LASKAR KARTINI




Karya: Rachel Sri S.


Ketika surya menginjak candra keempat 
kembali benak insan tertambat ingatan 
akan sebuah lukisan besar wanita anggun putri Jepara
yang membebaskan diri dari ikatan feodal.

Anganku pun kembali bergolak
saat murid SD bersenandungkan gita,
"Ibu kita Kartini, putri sejati, putri Indonesia harum namanya".

Batinku bertanya lirih, "Siapakah Kartini itu?"
Putri sejati adalah Ester yang memegang kebenaran
untuk melawan muslihat Haman.

Siapakah yang harum namanya?
yaitu Bunda Maria yang menjaga kesucian berkata:
"Jadilah padaku menurut perkataan itu."

Kartini pendekar bangsa adalah Rut,
perempuan Moab yang mengangkat derajat kaumnya
meski harus memungut jelai di ladang Boas.

Sedangkan putri mulia adalah Maria Magdalena,
perempuan nista yang pertama dijumpai Yesus
tatkala bangkit dari kubur

Dan sekarang, adakah Kartini itu?
Apakah Margareth Thatcher si wanita baja berhati sutera?
Ataukah Madame Theresa yang peduli para papa?

Dan ku lihat jua...
Wanita berseragam orange meniup peluit panjang di halaman parkir

Kartini sekarang....
Joyce Meyer si pengkhotbah atas ribuan umat
namun rela mengangkat piring kotor 

Kartini sekarang....
Si Wanita Bijak dengan pundak terselip puluhan jabatan
namun di dadanya  tertulis terang, "Hai istri, tunduklah pada suamimu"

Kartini sekarang....
Seorang ibu yang terberangus himpitan kondisi 
namun gigih menegakkan emansipasi dan martbat
sambil berteriak: "Habis gelap, terbitlah terang!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar