MILIK SIAPAKAH SUKACITA DAN DAMAI NATAL ITU?


Yesaya 9:2; Lukas 2:10-12

BANYAK ORANG BERPIKIR...Damai dan sukacita Natal adalah milik orang yang beragama Kristen. Mengapa? Hari raya Natal adalah hari rayanya orang yang beragama Kristen. Atau mereka berpikir bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan-nya orang yang beragama Kristen. BENARKAH DEMIKIAN? Jika benar demikian, berarti tujuan  Yesus Kristus datang ke dunia ini hanya  untuk mendirikan agama Kristen. MUNGKINKAH DEMIKIAN? Apa kata ALKITAB?
Alkitab berkata bahwa ISTILAH KRISTEN pada awalnya bukan untuk      menyebutkan nama suatu agama. Yesus sendiri tidak      pernah berkata bahwa ajaran yang disampaikannya adalah suatu agama, apalagi agama Kristen, TIDAK PERNAH! Istilah Kristen awalnya adalah semacam “ejekan” bagi mereka yang memiliki cara hidup seperti   Yesus dan menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat hidupnya (Kisah Para Rasul 11:26).
Alkitab berkata bahwa Yesus  Kristus datang ke dunia untuk menyatakan kasih Allah pada dunia (Yohanes 3:16)
Jika demikian, milik siapakah seharusnya damai dan       sukacita Natal itu?
1. MILIK PARA MALAIKAT (Lukas 15:10)
Dengan datangnya Yesus     Kristus ke dunia akan memberi kesempatan lebih luas kepada orang berdosa untuk bertobat. Pertobatan satu orang berdosa akan menggemparkan seluruh penghuni surga dengan sukacita. Apakah damai dan sukacita semacam ini juga milik anda?
2. MILIK PARA GEMBALA (Lukas 2:16-20)
Mereka kaum pinggiran yang merindukan kebebasan dan kelepasan. Para malaikat menegaskan bila Yesus Kristus adalah juruselamat. Tentu ini menjadi pengharapan yang besar. Tahukah anda bila manusia tidak tahan hidup sedetikpun tanpa pengharapan? Dunia memberi pengharapan yang semu dan palsu. Yesus Kristus memberi pengharapan yang sejati dan pasti.
3. MILIK PARA MAJUS (Matius 2:9-11)
Para Majus adalah orang-orang yang berkelimpahan harta dan kemashuran. Mereka haus tantangan dan prestasi. Menemukan untuk menyembah Yesus adalah tantangan terbesar dan prestasi tiada duanya. Itulah sebabnya mereka bersukacita.
4. MILIK MEREKA YANG MENOLAK
Herodes menolak damai dan sukacita Natal akhirnya menjadi gila dan mati.
Para ahli Taurat menolak  damai dan sukacita Natal akhirnya mereka hidup dan mati sebagai orang munafik.
Penduduk Betlehem pada akhirnya menyesali menolak damai dan sukacita Natal setelah mereka kehilangan anak-anak mereka.
5. MILIK SAYA DAN SAUDARA
Damai dan sukacita Natal ditawarkan juga kepada saya dan saudara? Maukah anda menyambutnya? Amin

(Pdt. Edi Zakaria)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar