti yang sebenarnya.

C. Hidup tidak bergantung kepada kekayaan

Seberapa kaya kalau waktunya mati ya pasti mati. Sebab hidup memang tidakbergantung pada kekayaan.

D. Menimbun kekayaan adalah dosa

Orang yang menimbun kekayaan (mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri) tanpa disadari mempertuhan-kan kekayaan. Itu dosa menjijikkan di mata Tuhan.

E. Hidup lebih penting daripada kaya

Selama masih hidup masih punya kesempatan menjadi kaya. Tetapi kalau hidup sendiri tidak punya, terus mau apa…?

2. BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI

A. Cukup itu lebih dari sekedar kaya

Orang kaya belum tentu cukup. Tetapi orang cukup merasa tidak kekurangan.

B. Cukup membuat berkelimpahan

Anda tidak akan pernah mengenal kelimpahan, sampai anda dititik tertentu merasa cukup.

C. Cukup membuat kita mampu memberi

Orang yang meskipun kaya tetapi bila masih merasa kekurangan, maka ia tidak akan pernah sanggup memberi. Hanya orang yang merasa cukup yang mampu memberi 

D. Cukup membuat kita kuat dan bersyukur

Rasa cukup membuat kita mampu menanggung banyak hal sehingga kita bias berbuat banyak hal untuk menunjukkan rasa syukur kita.

3. ANDA ADALAH ORANG KAYA

A. HATIMU ADALAH PERBENDAHARAANMU YANG SEJATI

Kekayaan sejati tersimpan di hati. Hati yang luas mampu mengasihi siapapun. Melimpahnya kasih membuktikan kekayaan hidup Anda. 

B. Segala kekayaan surgawi tercurah

Segala berkat di surga telah tercurah dalam nama Yesus (Efesus 1:3).

C. Bagikanlah kekayaanmu (Amsal 11:24)

Hati yang kaya suka menyebar harta.

D. Gunakanlah harta untuk mencari sahabat (Lukas 16:9). Amin

 

 

 


HARTA KARUN UTAMA

 Amsal 4:23


 

1. TIGA JENIS HARTA

A. Milik kita tapi tanpa kita.

Mis: duit, rumah, mobil, dll. Semua yang kita punya itu memang miliki kita, tetapi itu bukan diri kita.

B. Milik kita tetapi di luar kita.

Mis: kesehatan kita, tubuh kita, otak kita, dll. Semua itu memang milik kita. Tetapi itu hanya bagian luar dari diri

kita. Maksud-nya kesehatan, tubuh, mata, kaki dan seterusnya semua itu bukan diri kita yang sesungguhnya.

C. Diri kita, tetapi bukan milik kita.

Diri kita sendiri yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Ini adalah harta yang bisa disimpan. Jadi diri kita adalah harta karun kita.

2. MANA YANG BERNILAI TERTINGGI, DAN MENGAPA?

Hati kita, itu adalah diri kita. Inti manusia adalah pada hatinya. Tuhan menciptakan kita, bukan untuk supaya kita miliki diri kita, tetapi  supaya kita menjadi jiwa yang hidup dan memuliakan Dia. Itulah sebabnya hati yang terjaga dengan baik adalah mata air dan sumber dari segala yang terbaik dalam kehidupan manusia.

 

3. APA KEKUATAN PERTAHANAN KITA?

A. Instrokpeksi

Kekuatan introspeksi berguna untuk me-mampukan kita melihat apa yang dibutuhkan untuk pertobatan dan pembaruan. Jika kita tidak suka mawas diri dengan berani meng-introspeksi diri maka pasti akan gagal menjaga hati kita dengan benar. Introspeksi menjaga kita agar tidak menjadi takabur dan bangga dengan dosa dan kesalahan

B. Pengaturan diri

Kekuatan pengaturan diri untuk memperoleh kebiasaan yang sehat. Introspeksi membuat kita sadar dan tidak mengulangi dosa, pelanggaran dan kesalahan kita. Selanjutnya pengaturan diri menolong kita menemukan pola dan cara yang efektif agar terhindar dari dosa, kesalahan dan berbagai masalah. Pengaturan diri membuat kita dapat bersikap dewasa.

C. Kekuatan Roh Ilahi.

Roh Kudus mampu mengendalikan kemauan dan kemampuan kita agar tidak dijajah kembali oleh dosa. Dengan demikian hati kita tetap terjaga dan menjadi mata air yang mengalirkan dan memancarkan kehidupan. Mari kita jaga hati kita. Sebab inti manusia ada pada hatinya. Kalau hatinya busuk maka busuk pula pikiran dan kelakuan. Begitu pula sebaliknya. AMIN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

*INTI MANUSIA ADA PADA HATINYA*

 

 

 

Amsal 4:23

 

1. TIGA JENIS HARTA

A. Milik kita tapi tanpa kita.

Mis: duit, rumah, mobil, dll. Semua yang kita punya itu memang miliki kita, tetapi itu bukan diri kita.

B. Milik kita tetapi di luar kita.

Mis: kesehatan kita, tubuh kita, otak kita, dll. Semua itu memang milik kita. Tetapi itu hanya bagian luar dari diri

kita. Maksud-nya kesehatan, tubuh, mata, kaki dan seterusnya semua itu bukan diri kita yang sesungguhnya.

C. Diri kita, tetapi bukan milik kita.

Diri kita sendiri yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Ini adalah harta yang bisa disimpan. Jadi diri kita adalah harta karun kita.

2. MANA YANG BERNILAI TERTINGGI, DAN MENGAPA?

Hati kita, itu adalah diri kita. Inti manusia adalah pada hatinya. Tuhan menciptakan kita, bukan untuk supaya kita miliki diri kita, tetapi  supaya kita menjadi jiwa yang hidup dan memuliakan Dia.