Ada lima orang buta, mereka sangat penasaran
dengan cerita banyak orang tentang kebesaran seekor gajah. Untuk bias mengerti
seperti apa gajah itu akhirnya mereka sepakat pergi ke kebun binatang dan masuk
ke kandang gajah serta memegang dan meraba sendiri seperi apa gajah itu secara
bergantian. Dimulai dari orang buta 1.
Orang buta 1 :
(memegang belalainya) Aha…!!! Ternyata gajah itu seperti pipa…. Sekarang aku
tahu bahwa gajah itu seperti selang yang besar.
Sejak saat itu orang buta 1 itu memiliki
keyakinan yang kuat bahwa gajah itu seperti selang yang besar. Selanjutnya
orang buta 2 masuk kandang gajah.
Orang
buta 2 : (memgang telinganya)
Aha…!!! Ternyata gajah itu seperti nampan. Bentuknya tipis tetapi sangat lebar.
Sejak saat itu orang buta 2 itu memiliki
keyakinan yang sangat kuat bahwa gajah itu seperti nampan. Selanjutnya orang
buta 3 masuk kandang gajah.
Orang buta 3 : (memegang kakinya) Aha…!!! Ternyata
gajah itu seperti tiang.
Sejak saat itu orang buta
3 memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa gajah itu seperti tiang. Sekarang giliran
orang buta 4 masuk kandang.
Orang buta 4 : (memegang perutnya) Aha…!! Ternyata
gajah itu seperti tembok.
Sejak saat itu orang buta
4 memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa gajah itu seperti tembok. Sekarang
giliran orang buta 5 masuk kandang.
Orang buta 5 : (memegang perutnya) Aha…!! Ternyata
gajah itu seperti kemuceng atau sulak.
Selanjutnya 5 orang buta
itu diskusi seperti apakah gajah itu. Yang terjadi justeru mereka bertengkar
dan berkelahi mempertahankan kebenaran pendapat masing-masing. Bahkan setelah
berkelahi dan pada bonyok semua pun mereka tetap tidak bias membuat kesimpulan
bersama. Semua tetap pada pendiriannya masing-masing yaitu ada yang gajah
bilang gajah itu seperti selang, gajah itu seperti tiang, gajah itu seperti
nampan, gajah itu seperti tembok dan gajah itu seperti kemoceng. Pertanyaannya,
benarkah gajah itu seperti yang mereka katakan?
Pesan:
Sahabat tawa, banyak
orang berkata bahwa semua agama itu sama. Jika benar bahwa semua agama itu
sama, yang menjadi pertanyaan, kalau sama berarti gak perlu macam-macam agama
dong?
Dan bila kita berkata
bahwa setiap agama itu berbeda, pertanyaannya, berarti Tuhan yang benar itu
sebenarnya menurut agama apa? Dan benarkah Tuhan itu milik agama tertentu saja?
Sahabat tawa, saya tidak
akan mengutak-atik agama setiap sahabat. Tetapi saya ingin mendorong para
sahabat untuk berdoa memohon kemurahan Tuhan agar Tuhan sendiri dating dan
mecelikkan mata rohani para sahabat sehingga para sahabat memiliki persekutuan
secara pribadi dengan Tuhan. Bila hal ini terjadi, sahabat akan tahu mengapa
kita tidak perlu berdebat tentang Tuhan. Sama seperti orang buta yang merasa
tidak perlu berdebat tentang gajah, seandainya matanya telah sembuh dari
kebutaannya.
Nasehat bijak berkata:
Sabda ada di dunia, dunia dijadikan melalui Dia, tetapi dunia
tidak mengenal-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar