Orang Madura terkenal sebagai orang yang “keras kepala” dan semaunya sendiri. Suatu ketika ada orang Madura naik pesawat dapat tiket dengan tempat duduk paling belakang. Tetapi begitu masuk dalam pesawat dia duduk paling depan.
Pramugari memperingatkan dia supaya tempat duduknya pindah ke belakang. Tetapi orang Madura itu ngotot untuk tetap duduk di depan dan tidak mau pindah ke belakang. Siapapun yang memberitahu dia untuk pindah ke belakang, semuanya tidak digubris.
Akhirnya pramugari dapat akal. Ia cari orang Madura yang lain yang juga menjadi penumpang pesawat tersebut, dan ia minta tolong kepada orang Madura itu.
Ketika yang mendekati sama-sama orang Madura maka mereka berbicara dalam bahasa Madura. Setelah mereka bercakap-cakap, tiba-tiba sambil tersenyum orang Madura yang ngotot itu pindah ke belakang. Semua penumpang yang lain jadi heran.
Begitu penasarannya, pramugari tadi mengucapkan terima kasih sambil mengajukan pertanyaan kepada orang Madura yang membujuk teman sesama Madura itu.
“Apa yang Bapak sampaikan sehingga orang itu mau pindah?” Tanya pramugari.
“Saya cuma bertanya, mau kemana? Dia jawab, mau ke Surabaya . Lalu saya beritahu kalau yang di depan itu jurusan Medan . Sedangkan jurusan Surabaya ada di belakang.”
Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Roma 7:21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar