Mark Twain pernah berucap bahwa jika seekor kucing merasa kepanasan saat duduk di atas sebuah tungku panas, maka ia tidak akan penah lagi duduk di atas tungku, baik tungku yang panas maupun tungku yang dingin.
Kucing tadi telah menggenalisir bahwa semua tungku adalah panas dan membahayakan, gara-gara pengalamannya yang buruk di masa lalu.
Terkadang kita terjebak dengan cara berpikir seperti kucing tadi. Jika kita pernah mengalami kegagalan di masa lalu, kita pikir meskipun waktunya berbeda namun jika situasinya pasti akan membawa diri kita pada kegagalan seperti yang terjadi di masa yang lalu.
Saudara, kita tidak bisa hidup terus menerus dengan masa lalu. Jika kita hidup terus menerus dengan masa lalu, maka kita akan selalu dihantui ketakutan, kegagalan dan pesimisme. Akhirnya kita takut menghadapi masa depan dengan sikap optimis.
Memang, pengalaman masa lalu tidak boleh hanya dibuang begitu saja. Pengalaman masa lalu bisa membantu kita untuk lebih bijak di masa kini. Tetapi jangan membiarkan diri anda di ‘penjara oleh waktu di masa lalu’
Ingatlah orang yang hidup dengan ketakutan di masa lalu tidak akan pernah sukses. Jadi tinggalkanlah pengalaman buruk masa lalu.
Katakanlah, saya lebih menyukai mimpi masa depan daripada sejarah di masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar