DIKASIHI UNTUK MELAYANI



Oleh PS. Edi Zakaria

1 Korintus 15:58 (TB)  Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


PENDAHULUAN

Banyak orang Kristen tidak tahu atau mungkin juga tidak menyadari bahwa mereka diselamatkan bukan dengan tujuan agar bebas berhura-hura. Orang percaya ditebus dengan darah Yesus yang mahal juga bukan bertujuan agar asyik menganggur. 

Mengapa demikian? Dunia ini bukan tempat kita untuk makan-makan, minum-minum dan bersenang-senang. Sebab dunia ini bukan tanah air kita yang sejati. Dunia ini tempat kita sementara. Itulah sebabnya kita harus berjuang, berkarya. Sebab dunia tempat yang kita diami sementara ini adalah tempat dimana kita harus bisa menghasilkan sesuatu. 

Kita semua harus tahu, bahwa pergumulan terbesar orang percaya adalah menemukan fungsi dan tempatnya di dalam tubuh Kristus. Tanpa mengetahui fungsi dan peran kita dalam tubuh Kristus maka tidak aneh jika kita mendapatkan beban yang berat dalam melayani. Padahal pelayanan itu seharusnya bukan hanya menghasilkan sesuatu yang berkaitan dengan kemuliaan Tuhan. Lebih dari itu, dengan kita melayani kita juga menemukan kenyataan diri kita yang berdaya guna bagi Tuhan dan sesama.

Berikut ini adalah tuntunan sederhana agar kita mampu menemukan diri kita berfungsi dalam pelayanan tubuh Kristus:

1. SETIAP ORA NG MEMPUNYAI KEMAMPUAN MELAYANI

Silahkan baca:   

Matius 25:14-15, 24-26, 30 (TB)

14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Perumpamaan hamba dengan talentanya yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini menegaskan dengan kuat bahwa Tuhan sebagai tuan sudah membagikan talenta kepada semua hambaNya. Tidak ada satu pun hamba yang tidak menerima talenta. Meskipun jumlah talentanya tidak sama tetapi bukan berarti tidak menerima. Jadi tidak ada orang percaya yang tidak memiliki talenta. Tugas kita adalah menemukan atau mengaktualkan kemampuan, kecakapan, kesanggupan yang mungkin masih terpendam lalu memberdaya gunakan. 

Hamba yang diberi satu talenta itu disebut hamba yang jahat dan malas oleh karena hamba itu mengelak bahwa dirinya sudah diberi satu talenta, bahkan menguburkan talenta tersebut. Dan jahatnya lagi menuduh tuannya tidak memberi apa-apa. Hal yang sama terjadi terhadap orang percaya yang mengingkari kenyataan bahwa dirinya mempunyai talenta, kemampuan, kesanggupan yang terpendam. Ayo eksplor potensi diri kita dan mari kita persembahkan kepada Tuhan.

2. ANDA BUKAN MASA LALU ANDA, MASA LALU ANDA DIPAKAI TUHAN UNGTUK MENYIAPKAN DIRI ANDA.   

Mari kita baca:

Lukas 19:7-10 (TB)

7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."

8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.

10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Bisa jadi masa lalu Anda adalah suatu kesalahan yang memalukan. Dan mungkin hal itu memang harus Anda sesali. Tetapi semenjak Anda mengenal Yesus, Yesus memandang Anda sebagai manusia baru di dalam Dia. Dia tidak akan memperlakukan Anda dengan masa lalu Anda yang membuat Anda harus mengambil langkah surut dalam ratap tangis penuh penyesalan. Pertobatan Anda telah mengundang kuasa Allah yang dahsyat untuk mengubahkan hidup Anda. Masa lalu Anda yang keji dan memalukan sanggup Allah ubahkan menjadi "sesuatu" yang memberkati banyak orang.

Sama seperti Zakheus yang bukan kebetulan masa lalunya menjadi pemungut cukai yang dipandang saudara sebangsanya sebagai pengkhianat bedebah. Si rakus nan tamak Zakheus menjadi bahan tertawaan dan ledekan tanpa penghargaan terhadap martabat dirinya. Hal itu berlangsung sampai akhirnya berjumpa dengan Yesus. Perjumpaan dengan Yesus membalikkan bukan hanya statusnya sebagai si pendosa pemungut cukai. Tetapi pembaharuan yang tampak melalui kebiasaan dan perilaku Zakheus telah mengundang reaksi Yesus untuk membaharui dan memulihkan statusnya yaitu keturunan Abraham. Hei, bukankan status itu adalah status paling bergengsi bagi manusia sedunia? Keturunan Abraham berarti Zakheus diperhitungkan sebagai kaum yang mempunyai ikatan perjanjian yang kekal dengan Allah. Sungguh hari pertobatan Zakheus juga menjadi hari pelayanan perdana Zakheus yang membuat takjub seluruh penduduk kota Yerikho. Bayangkan hari itu semua orang yang merasa miskin rela antri sedekah dari mantan pendosa Zakheus yang telah berubah menjadi keturunan Abraham. Dan bukan hanya si miskin yang antri, semua relasi yang pernah dicurangi oleh Zakheus turut antri dan memberi pujian terhadap perubahan hidupya. Ah...seandainya Zakheus bukan bagian dari pemungut cukai, bagaimana mungkin para orang miskin tercover oleh pelayanan yang terselenggara di rumah Zakheus?

Yuk cek dan cari tahu, seperti apa hidup Anda di masa lalu. Siapa tahu Anda menemukan potensi terbaik Anda yang memang pernah Anda sesali. Tetapi kini Roh Kudus telah membaharui Anda, dan pertobatan terbaik Anda telah Anda lalui dengan penuh linangan air mata yang memedihkan. Mari sekarang memandang rahmat Allah yang esa yang siap mengubahkan Anda menjadi manusia paling baru. Roh Kudus akan mengembalikan talenta yang telah direbut iblis dan dunia, sekarang kesempatan Anda untuk dengan segala gairah suci menggunakanNya tersebut agar berdaya guna tinggi bagi kemuliaan Anak Domba. 

3. PELAYANAN ANDA TIDAK PERNAH BISA LEBIH JAUH DARI KEPRIBADIAN ANDA

Silahkan baca:

Kisah Para Rasul 9:36-39 (TB)

36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.

37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.

38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."

39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.

Dorkas adalah seorang janda yang sederhana. Ia memiliki ketrampilan menjahit dan dengan ketrampilannya itu Dorkas melayani janda-janda dan orang miskin dengan karyanya memberikan pakaian dan menjahitkan pakaian mereka. itu adalah pelayanan. Berbicara pelayanan itu berbicara tidak jauh dari kepribadian kita. Karena Tuhan ingin kita melayani bukan menjadikan pelayanan sebagai beban melainkan sebagai kegirangan, sebab melalui pelayanan tersebut kita dapat mengaktualisasikan potensi diri kita untuk diabdikan bagi kepentingan Kerajaan surga. Ayo mulai pikirkan, apa yang anda sukai dan dapat Anda lakukan, dan mari abdikan hal tersebut bagi pelayanan kepada Tuhan dan sesama kita. 

Lukas 8:2-3 (TB)

2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,

3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Demikian pula para perempuan yang mengiringi pelayanan Yesus Kristus. Mereka melayani rombongan Yesus dengan ketrampilan mereka sebagai ibu-ibu yang menyediakan ini itu, atau pelayanan hospitality yang tidak jauh dari dunia mereka sebagai kaum perempuan. 

Daud, 1 Samuel 16:23 (TB) 

Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Daud seorang pemusik, waktu senggangnya saat menggembalakan ternaknya digunakannya untuk bermain musik. Alat musik yang ia mainkan ia gunakan untuk melayani Tuhan, yaitu menyembah dan meninggikan Tuhan. Semula musiknya hanya berkumandang di padang penggembalaan. Namun kesetiaannya dalam melayani telah menghentarkan Daud melayani di istana raja Saul. 

Jadi semua pelayanan yang seharusnya kita kerjakan itu tidak jauh dari kepribadian kita. Dengan demikian pelayanan bukan menjadi beban atau sesuatu yang merepotkan atau menakutkan.

4.  PELAYANAN ANDA TIDAK BISA LEBIH JAUH DARI CARA PANDANG ANDA.

Yohanes 4:35 (TB)  Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Cara pandang kita tentang pelayanan menentukan banyak hal tentang pelayanan itu sendiri. Jika kita memandang pelayanan secara dangkal, maka pelayanan yang kita kerjakan tidak pernah menyentuh sisi utamanya dari pelayanan itu sendiri. 

sebagai contoh pelayanan anak-anak atau Sekolah Minggu. Jika kita memandang pelayanan Sekolah Minggu hanya sebagai kesempatan mengajari anak-anak tentang cerita Alkitab, maka tidak aneh jika kita sudah merasa puas bila bisa menceritakan cerita Alkitab kepada anak-anak. Namun jika kita memandang pelayanan anak-anak atau Sekolah Minggu adalah sebagai pelayanan mempersiapkan generasi mendatang agar menjadi generasi yang unggul, generasi yang melanjutkan perjuangan Gereja, maka cara kita mempersiapkan pelayanan, cara kita menyediakan anggaran dan fasilitas, cara kita melakukan pendekatan dan lain sebagainya tentu tidak sedangkal dengan cara kita di awal tadi. 

Yuk kita memilki cara pandang yang benar dan luas tentang pelayanan. Lihatlah terbuka lowongan dan kesempatan untuk kita ambil bagi pelayanan bagi Tuhan, Gereja dan sesama kita. Berikut beberapa contoh bidang pelayanan yang bisa kita ambil bagian di dalamnya:

LOWONGAN PELAYANAN

1. Guru Sekolah Minggu

2. Tim kunjungan

3. Membersihkan Gereja

4. Menelepon mengajak teman ibadah

5. Mempedulikan hamba-hamba Tuhan

6. Memperhatikan janda2 dan orang2 miskin

7. Mengatur parkir gereja

8. Menyambut jemaat

9. Pendoa syafaat

10. Menulis warta jemaat

11. Dll 

Selamat ambil peran dan bagian Anda dalam Tuhabuh Kristus. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar