“Gara-gara tinggal di Pondok Mertua Indah (PMI) alias ikut suami numpang di rumah mertua. Jadinya ya, tiap hari harus tahan mendengar gerutu dan omelannya. Tetapi sekarang saya sudah tidak tahan Paman. Saya pengin lebih baik dia mati saja”, cerita Tutik kepada Pamannya.
“Paman, tolongalah saya. Paman khan ahli meramu tanaman dan obat-obatan. Tolong buatkan racun untuk membunuh Ibu mertuaku.” kata Tutik memohon.
“Baiklah, saya buatkan. Cuma supaya tidak ketahuan bahwa yang membunuh itu kamu, saya buatkan ramuan khusus. Racun ini tidak langsung mematikan, tetapi daya kerjanya perlahan-lahan. Karena itu setiap hari kamu buatkan makanan kesukaan ibu mertuamu dan taburilah dengan racun ini, lalu sajikan kepadanya dengan muka yang berseri.” saran Paman Tutik.
Sebulan kemudian Tutik menjumpai Pamannya. Ia menceritakan bahwa Ibu mertuanya sekarang sudah berubah menjadi sangat baik dan sayang kepadanya.
“Paman, saya menyesal telah meracuni Ibu mertua. Tolonglah Paman, buatkan penawarnya, supaya Ibu mertuaku tidak mati. Aku sangat sayang kepadanya.” rengek Tutik.
Mendengar itu Pamannya tertawa terkekeh-kekeh, “ He.. he… he… tenang saja. Yang aku berikan kepadamu itu bukan racun. Tetapi… jamu galian singset ha… ha… ha…”.
“Pantesan kok Ibu mertuaku tambah sehat dan ayu… Woww… Paman keterlaluan…” seru Tutik geregetan.
“Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar