Anak
kambing bertanya kepada induknya: “Ibu, kenapa badan kita kok berbulu?”. Induknya pun menjawab, “Nak,
kita berbulu itu menunjukkan bahwa kita ini benar-benar kambing.”
Anak
kambing bertanya lagi, “Tetapi ibu….kenapa badan kita kok bau?”.
“Nak,
tenang saja. Toh yang mendengar siaran kita ini lebih bau. Hmmm…baunya sampai
nyamber ke studio…he…he…belum mandi ya???”, begitu kilah induknya.
“Sahabat
tawa, kambing saja menyempatkan diri instropeksi mempertanyakan keberadaan
dirinya. Jangan sampai kita manusia kalah dengan kambing karena tidak mau
instropeksi. Penting bagi kita untuk bertanya dan menemukan jawabannya tentang:
Mengapa kita ada di bumi? Untuk apa kita harus berada di bumi? Dan kemana
kehidupan kita sesudah di bumi ini? Nasehat bijak berkata: Sebab segala sesuatu
adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya.”
Pembaca
Media GPSDI, itulah tadi sepenggal konten program acara siaran radio yang
bertajuk “Tawa Bijak” yang mengudara dari studio Radio Sahabat Kehidupan dalam
frequensi 102.2 FM. Dari sebuah bilik di Jl. May. Jend. Sungkono – Madiun dimana
program acara humor gokil – inspiratif tersebut diproduksi dan disiarkan.
Mungkin
para pembaca masih penasaran tentang apa itu “Tawa Bijak”.
““Tawa
Bijak” adalah program acara radio yang bersifat humor, unik dan inspiratif.
Keunikannya terletak pada materi pesan yang disampaikan seringkali memiliki
bobot yang relative berat namun dapat disajikan dengan cara jenaka, ringan dan
menyenangkan. “Tawa Bijak” adalah program acara radio yang inspiratif karena
apa yang disampaikan dapat menstimulasi pendengarnya untuk merenung dan
menantang agar dapat menangkap dan mengoreksi ulang nilai-nilai kehidupan yang
sangat penting dan berguna. Tidak jarang materi yang disajikan membuka
cakrawala berpikir yang selama ini mungkin kurang terpikirkan. Durasinya
singkat, hanya 3 sampai 7 menit per siaran.”, demikian penjelasan Bapak Edi
Zakaria selaku penggagas dan pelaksana “Tawa Bijak”.
Bapak
Pendeta Edi Zakaria adalah penggagas sekaligus penyusun materi dan pembawa
acara dari “Tawa Bijak”. Beliau adalah seorang hamba Tuhan PHTP Garis Depan Caruban,
yang juga seorang Gembala Sidang dari sebuah jemaat Gereja Pantekosta Serikat
di Indonesia (GPSDI) yang berada di lingkungan yang unik, yaitu di dalam Gang
yang beliau sebut sebagai Jl. Kampar Gang Gemas (semestinya gang 2) No. 30 di
kota Madiun. Disebutnya dengan istilah
Gang Gemas karena lokasi Gereja dan Mesjid saling berhadap-hadapan di dalam
gang tersebut. Namun demikian Gereja yang dilayaninya memiliki hubungan yang
sangat harmonis dengan masyarakat sekitar. Bahkan setiap natal masyarakat sekitar
Gereja berbaur dengan jemaat yang ada.
Bapak
Pendeta Edi Zakaria adalah seorang yang humoris. Beliau tertarik untuk
memasyarakatkan nilai-nilai luhur dan universal yang juga adalah ajaran Tuhan
Yesus Kristus, seperti: cinta kasih, kesucian pernikahan, gotong royong,
kejujuran, rasa tanggung jawab, kesungguhan mengemban amanah, religiositas,
kesalehan social, demokrasi, dll.
Tawa
Bijak lahir bermula dari pertemanan dengan crew radio “Sahabat Kehidupan”. Kemudian
Bapak Pdt. Edi Zakaria menyampaikan ide dan ketertarikannya untuk ambil bagian
dalam mengedukasi masyarakat melalui humor.
Pada
tanggal 3 Nopember 2012 beliau mengirimkan proposal kepada Radio Sahabat
Kehidupan. Dan pada tanggal 1 Januari 2013 “Tawa Bijak” mengudara di kota
Madiun untuk pertama kali melalui frekwensi 102.2 Radio Sahabat Kehidupan. Dan
tahun 2014 ini menjadi tahun ke dua terselenggaranya program acara tersebut.
“Tawa Bijak” disiarkan setiap hari sebanyak
tiga kali. Dan pada hari Minggu semua materi yang telah disiarkan selama seminggu,
disiarkan ulang.
Tanggapan
masyarakat sangat luar biasa. Mereka antusias dalam mengikuti “Tawa Bijak”. Hal
ini terlihat dari SMS dan kesaksian yang masuk. Bahkan ada pendengar yang
dengan sukarela menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat
pribadinya.
“Tawa
Bijak” disiarkan bukan hanya di Radio Sahabat Kehidupan di kota Madiun, tetapi
juga disiarkan setiap hari melalui Radio Sanjaya FM yang berada di kota
Magetan.
“Kami
menawarkan materi program siaran Tawa Bijak ini ke stasiun-stasiun radio di
seluruh Indonesia secara GRATIS.”, demikian ujar Bapak Edi Zakaria selaku
pemegang hak cipta Tawa Bijak.
“Caranya,
silahkan mengirim permohonan melalui email yang beralamat sahabat_kehidupan@yahoo.co.id
atau melalui surat yang ditujukan kepada direktur Radio Sahabat Kehidupan Jl.
May. Jend. Sungkono 137 Kota Madiun. Informasi lebih lanjut bisa hubungi Bp.
Jeffry di hp. 081913077672”, begitu imbuhnya.
Madiun,
4 Maret 2014
Pdt. Edi Zakaria
Hp. 081335335837
Pdt. Edi Zakaria dan Keluarga |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar