KUASA SEORANG SAKSI KRISTUS

Kisah Para Rasul 1:8
Oleh: Pdt. Edi Zakaria


Kuasa untuk menjadi seorang saksi sudah diberikan oleh Tuhan Yesus saat naik ke surga. Melalui kisah Stefanus kita bisa  melihat beroperasinya kuasa tersebut.

1. Kuasa membuat sukses dalam melakukan tanggung jawab (Kisah Para Rasul 6:5, 7)

Roh Kudus menolong Stefanus berhasil menunaikan tanggung jawab yang ditaruhkan di atas pundaknya.

Tanggung jawab, apapun itu, baik besar maupun kecil; baik tanggung jawab Gereja, keluarga, usaha, masyarakat dan lain-lain adalah pelayanan bagi Tuhan. Kita butuh kuasa Roh Kudus agar berhasil menunaikan tanggung jawab ter-sebut.

Kesuksesan kita mempengaruhi kesaksian kita. Karena itu kita harus sukses supaya dapat menyaksikan kebaikan Tuhan dan menjadi saksi Kristus yang berwibawa.

2. Kuasa untuk menggentarkan musuh (Kisah Para rasul 6:8—10)

Kesaksian Stefanus menggentarkan hati para pembenci Injil. Ada beberapa hal yang    dilakukan oleh Allah dalam perananNya  sebagai Roh Kudus:

· Melakukan mujizat dan tanda-tanda (ay. 8)

· Memberi hikmat (ay. 9)

· Memberi keberanian dalam berbicara (ay. 10)

Ke tiga hal tersebut dilakukan oleh Allah agar kesaksian Stefanus memiliki wibawa yang besar.

3. Kuasa untuk menggunakan kebenaran (Kisah Para Rasul 7:54)

Roh Kudus memberikan kerinduan yang besar untuk kita mencintai Firman Tuhan. Orang yang mencintai Firman Tuhan, sehingga kita terus bersemangat untuk membaca dan belajar Alkitab.

Hal ini sangatlah penting. Sebab suatu kali saat jika kita dimintai pertang-gungan jawab tentang pokok-pokok kepercayaan kita, kita dapat  menyampaikannya dengan mantap dan efektif. Sama seperti Stefanus yang mahir menceritakan dengan runut kebenaran Firman tanpa dapat disanggah.

Adapun para penentangnya marah bukan karena ketidak mampuan yang dimiliki Stefanus, tetapi justeru kemampuan dan kesigapan Stefanus  oleh pertolongan Roh Kudus yang menemplak hati mereka dengan kebenaran namun mereka tidak siap.

4. Kuasa melihat kemuliaan Injil (Kisah para Rasul 7:55 - 56)

Roh Kudus adalah peranan Allah yang tinggal didalam orang percaya agar orang percaya mengalami kuasa Injil.

Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus dibawa Allah bukan hanya pada keadaan menga-lami kuasa Injil. Roh Kudus juga membuka mata rohaninya sehingga bisa melihat kemuliaan pengharapan yang disediakan oleh Allah. Stefanus melihat Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah.

Stefanus tidak berbohong sebab pembohong tidak pernah mau mati untuk ke-bohongannya.

5. Kuasa untuk menjadi saksi yang setia. (Kisah Para Rasul 7:59—60)

Stefanus melihat kemuliaan yang disediakan Allah, dan itu menjadi kekuatan bagi Stefanus untuk menjadi saksi Kristus yang setia. Roh Kudus menolong Stefanus untuk menjadi saksi yang setia. Tidak ada yang lebih indah dan mulia bagi kehidupan seorang saksi sejati selain setia   sampai langkah terakhir, sehingga dunia percaya bahwa pesan yang disampaikannya adalah kebenaran.

Jangan terkecoh dengan istilah “duduk di sebelah kanan”. Ini bukan berarti Allah lebih dari satu Pribadi. Kata “kanan” adalah istilah yang menunjukkan keutamaan. Itulah  sebabnya Stefanus menyerahkan nyawanya kepada satu Pribadi Allah yan esa, yaitu Tuhan Yesus   Kristus. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar