TUHAN YANG MEMBANGUN

 

Maz 127:1-5



 

1. TUHAN YANG MEMBANGUN (ay. 1-2)

Ada banyak motif dan tujuan orang untuk menikah. Seharusnya setiap orang Kristen menikah terutama untuk memenuhi tujuan Tuhan dalam mencipta-kan pernikahan. Karena itu penting untuk memastikan bahwa Tuhanlah yang seharusnya membangun pernikahan itu. Mengapa kebergantungan kepada

Tuhan itu hal utama?

A. JAMINAN KEBERHASILAN

Anda tidak pernah bisa mencapai tujuannya Tuhan tetapi tidak meng-ikut sertakan Tuhan. Semua itu pekerjaan menjaring angin. Tuhan bukan hanya tahu tujuannya, Dia juga pasti tahu cara mencapainya.

B. TANPA TUHAN SIA-SIA

Alkitab menggambarkan bagaimana usaha orang untuk membangun sampai-sampai tidak ada waktu untuk istirahat, tetapi semua pasti berakhir sia-sia. Bersama Tuhan kita bukan hanya bisa mencapai tujuan itu, lebih dari itu kita juga bisa beristirahat.

2.USAHA DI DALAM TUHAN TIDAK SIA-SIA (ay. 3-4)

Kebergantungan kepada Tuhan bukan berarti kita malas. Kebergantungan kepada Tuhan itu butuh usaha yang gigih. Namun gigihnya dalam rangka menaati Tuhan, dan bukan ngotot maunya sendiri.

A. TUHAN MEMBERI PUSAKA SEKALIGUS UPAH

Tuhan memberkati anak-anak sebagai pusaka sekaligus upah. Kenapa anak itu disebut pusaka? Sebab anak itu bukan miliki kita. Anak itu milik Tuhan yang berharga yang Tuhan titipkan kepada kita.

Kenapa anak itu disebut upah? Sebab bagaimana anak kita itu merupakan gambaran kerja keras dan upaya kita yang gigih dalam meme-lihara, meng-asuh,merawat dan mendidiknya.

B. ANAK ADALAH BAGAI ANAK PANAH

Tidak ada anak panah yang baik jika tidak berasal dari kayu yang baik lalu diproses agar seimbang, runcing dan tajam serta mampu melesat jauh.

Tidak ada anak panah yang melesat jika tidak ada busur yang besar dan kuat dan mampu melontarkan mata anak panah tersebut. Tetapi ingat, busur dan anak panah tidak ke mana-mana dan tidak akan ada yang terjadi apapun jika tidak ada pahlawan yang gagah perkasa dan mau menarik busur itu kuat-kuat.

Bagaimana dengan anak-anak anda? Sudahkah anda meluruskan, menghaluskan, menyeimbangkan, mengerat dan meruncingkannya? Sudahkah anda menyiapkan busur yang besar serta meminta Tuhan untuk meluncurkannya ke masa depan yang penuh pengharapan? Sekali lagi, kebergantungan kita kepada Tuhan adalah hal mutlak yang tidak terhindarkan.

3. PERAN SUAMI ME-NENTUKAN (ay. 4-5)

Suami harus memainkan peranannya sebagai kepala keluarga dan imam. Itu bukan pilihan tetapi panggilan. Tuhan.

AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar