KECENDERUNGAN DOSA KRISTEN KAWAKAN YANG HARUS DIWASPADAI

Roma 11:30-31



Oleh: Pdt. Edi Zakaria


Banyak orang awal-awal mengiring Kristus memiliki pertumbuhan iman yang pesat. Namun sangat disayangkan setelah sekian lama mengalami stagnasi (kemacetan) pertumbuhan. Akibatnya, semestinya menjadi  pelopor, tetapi hanya jadi pelapor. Semestinya jadi penolong, tetapi malah menjadi perongrong. Mengapa? Berikut beberapa dosa yang tidak disadari oleh orang Kristen yang merasa sudah terlalu lama mengikut Yesus(kawakan).

1. Lupa bahwa dulu pernah menjadi orang berdosa (Efesus 2;1-3)

Yesus memang sudah menyucikan kita lewat korban penebusan di kayu salib. Tetapi jangan lupa asal kita dulu, yaitu menjadi  orang berdosa. Hal ini penting supaya:

A. Memiliki hati berbelas kasihan pada orang berdosa (Roma 9:3).

B. Memiliki semangat memberitakan Injil (Roma 10:13-15).

C. Tidak menjadi sombong (sok suci) (1Korintus 19:20).

2. Terjebak rutinitas (Wahyu 2:4)

Ibadah yang dilakukan  bertahun-tahun terkadang membawa diri kita pada situasi rutin. Akibatnya: Kita tidak lagi menghargai anugerah dengan sungguh-sungguh. Kita kehilangan gairah yang menggelora untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Yang lebih parah lagi yaitu kita bias menjadi seperti ”mati rasa”.

Atasilah dengan cara menanamkan keyakinan bahwa cinta Tuhan kepada masih menggelora (Ratapan 3:22-23).

3. Roh tidak mau diajar (Yesaya 6:9-10)

Karena merasa begitu lamanya menjadi Kristen, orang Kristen semacam ini menjadi orang Kristen yang susah untuk diajar. Mereka merasa    sudah tahu, merasa sudah bisa, merasa sudah puas dengan pengetahuan, ketrampilan dan pengalamannya. Padahal kalau diukur dengan standar rencana Allah, masih terlalu jauh dari yang diharapkan.

3. Kristen kawakan seringkali kehilangan hasrat yang menggebu untuk belajar (Yesaya 50:4; 2Timotius 4:13)

Orang yang sudah terlalu lama menjadi Kristen memiliki kecenderung sikap "sok tahu". Akibatnya tanpa disadari kesombongan dalam hati membuatnya kurang berminat untuk belajar.

4. Lup.a bahwa hidup itu berlomba (Ibrani 12:1)

Orang Kristen kawakan cenderung untuk Tidak memiliki greget untuk maju. Mereka lupa bahwa hidup ini ibarat perlombaan rohani yang wajib diikuti.

Tanpa disadari orang Kristen kawakan sering terkena syndrome “mabuk kemenangan”. Mereka pikir karena sudah begitu lamanya menjadi Kristen maka merekalah yang pasti menjadi pemenangnya. Padahal selama kita masih hidup itu berarti perlombaan masih   belum selesai.

Tidak aneh bila orang Kristen kawakan suka  iri, sakit hati pada orang Kristen yang baru, karena mereka lebih bersemangat, lebih  berani berkorban, lebih disiplin, lebih sungguh-sungguh.

5. Gagal jadi teladan (1Timotius 1:15-16)

Banyak orang Kristen kawakan lupa bahwa mereka memikul tanggung jawab yang penting, yaitu menjadi teladan dalam segala sesuatu. Jika tanggung jawab ini diabaikan maka mereka menjadi batu sandungan bagi yang lain.

6. Kurang penaklukan diri (1Timotius 5:17)

Akrab seorang dengan yang lain itu wajib. Tetapi jangan sampai keakraban itu membuat kita kurang menghargai orang-orang yang Tuhan tetapkan menjadi pemimpin kita, walaupun dia masih muda.

7. Lupa untuk bertobat setiap hari (Yohanes 13:10)

Manusia baru memang sudah mandi, tetapi perjalanan iman sering membuat kaki berdebu. Itulah sebabnya setiap hari kita harus melakukan pertobatan. Menjadi Kristen bertahun-tahun tidak membebaskan kita dari perintah, “Bertobatlah! Kerajaan Allah sudah dekat!”.  Amin   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar