Merngapa sebaiknya menghindari kebiasaan berhutang? Berikut beberapa saran dan nasehat yang perlu diperhatikan:
1.
Hutang bias merusak persaudaraan.
Hubungan yang baik bias dirusak oleh
karena adanya hutang piutang. Maksud hati menolong dengan memberi pinjaman.
Namun ketika waktunya mengembalikan namun tidak bias mengembalikan tepat waktu,
disanalah hubungan yang baik menjadi terganggu.
2.
Hutang bias menimbulkan “perbudakan”.
Ams
22:7 Orang kaya menguasai orang miskin,
yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.
Saat kita berhutang sebenaranya saat itu
“harga diri” kita sedang tergadai, sebagai akibatnya kita harus siap “meladeni”
apapun yang diminta oleh orang yang memiutangi kita.
3.
Hutang bias menjadi jerat yang berbahaya.
Ada rumah tangga berantakan karena hutang.
Ada juga orang bangkrut dan semua asset terjual karena harus membayar hutang
yang berbunga. Bahkan ada orang bunuh diri karena banyaknya hutang. Hati-hati,
jangan gampang berhutang, sebab hutang bias menjadi jerat yang berbahaya bagi
kehidupan.
4.
Berhutang bias merendahkan martabat.
Kebiasaan berhutang adalah kebisaan yang
buruk. Kebiasaan itu bias membuat kita mempermalukan diri sendiri. Apalah
gunanya bermewah-mewah bila semua karena hasil berhutang. Mungkin maksud hatiberhutang
untuk meningkatkan pamor dan penampilan. Namun semua bisa jadi blunder bila
kita tidak mampu membayar tepat pada waktunya.
Karena itu mari kita belajar mencukupkan
diri. Jangan pernah memilih gaya hidup yang melampaui penghasilan kita. Jangan
menjadikan berhutang sebagai kebiasaan. Bersyukur dan kelola apa yang ada.[EZ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar