Ada sebuah perlombaan "Lomba Punya Banyak Anak".
“Ya...sekarang perlombaan di mulai...!!!! Peserta pertama, dari Amerika Serikat diwakili Mr. Jones dari Texas....”, kata MC. Mr. Jones pun berkata, “Hello, Anak saya ada sebelas....”. “Wah...fantastis...bayangkan sebelas anak!!!!”, kata MC mempertegas. Penonton pun bertepuk tangan dan terkagum-kagum....
MC melanjutkan acara, “Nah sekarang...sang juara bertahan...Mr. Abdullah dari Arab !!!!”. Mr. Abdullah pun berkomentar, “Hmm...seperti bisaa. Anak saya bertambah tiga.. yaa.. menjadi dua puluh tiga.”. MC pun menyahut, “Wah...wah...wah, Mr. Abdullah makin memantapkan saja posisinya sebagai juara.” Penonton menjadi lebih terkagum-kagum dan bersorak.
Lalu MC berkomentar, “Nah sekarang dari Indonesia...diwakili oleh Mr. Asep… Mr. Asep ini sebenarnya pendatang baru di perlombaan ini, jadi lansung saja Mr. Asep...!!!!!” Tiba-tiba penonton bersorak-sorak, berteriak lebih ramai lebih dari biasanya dan seluruh penonton berkata sesuatu yang seragam: “AYO BAPAK……. AYO BAPAK……. AYO BAPAK...AYO BAPAK...!!!
Ternyata semua penonton itu adalah anaknya Asep orang Indonesia wuih...wuihh...wuuuuiiihhh….
Sahabat tawa, Tuhan memang member amanat kepada manusia yang berbunyi, “Berkembang biaklah dan penuhilah bumi. Berkuasalah atas binatang-binatang…dan seterusnya.” Jadi jelas, memiliki anak itu sah dan keharusan bagi orang yang berkeluarga, sebab anak adalah bukti buah cinta kasih mereka sebagai suami dan istri.
Namun demikian, mengendalikan jumlah anak adalah baik demi suksesnya tanggung jawab dalam menghasilkan keturunan yang berkualitas. Karena itu kita harus dukung program pemerintah dalam menjalankan program KB atau keluarga berencana, sepanjang hal itu tidak menyalahi hukum Tuhan.
KB apakah yang tidak menyalahi hokum Tuhan? Secara prinsip dan sederhana adalah KB yang dilaksanakan dengan cara mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur adalah praktek keluarga berencana yang sangat disarankan. Mengapa demikian? Sebab bila sel sperma sudah bertemu dengan sel telur, atau sudah terjadi pembuahan maka sel telur yang sudah dibuahi tersebut sudah bisa disebut manusia, walaupun ia hanya manusia yang berbentuk sebuah konsepsi, sebab bentuknya masih belum seperti manusia, tetapi pada hakekatnya ia sudah menjadi manusia. Karena itu bila ia digugurkan, maka siapa yang menggugurkan ia identik dengan membunuh. Nasehat bijak berkata:
Engkau melihat aku waktu aku masih sebagai bakal anak dalam kandungan; semuanya tercatat di dalam buku-Mu; hari-harinya sudah ditentukan sebelum satu pun mulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar