Nats Utama: 2 Timotius 1:9 (TB)
"Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan
kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih
karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus
sebelum permulaan zaman."
PENDAHULUAN:
Hidup sebagai orang Kristen bukan
hanya tentang menerima keselamatan, tetapi juga tentang berjalan dalam tujuan
yang telah Allah tetapkan. Anugerah-Nya tidak hanya menyelamatkan kita, tetapi
juga memberi kita panggilan hidup yang kudus dan terarah. Apakah kita menyadari
panggilan ini? Apakah kita sudah bergerak dalam anugerah, hidup sesuai dengan
tujuan Kerajaan Allah?
SEMIOTIK BAHASA ASLI:
1. "Kasih karunia" (Yunani: charis), menunjukkan kebaikan
Allah yang melampaui apa yang bisa kita peroleh dengan usaha kita sendiri. Itu
adalah pemberian yang tidak layak kita terima.
2. "Panggilan kudus" (Yunani: klēsin hagian), mengacu pada
panggilan yang memisahkan kita dari dunia ini dan mengarahkan kita pada hidup
yang sesuai dengan kehendak Allah.
3. "Maksud" (Yunani: prothesin), berarti rencana atau tujuan
yang terencana dengan baik, menekankan bahwa Allah telah memiliki tujuan bagi
hidup kita sejak awal penciptaan.
EKSPOSISI:
POIN 1: ANUGERAH YANG
MENYELAMATKAN DAN MEMANGGIL
Anugerah Allah tidak hanya
melibatkan keselamatan, tetapi juga panggilan untuk hidup kudus. 2 Timotius 1:9
mengingatkan kita bahwa panggilan kita tidak didasarkan pada perbuatan baik
kita, tetapi pada maksud Allah sendiri. Sejak sebelum dunia dijadikan, Allah
sudah menetapkan tujuan bagi setiap orang percaya. Kita dipanggil untuk hidup
dengan kesadaran bahwa kita adalah bagian dari rencana besar Allah.
ayat pendukung:
- Efesus 1:11: “Di dalam Dia kami juga mendapat bagian yang dijanjikan –
kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud
Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.”
Ayat ini menegaskan bahwa dalam
Kristus, kita dipilih dan ditentukan untuk menerima bagian dalam tujuan Allah.
POIN 2: HIDUP BERDASARKAN TUJUAN
KERAJAAN
Panggilan kudus yang diberikan
Allah bukan hanya tentang hidup benar, tetapi tentang bergerak sesuai dengan
tujuan Kerajaan-Nya.
Matius 6:33 berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Fokus hidup kita sebagai orang
Kristen haruslah mencari dan mengejar Kerajaan Allah terlebih dahulu. Saat kita
mengejar kehendak Allah, kita menyelaraskan hidup kita dengan tujuan-Nya.
Ayat Pendukung:
- Kolose 3:1-2: “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah
kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Ayat ini mendorong kita untuk
memiliki pikiran yang terfokus pada hal-hal surgawi, sesuai dengan tujuan
Kerajaan Allah.
POIN 3: ANUGERAH SEBAGAI KEKUATAN
UNTUK BERJALAN
Anugerah bukan hanya memberikan
panggilan, tetapi juga kekuatan untuk menjalani panggilan tersebut. Banyak
orang merasa tidak mampu menjalani kehidupan Kristen karena tantangan yang
besar. Namun, anugerah Allah cukup bagi kita untuk mengatasi semua hal. 2 Korintus 12:9 berkata, “Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Ketika kita menyadari bahwa anugerah Allah adalah kekuatan kita, kita dapat
bergerak dengan keyakinan dan ketenangan, mengetahui bahwa Tuhan yang memimpin
kita.
Ayat Pendukung:
- Filipi 4:13: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku.”
Anugerah Allah memberi kita
kemampuan untuk menanggung segala hal, bukan dengan kekuatan kita sendiri,
tetapi melalui kekuatan yang berasal dari Kristus.
Ilustrasi:
Bayangkan seorang petani yang
memiliki benih berkualitas tinggi. Petani ini tahu bahwa benih yang ia tanam
akan menghasilkan panen yang melimpah, asalkan ditanam di tanah yang subur,
dipelihara dengan baik, dan diberi waktu untuk tumbuh. Demikian juga dengan
hidup kita sebagai orang percaya. Tuhan telah menaburkan benih anugerah dalam
hidup kita—benih yang sangat berharga dan penuh potensi. Namun, benih itu hanya
akan menghasilkan panen sesuai rencana-Nya jika kita menanamnya di tanah yang
subur, yakni dalam kehendak Allah. Kita harus menjaga benih itu dengan ketaatan
dan iman, serta membiarkannya bertumbuh dalam waktu yang tepat, sesuai dengan
rencana Kerajaan Allah.
Kutipan Pendukung:
1. John Stott: “Kasih karunia
Allah tidak hanya memaafkan kita tetapi juga memanggil kita untuk hidup kudus
dan taat kepada-Nya.”
2. A.W. Tozer: “Anugerah adalah
pemberian Allah yang terbesar. Itu adalah kasih-Nya yang mengubah hidup kita,
membebaskan kita dari dosa, dan mengarahkan kita kepada tujuan yang lebih
tinggi.”
3. Oswald Chambers: “Tuhan tidak
memanggil kita untuk sukses, tetapi untuk taat. Ketika kita taat, anugerah-Nya
bekerja melalui kita untuk mencapai tujuan-Nya.”
APLIKASI PRAKTIS:
1. Mencari Tujuan Kerajaan Allah
dalam Setiap Keputusan
Setiap keputusan yang kita buat,
baik besar maupun kecil, harus dipandu oleh tujuan Kerajaan Allah. Apakah ini
akan memuliakan Tuhan? Apakah ini akan membawa orang lain lebih dekat
kepada-Nya?
2. Menyadari Anugerah sebagai
Kekuatan
Ketika kita merasa lelah atau tidak
mampu melanjutkan, ingatlah bahwa anugerah Allah adalah kekuatan kita. Kita
dipanggil untuk bergerak maju bukan dalam kekuatan kita sendiri, tetapi dalam
kekuatan yang diberikan Allah melalui anugerah-Nya.
3. Memuliakan Tuhan dalam Panggilan
Sehari-hari
Apapun pekerjaan atau pelayanan
kita, itu adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Hidup kita adalah
panggilan, dan setiap tindakan baik yang kita lakukan adalah perwujudan dari
anugerah dan tujuan Kerajaan Allah.
PENUTUP:
Kita dipanggil untuk bergerak dalam
anugerah, hidup bukan berdasarkan tujuan kita sendiri tetapi berdasarkan tujuan
Kerajaan Allah. Dalam segala hal, ingatlah bahwa kasih karunia-Nya yang
menguatkan kita, memanggil kita, dan mengarahkan kita. Seperti yang dikatakan 2
Timotius 1:9, kita tidak dipanggil karena perbuatan kita, tetapi karena maksud
dan kasih karunia Allah sendiri yang bekerja dalam hidup kita. Biarlah kita
hidup setiap hari dalam anugerah-Nya, bergerak dalam ketaatan kepada panggilan
kudus yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar