Seorang ibu sehabis membeli mobil bekas ngotot gak mau
balik nama. Si manager berusaha membujuk “Ibu, pemilik lama mobil ini sudah
tidak diketahui lagi keberadaannya karena sudah pindah, nanti ibu yang repot
lho!!”
“Pokoknya saya gak mau balik nama” jawab
si ibu dengan sengitnya. Sang manager akhirnya menyerah, dan mengumpulkan data
pribadi ibu tersebut dan memasukkannya kedalam map utk diserahkan.
Sambil mengamati data diri si ibu, sang manager manggut-manggut dan berkata, ”Saya
sangat paham kenapa ibu bersikeras tidak mau balik nama, ini data ibu dan
terima kasih atas pembelian ibu di showroom kami, semoga ibu kembali untuk
membeli mobil yang lainnya. Selamat siang”
Ibu itupun pergi membawa mobil yang
dibelinya. Salah seorang sales showroom keheranan melihat si manajer tampaknya
mengerti kenapa si ibu bersikukuh gak mau balik nama.
“Pak kenapa si ibu itu gak mau balik
nama?”
“Iya tanpa sengaja saya lihat nama
ibu itu di KTPnya, namanya “Maya Tilis”, kalau dibalikkan jadi “silit Ayam”…makanya
dia ngotot gak mau balik nama…”
Pesan:
Sahabat tawa, betapa senang bisa
memahami orang lain. Itu sangat membantu kita untuk bisa memperlakukan orang
lain sebagaimana seharusnya ia ingin diperlakukan.
Toleransi beragama bukan hanya sekedar
tidak mengganggu orang yang berbeda agama dengan kita. Bila toleransi beragama
memiliki pemahaman hanya sedangkal itu, bahayanya adalah orang memang tidak
mengganggu mereka yang berbeda keyakinan, tetapi orang bisa dengan mudah
dihinggapi rasa curiga. Kecurigaan yang terpendam bila menemukan pemicunya akan
dengan mudah menjadi konflik.
Pemahaman toleransi beragama harus
dikembangkan lebih luas lagi, yaitu bisa memahami orang yang berbeda keyakinan
dengan diri kita sehingga kita bisa memperlakukan orang yang berbeda keyakinan
dengan diri kita sebagaimana semestinya orang itu ingin diperlakukan. Dan bila
mereka menikmati perlakuan kita yang ramah dan penuh penerimaan, maka itu akan
membangkitkan kerinduan di hati mereka untuk memperlakukan diri kita seperti kita
memperlakukan mereka. Sebagai hasilnya, kerukunan yang berangkat dari hati yang
ikhlas dapat tercipta. Semoga!
Nasehat bijak berkata:
Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah
apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan
kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar