Orang percaya meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus Kristus itu Allah. Bila Yesus Kristus itu Allah berarti Dia ada bukan sejak dilahirkan di Betlehem, melainkan sebelumnya Dia sudah ada. Karena itu membahas tentang pra ekstensi Yesus harus berbicara juga tentang keberadaanNya yang kekal. Meskipun kekekalan Yesus dengan pra eksistensi Yesus adalah dua hal yang berbeda. Tetapi ke duanya memiliki jatuh dan berdirinya di titik yang sama.
I. APA ITU PRA EKSISTENSI YESUS?
Pra eksistensi Yesus adalah pokok pembahasan Kristologi (ajaran tentang Yesus) yang membahas tentang "apa adanya Yesus sebelum Ia dilahirkan di bumi".
Siapa Yesus sebelum Ia dilahirkan di bumi, dan apa saja yang dilakukan-Nya? Bagaimana Alkitab menyatakan tentang keberadaanNya ketika Is belim datang ke dunia dengan mengambil rupa manusia?
Yesus adalah Allah, ia ada sebelum segala sesuatu ada. Dan Ia ada dengan sendiriNya. Keberadaan-Nya tidak dapat disebabkan oleh apa pun. Keberadaan-Nya justeru mempengaruhi segalanya, dan keberadaan-Nya tidak pernah bisa lenyap oleh apapun. Itulah pembahasan tentang kekekalan Yesus.
Menolak pra eksistensi Yesus berarti menolak kekekalan Yesus. Menolak kekekalan Yesus berarti menolak ke-Allahan Yesus.
II. YESUS ADALAH GAMBAR WUJUD ALLAH YANG TIDAK KELIHATAN
Ibrani 1:1-4 (TB)
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Dimasa lampau Allah berbicara melalui para nabi-nabi. Namun di zaman ini Dia berbicara melalui AnakNya Yesus Kristus.
Yesus Kristus adalah wujud (hypostasis) gambar Allah yang tidak kelihatan.
Berarti ayat ini menegaskan bahwa pra eksistensi Yesus adalah Allah yang Roh. Roh itu tidak kelihatan, tidak berwujud.
Hal ini bertolak belakang dengan paham Trinitas. Trinitas mengedepankan bahwa Anak Allah itu ada sejak kekekalan di masa lampau. Anak Allah adalah pribadi yang tersendiri dan berbeda, namun hakekatnya sama-sama Allah.
Tetapi kita kaum Oneness menolak pernyataan itu. Mengapa?
1. Ibrani 1:3 Yesus Kristus adalah cahaya kemuliaan Allah. Dia adalah gambar wujud Allah yang tidak kelihatan. Ini menegaskan bahwa pra eksistensi Yesus adalah Allah yang Roh itu. Dan hanya ada SATU Roh Allah.
2. Sebutan Anak Allah dikenakan kepada Yesus oleh karena Allah Roh yang mengambil wujud manusia itu bagaikan anak yang diutus oleh Bapa. Itulah sebabnya Yesus disebut Anak Allah.
Dalam Trinitas, apa arti dan makna Anak Allah saat pra eksistensi Yesus Kristus? Sampai saat ini mereka tidak memiliki jawaban. (Walvoord, John, YESUS KRISTUS TUHAN KITA).
3. Terminologi Anak memiliki makna adanya permulaan (batasan waktu). Sementara Trinitas memaknai terminologi tanpa ada batasan waktu. Pemahaman ini adalah redefinisi yang out common sense.
Jadi Yesus adalah gambar wujud Allah yang tidak kelihatan menegaskan bahwa Allah yang Roh, yang satu-satunya itu adalah wujud pra eksistensi Yesus Kristus. Itu berarti Yesus Kristus bukan pribadi Allah yang lain di dalam kekekalan di masa lampau.
III. Yesus Kristus adalah Firman
Pra eksistensi Yesus Kristus adalah firman sebagaimana termaktub dalam
Yohanes 1:1 (TB) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Namun demikian pengertian firman sebagai wujud pra eksistensi Yesus Kristus yang kita percayai sangat berbeda dengan konsep Trinitas. Konsep Trinitas menekankan bahwa firman itu adalah pribadi Allah yang berbeda dengan pribadi Allah yang lain (Pribadi Allah Bapa dan Allah Roh Kudus). Karena itu kaum Trinitarian memahami
Yohanes 1:1 (TB) Pada mulanya adalah Firman ( Firman itu ada sejak semula ); Firman itu bersama-sama dengan Allah ( Firman keberadaannya bersama dengan Allah ) dan Firman itu adalah Allah ( Firman itu juga Allah ).
Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν καὶ Θεὸς ἦν ὁ Λόγος
Kata ὁ (ho) yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata "the" sering dipahami sebagai penegasan pribadi yang berbeda.
Tetapi kaum Oneness memahami diksi tersebut justeru menegaskan bahwa logos itu bagian dari Allah dan logos itu adalah Allah sendiri.
Jika kata logos itu kita terjemahkan sebagai "penyataan Allah", maka diksi "ho" memiliki makna demikian:
Pada mulanya adalah penyataan Allah, penyataan Allah itu bersama-sama dengan Allah, penyataan Allah itu menyatakan pribadi Allah itu sendiri.
Ilustrasi:
Jika Tuhan berfirman: "Jadilah terang! ". Terang pasti jadi.
Pertanyaannya adalah jika Tuhan tidak berfirman, apakah terang tersebut bisa jadi? Tentu tidak, bukan?
Pertanyaan berikutnya, terang tersebut bisa ada karena Tuhan atau karena firman-Nya?
He... He... Gak usah bingung. Tuhan dan firman-Nya enggak usah dibenturkan. Mengapa?
Firman Tuhan ada sejak Tuhan ada. Tuhan dan firman-Nya selalu bersama. Firman Tuhan menegaskan keberadaan Tuhan sendiri.
Jadi Tuhan dan firman-Nya itu satu. Dan itu berarti Tuhan itu pribadi-Nya hanya satu.
IV. YESUS ADALAH SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA
Jika wujud Yesus di masa lalu adalah firman, jika demikian berarti Yesus juga pencipta alam semesta.
Pernyataan tersebut adalah tepat. Surat Ibrani menyatakan:
Ibrani 1:1-2 (TB)
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Pernyataan ini sangat praktis sebagai dasar penyembahan dan penginjilan; karena kalau kita memiliki wahyu Allah yang disalurkan melalui AnakNya sendiri, mana mungkin ada wahyu lain yang bisa menggantikannya? Dengan berkata bahwa Allah "telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya," maka sudah jelas bahwa ajaran lain yang katanya mau "menyempurnakan" ajaran Kristen dengan wahyu mereka, tidak dapat dikatakan "menyempurnakan" tetapi harus dikatakan "bertentangan." Membaca nats ini, kita akan mengerti bahwa tidak ada tempat bagi istilah "wahyu terakhir dan terlengkap."
Jadi, barangsiapa telah melihat Anak, ia telah melihat Bapa, artinya, ia telah melihat Sang Wujud yang sama. Barangsiapa mengenal Anak, juga mengenal Bapa (Yoh. 14:7-9). Sebab Anak ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Anak.
Inilah kemuliaan pribadi Kristus, tempat kepenuhan ke-Allahan berdiam, bukan sebagai perlambang, melainkan sungguh-sungguh di dalam Dia.
Jadi jika Yesus adalah Allah itu sendiri berarti Yesus adalah Allah yang sama, ya Dialah pencipta semesta itu.
Dia juga sebagai Firman yang menjadikan segala sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi ada.
Kejadian 1:3, 6, 9, 11, 14, 20 (TB)
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
Alkitab Perjanjian Baru menegaskan yang sudah Yesus lakukan di masa lalu, yaitu penciptaan.
Yohanes 1:3 (TB) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kolose 1:16 (TB) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Bersambung.. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar