Shallom....
Penyembahan bukan hanya sebatas ritual atau seremoni suatu ibadah. Penyembahan adalah tindakan mempersembahkan diri secara total, utuh dan penuh kepada Tuhan.
Jadi, ada hubungan yang berbanding lurus antara ketaatan seseorang dalam menjalankan pengakuan iman yang diwujudkan dalam kegiatan ibadah dengan perbuatan hidup setiap harinya. Jelas tidak mungkin bila seseorang rajin beribadah tetapi juga rajin korupsi, main hakim sendiri, dll. Namun itulah kenya-taan yang dihadapi oleh Indonesia. Masyarakatnya religius, tetapi morali-tasnya amburadul tak terurus. Dimana kesalahannya? Kesalahannya adalah tidak adanya pemahaman yang benar tentang penyembahan. Ibadah dan segala macam kegiatan keagamaan tidak dipandang sebagai cara mempersembah-kan diri kepada Tuhan. Dan kehidup-an setiap hari tidak dipandang sebagai ekspresi dan gaya hidup dari seseorang yang telah memper-sembahkan diri kepada Tuhan.
Tuhan sedang mencari penyembah-penyembah yang benar. Yaitu mereka yang menyembah Allah dalam roh dan kebenaran(Yohanes 4:23-24).
Rasul Paulus menasehati. ”...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)
Jadi mari kita berikan hidup kita kepada Tuhan. Serta mari kita jalani kehidupan setiap hari sebagai ekspresi dan gaya hidup seorang yang telah memper-sembahkan diri kepada Tuhan.
Dengan demikian pertumbuhan iman dan perubahan perilaku setiap hari berjalan berbanding lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar