Bila Gereja adalah Kerajaan Allah, berarti Gereja memiliki pemerintahan yang Theokratis. Bila dalam Gereja bisa menerima berbagai macam system kepemimpinan, baik demokrasi yang sifatnya bottom up, maupun penunjukkan yang sifatnya top down. Lalu hal apa saja yang membuat Gereja bisa dipastika tidak kehilangan Theokratisitasnya?
1. Bila Yesus dihormati sebagai Kepala Gereja. Bukan saja dalam kredo atau pengakuan, tetapi setiap aktivitas harus dinafasi oleh ke-yakinan iman bahwa Yesus adalah Kepala Gereja.
2. Bila Yesus yang ditulis dalam Alkitab masih diberitakan oleh Gereja. Terkadang Gereja sudah terjebak sebagai institusional motivation yang human center sehingga tanpa disadari Kristus sudah terpinggirkan.
3. Bila seluruh kebenar-an Alkitab masih di-ajarkan, diyakini dan dilakukan oleh semua orang percaya dalam Gereja.
4. Bila kekudusan yang menjadi standar Allah masih menjadi gaya hidup bagi setiap orang percaya.
5. Bila Roh Kudus de-ngan karunia-karunia rohani dan seluruh manifestasiNya diberi keleluasaan untuk beroperasi dalam Gereja.
6. Bila seluruh jemaat hidup dalam ke-bergantungan yang penuh kepada Allah.
7. Bila ketaatan yang kudus, tulus karena mengasihi Allah masih menjadi dasar seluruh kegiatan dalam Gereja.
Hal-hal di atas bisa menjadi indicator adakah Gereja masih memiliki pemerintahan yang Theokratis atau tidak.
Apapun bentuk kepemimpinan dalam Gereja, jika masih berpusat kepada Kristus maka Gereja masih sebagai lembaga yang Theokratis. (EZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar