2Korintus 11:23-28
Sejak pertama mengenal Kristus, Rasul Paulus memiliki hidup yang terus menerus dibakar oleh api cinta kepada Tuhan Yesus Kristus. Kobaran cinta kepada Tuhan Yesus dan gerejaNya tidak bisa padam oleh aniaya, kekurangan, kesulitan, dan marabahaya. Rasul Paulus konsisten menjaga agar api cinta kepada Tuhan Yesus terus berkobar menggairahkan hidupnya setiap waktu.
Apa rahasianya sehingga Rasul Paulus tetap bisa mempertahankan kobaran cintanya kepad Tuhan Yesus?
Keyakinan bila surga itu ada memberi dampak nyata kepada sikap dan perilaku kita. Oleh karena keyakinan yang kuat bahwa surga itu ada, itulah sebabnya Rasul Paulus memiliki kerelaan mengalami berbagai macam kesulitan dan penderitaan.
b. Yakin bahwa semua penderitaan yang dialami tidak sebanding dengan kemualian Tuhan yang disediakan, 2Korintus 4:16-17
Keyakinan bahwa surga itu benar-benar ada bukan hanya memperi kepastian bahwa semua jerih-lelah tidak akan sia-sia. Lebih dari itu, keyakinan bahwan surga itu benar-benar ada akan memberi kepastian bahwa tidak ada apapun yang sebanding dengan surga yang disediakan Tuhan Yesus bagi kita.
Orang masuk surga karena percaya surga itu ada. Orang masuk neraka oleh karena percaya bahwa neraka itu tidak ada. Hati yang merindukan surga akan menjadi hati yang selalu dikuatkan meskipun harus memikul beban yang tak terkatakan.
Rasul Paulus menyebut cinta Allah kepada dirinya sebagai “kasih karunia”. Ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus sangat menghargai cinta Allah yang dinyatakan kepada dirinya.
Hanya mereka yang mau memandang bahwa cinta itu sangat berharga yang bisa mempertahankan kobaran api cinta tetap menyala penuh gairah.
- MENGELOLA KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN, 2Korintus 12:10
Kelemahan itu bukan dosa. Yang berdosa adalah hidup menuruti kelemahan. Tidak selamanya kelemahan hanya bisa menjadi kelemahan. Tetapi kelemahan bila dikelola dengan baik akan berubah menjadi kekuatan yang ajaib. Itulah sebabnya Rasul Paulus lebih suka tinggal dalam kelemahan dirinya. Bagaimana caranya?
dan nilai diri anda yang berharga.
d. Kelemahan diri menyadarkan nilai kasih karunia Allah yang luar biasa. Dan ini akan
membuat kebergantungan dan cinta kita kepada Tuhan semakin menyala-nyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar