GOLPUT berarti menyerahkan hak suara anda untuk menentukan nasib negeri ini pada mereka yang menang, sedangkan pemenang PEMILU belum tentu mewakili kepentingan terbaik bangsa ini.
GOLPUT adalah sebuah bagian dari demokrasi, yaitu hak untuk tidak memilih. Tetapi perlu dimengerti bahwa GOLPUT bukanlah solusi terbaik bagi bangsa ini.
GOLPUT telah terbukti membawa Jerman kepada sejarah yang mengerikan.
· 1920 NAZI hanya memperoleh 3% suara di parlemen.
· 1929 Bursa Saham Wall Street runtuh. Ini memicu kenaikan perolehan suara NAZI yang kecil itu dalam PEMILU 1930 menjadi terbesar kedua di parlemen dengan 18,3% suara.
· 1933 Hitler terpilih menjadi Kanselir Jerman. Dialah pemicu utama terjadinya perang dunia II.
Mengapa itu bisa terjadi? Karena rakyatnya banyak yang GOLPUT.
Sejak Reformasi yang menjadi pemenang sejati adalah GOLPUT.
· PILKADA Jawa Barat dimenangkan oleh Ahmad Heryawan & Dede Yusuf (PKS-PAN) dengan 7,2 juta suara. Sementar itu GOLPUT ada 9,1 juta suara.
· PILKADA Jawa Timur dimenangkan oleh Soekarwo dan Saefullah Yusuf (PKS-PAN-PD). Putaran kedua memperoleh 7,7 juta suara. Yang GOLPUT 13 juta suara.
Prosentase GOLPUT dalam PILKADA :
· DKI Jakarta (2007) sejumlah 36% suara.
· SUMUT (2008) sejumlah 40,9% suara.
· JABAR (2008) sejumlah 32,6% suara.
· JATIM 1 (2008) sejumlah 38,4% suara.
· JATIM 2. (2008) sejumlah 45,7% suara.
Prosentase GOLPUT dalam PILPRES 2004:
· GOLPUT sejumlah 49.677.076 atau 29,01% suara
· Suara yang tidak sah ada 17, 5 juta suara.
· Tidak terdaftar ada 30 juta suara.
Mari kita sukseskan PEMILU Presiden pada 8 Juli 2009 dengan memberikan suara kepada calon Presiden yang memenuhi syarat:
1. Takut akan Tuhan.
2. Cakap dan mumpuni.
3. Didukung oleh partai-partai yang memiliki ideology yang sama yaitu PANCASILA.
Dan jangan GOLPUT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar