Satu bulan sudah media massa gencar memberitakan kasus video tidak senonoh yang mirip artis. Ada banyak ulasan yang menduga-duga mangapa hal itu bisa terjadi di moment saat pejabat eksekutif dan legislative sedang tarik ulur masalah pelik kasus Bank Century. Juga saat salah seorang Jendral Polisi yang mantan KABARESKRIM yaitu Bapak Susno Duadji menyanyikan “lagu sumbang”.
Terlepas dari wacana politis serta berbagai tendensi yang menyertainya. Kita diingatkan betapa pentingnya memiliki tujuan hidup yang bermuara kepada kekekalan.
Apa yang kurang dari Ariel? Bukankah semuanya dia miliki?
Mengapa dia mau melakukan semua itu? Tidakkah dia menyayangkan reputasi dan integritasnya?
Tetapi itulah kenyataannya. Nama harum Ariel, seakan runtuh begitu dahsyat ketika sedang berada di puncak.
Bila orang tidak memiliki tujuan hidup yang bermuara kepada kekekalan, sebagai akibatnya ia akan kebingungan mencari arti dan tujuan hidup saat sedang berada di tempat paling puncak.
Apa yang terjadi atas diri Ariel (kalau seandainya benar dia pelaku dalam video terlarang itu) ini memberi peringatan kepada kita. Sudahkah memuliakan Tuhan menjadi tujuan hidup anda?
Ingatlah! “Segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” (Roma 11:36)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar