Nats Utama: Roma 5:5
Kajian Tambahan: Ibrani 10:23; 1 Petrus 1:3-4
Pendahuluan
Saudara yang terkasih, hidup ini sering membawa
kita pada situasi yang membuat hati goyah. Kita menghadapi sakit penyakit,
tekanan ekonomi, kehilangan orang yang kita cintai, bahkan kekecewaan dari
orang-orang terdekat. Banyak orang mencoba menggantungkan harapan pada harta,
jabatan, atau relasi, tetapi semua itu bisa lenyap.
Namun firman Tuhan menegaskan: pengharapan dalam
Kristus berbeda. Roma 5:5 berkata, “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.”
Ilustrasi:
Seorang petani menabur benih dengan yakin bahwa suatu hari akan menuai, meski
ia tidak bisa mengendalikan cuaca atau hama. Kalau petani bisa berharap pada
sesuatu yang belum pasti, betapa lebih lagi kita yang memiliki pengharapan di
dalam Kristus — pengharapan yang terjamin, tidak pernah pudar, dan tidak
mengecewakan.
Poin 1 – Pengharapan Berakar pada Kasih Allah
(Roma 5:5)
Pengharapan
Kristen bukan optimisme kosong, melainkan bertumpu pada kasih Allah yang sudah
dibuktikan di salib Kristus.
Kasih Allah
adalah fondasi yang tidak tergoyahkan. Dunia bisa berubah, tetapi kasih-Nya
kekal.
Ayat
pendukung: Yeremia 31:3 – “Dengan
kasih yang kekal Aku telah mengasihi engkau…”
👉
Implementasi: Jangan taruh harapan pada hal yang fana, gantungkanlah pada
kasih Allah yang kekal.
Poin 2 – Pengharapan Teguh karena Janji Allah
Setia
(Ibrani 10:23)
“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan
tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya, setia.”
Janji
manusia bisa gagal, tetapi janji Allah tidak pernah batal. Allah berjanji
menyertai, memelihara, dan memberi keselamatan.
Ilustrasi:
Seorang anak kecil berani melompat dari ketinggian karena tahu ayahnya akan
menangkap. Keberaniannya bukan pada dirinya, tetapi pada kepercayaan kepada
ayahnya. Begitu juga iman kita — bertumpu pada janji Allah yang setia.
Ayat
pendukung: Bilangan 23:19 – “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta…”
👉
Implementasi: Pegang janji Tuhan dalam doa dan iman, jangan lepaskan
pengakuan iman kita.
Poin 3 – Pengharapan Hidup karena Kebangkitan
Kristus
(1 Petrus 1:3-4)
Kebangkitan
Kristus memberi kita pengharapan yang hidup, bukan mati. Dunia bisa merampas
kesehatan, harta, bahkan hidup, tetapi tidak bisa merampas janji kekekalan
bersama Kristus. Inilah kepastian sorga bagi orang percaya.
Ayat pendukung:
Yohanes 11:25 – “Akulah kebangkitan dan
hidup…”
👉
Implementasi: Hidup dengan perspektif kekekalan, bukan hanya dunia
sementara.
Poin 4 –
Pengharapan Menguatkan Kita Sehari-hari
(Roma 12:12)
Hidup penuh
penderitaan, tetapi pengharapan memberi daya tahan rohani. Wujudnya: kita kuat dalam doa, tabah dalam
penderitaan, giat dalam pelayanan. Orang
Kristen yang penuh pengharapan menjadi sumber kekuatan bagi sesama.
Ilustrasi:
Lilin yang menyala di tengah gelap memberi terang bagi banyak orang. Pengharapan
kita demikianlah bagi dunia yang putus asa.
Kutipan:
Billy Graham berkata, “Pengharapan adalah
jangkar jiwa yang membuat kita tetap tenang meski badai menghantam.”
Ayat
pendukung: Mazmur 42:6 – “Mengapakah
engkau tertekan, hai jiwaku… Berharaplah kepada Allah!”
Wujud Nyata Pengharapan dalam Kristus
Pengharapan itu bukan teori, tapi punya wujud
nyata:
1. Kepastian hidup kekal (1 Ptr. 1:4).
2. Ketabahan dalam penderitaan (Rm. 12:12).
3. Sukacita di segala keadaan (Mzm. 71:14).
4. Kesungguhan melayani (1 Kor. 15:58).
5. Penghiburan bagi sesama (1 Tes. 4:18).
Ilustrasi Nelayan Tua
Seorang nelayan tua bernama Pak Samuel dikenal
penuh sukacita walau hidup sederhana.
Ia tenang
menanti sorga karena yakin pada janji Yesus.
Ia tabah
saat badai merusak perahunya, tetap percaya Tuhan cukupkan.
Ia tetap
memuji Tuhan meski hasil laut sedikit.
Ia giat
mengajar anak-anak tentang Alkitab.
Ia menghibur
tetangga yang berduka dengan kesaksian pengharapannya.
Hidupnya menjadi gambaran sederhana bagaimana pengharapan
dalam Kristus nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup
Saudara, pengharapan dalam Kristus tidak pernah
pudar karena:
1. Berakar pada kasih Allah.
2. Berdasar pada janji Allah yang setia.
3. Hidup karena kebangkitan Kristus.
4. Menguatkan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Mari kita pegang teguh pengharapan itu. Dunia boleh
berubah, tetapi kasih, janji, dan kuasa Kristus tetap sama untuk selamanya.
Aplikasi
Pribadi
Saat masalah
datang, tanyakan: Apakah pengharapanku masih pada Kristus? Bagikan kesaksian pengharapan itu kepada
orang lain. Jalani hari dengan penuh
keyakinan, sebab kita punya Allah yang setia.
Doa Penutup
“Ya Tuhan, terima kasih karena pengharapan kami di
dalam Engkau tidak pernah mengecewakan. Teguhkan hati kami untuk terus berpegang
pada kasih-Mu, janji-Mu, dan kuasa kebangkitan-Mu, sehingga hidup kami menjadi
berkat dan penghiburan bagi orang lain. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar