Hidup sudah sulit, mengapa tambah dibikin rumit? Tahukah anda bahwa anda tetap bisa berbahagia meskipun sedang dilanda berbagai macam kesulitan? Caranya? Ubahlah paradigma berpikir anda!
Ada 7 (tujuh) paradigma yang harus anda miliki.
1. Masalah tidak untuk disimpan, tetapi dibagikan
Banyak orang kehilangan sukacita ketika kesulitan tiba. Mengapa? Karena mereka merasa harus menghadapi kesulitan tersebut seorang diri.
Ketahuilah bahwa seringkali Allah memakai kesulitan untuk menolong anda menemukan teman sejati? Caranya, jangan simpan masalah anda terlalu rapat. Ceritakanlah pada orang yang tepat. Khususnya pada hamba Tuhan atau saudara seiman di Gereja yang matang rohaninya, dimana mereka akan dengan senang hati bersedia mendoakan pergumulan anda.
2. Masalah tidak untuk disesali, tetapi dirayakan
Ucapkan “Selamat Datang” kepada masalah. Sebab Allah mengirimkan masalah bukan untuk membinasakan anda, melainkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anda. Jadi, mengapa anda memilih sikap bersedih hati? Ayo, rayakanlah buat setiap masalah yang menghampiri. Peganglah janji Tuhan, dan jangan pernah menyerah pada masalah.
3. Masalah bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan
Peganglah rumus ini: “Dimana ada tekanan, sesungguhnya di sana sedang terjadi demontrasi kekuatan.” Jadi, jika masalah menekan anda, itu berarti anda diminta untuk menunjukkan kekuatan Allah yang menopang hidup anda. Jangan sampai anda malah bersikap “memamerkan kelemahan” kepada dunia. Berhentilah murung, menggerutu dan mengomel. Gali dan temukan potensi diri anda, dan yakinlah bahwa bersama dengan Tuhan Yesus anda pasti sanggup menangung segala perkara.
4. Masalah tidak menjauhkan, tetapi mendekatkan kita dengan Tuhan
Kesulitan hidup yang semakin menekan seharusnya menya-darkan setiap orang percaya bahwa dirinya tidak akan sanggup menghadapi jika tanpa Tuhan. Kita butuh Tuhan. Karena itu, carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui. Berserulah kepadaNya selama Ia dekat!
5. Masalah tidak untuk dihindari, tetapi dihadapi
Allah rindu menjadikan anda sebagai pahlawan-pahlawan iman. Pahlwan muncul saat peperangan besar terjadi, dan ia tidak lari. Tetapi dengan ksatria berani menghadapi. Sikap pengecut adalah sikap pecundang yang kalah sebelum berperang. Ayo, hadapilah masalah dengan penyerahan diri secara total kepada Kristus. Dan kuasa kemenanganNya menjadikan anda lebih dari pemenang.
6. Masalah bukan kutuk, melainkan berkat
Yesus sudah mematah-kan semua kutuk yang membelenggu orang-orang ketebusanNya. Karena itu jangan memandang masalah sebagai pengejawantahan dari kutuk. Marilah memandang bahwa masalah itu adalah berkat. Sebab dibalik kesulitan dan masalah ada “tujuan dan rencana Allah” yang harus tergenapi. Ingatlah, bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untk mendatangkan kebaikan bagi anda yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus.
7. Masalah bukan cobaan, tetapi ujian untuk mendapatkan mahkota
Iblis musuh orang percaya suka mengirimkan masalah dan kesulitan untuk merangsang keinginan manusia untuk melawan Allah. Karena itu, lawanlah Iblis dengan iman yang teguh.
Tetapi Allah mengijinkan kesulitan dan masalah guna melatih dan menguji kemampuan rohani orang percaya. Dengan demikian Iblis dipermalukan, dan orang percaya “dipantaskan” oleh Allah untuk mendapat mahkota.
Jadi, tetaplah bersukacita, meskipun kesulitan sedang merundung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar