SASARAN PENYEMBAHAN YANG BENAR


Nats: Ulangan 6:4-7




3 hal yang diperintahkan ayat tersebut:
 
Pertama, Tuhan yang harus disembah adalah Tuhan yang esa Pribadi dan keberadaanNya.
 
Kedua, Tuhan yang esa itu harus dikasihi dengan tulus dan bersungguh-sungguh.
 
Ketiga, kemurnian pengajaran tentang Tuhan yang esa harus dijaga dan dilestarikan secara serius. Ayat ini menegaskan bahwaIsrael mendapat mandat yang luar biasa dari Tuhan, yaitu menjaga kemurnian kebenaran tentang Tuhan yang esa.

Pemahaman tentang kebenaran Tuhan yang esa adalah hal yang sangat serius. Hal ini berkaitan dengan menentukan sasaran penyembahan yang benar. Salah dalam menentukan sasaran penyembahan mengakibatkan ibadah yang dilakukan adalah ibadah yang palsu dan sesat.


Kita harus mengerti kebenaran dasar tentang penyembahan, yaitu:

 
Pertama, semua orang harus menyembah. Kalau tidak menyembah Tuhan yang benar, berarti harus menyembah sesuatu yang diper-tuhankan.
 
Ke dua, penyembahan menentukan nasib dan martabat seseorang. Jika manusia menyembah ciptaan dan bukan Tuhan Sang pencipta, ini berarti martabat manusia lebih rendah dari ciptaan Tuhan tersebut. Akibatnya nasibnya pasti lebih runyam. Sama seperti bila seorang martabatnya adalah presiden, maka nasibnya/ rejekinya adalah nasib/ rejeki seorang presiden.
 
Ke tiga, penyembahan harus ditujukan kepada Tuhan yang benar.

A. Siapakah Tuhan yang benar itu?, Keluaran 3:14

 
Tuhan yang benar adalah Tuhan yang sebagaimana Ia berkenan menyatakan DiriNya. Di luar apa yang Ia nyatakan tentang DiriNya, itu bukan Tuhan yang benar. Ulangan 6:4-7 menegaskan bahwa Tuhan itu esa. Selama ini saya tidak menemukan satu ayat pun yang secara tegas, harafiah mengatakan Tuhan itu lebih dari satu pribadi.

B. Apakah wujud Tuhan itu? Yohanes 4:24

Tuhan itu bukan laki-laki, juga bukan perempuan karena Tuhan itu Roh. Roh itu tidak berberwujud, tidak kelihatan, tidak berbentuk. Tetapi Ia ada, maha hadir, ber-Pribadi dan Ia maha segalanya. Dan selamanya Ia adalah Satu. Dan Ia benar-benar satu adanya (Ulangan 4:35, 39; Yesaya 45:5). Ia seorang diri melakukan perbuatan-perbuatan ajaib (Mazmur 136:4).

C. Tuhan menyatakan Diri, Yohanes 1:1, 14

Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Firman itu adalah Allah yang Satu itu. Bukannya Allah ada sendiri, dan Firman ada sendiri. Firman itu menyatakan Diri Allah yang Roh adanya itu. 

Firman itu penyataan Allah baik yang diungkapkan, maupun tidak diungkapkan. Secara sederhana Yohanes 1:1 dapat dipahami sebagai berikut: Pada mulanya adalah ‘Penyataan Allah’, ‘Penyataan Allah’ itu bersama-sama dengan Allah., dan ‘Penyataan Allah’ itu menyatakan Diri Allah sendiri.
 
Dalam Yohanes 1:14 – Firman itu menjadi manusia. Penyataan Allah itu diungkapkan Allah dalam wujud manusia. Di sinilah Allah yang esa itu berperan sebagai Anak Allah.

D. Seluruh kepenuhan ke-Allahan di dalam Yesus, Kolose 2:9

Perhatikan kebenaran Kolose 2:9:
 
1. Seluruh kepenuhan ke-Allahan ada di dalam SATU Pribadi, yaitu Yesus. Berarti Bapa, Anak Allah, Roh Kudus dinyatakan dalam SATU Pribadi, yaitu Yesus.
 
2. Bukan Yesus tinggal dalam ke-Allahan, se-hingga Ia menjadi salah satu Pribadi Allah. Tetapi seluruh kepenuhan ke-Allahan yang tinggal di dalam Yesus.
 
3. Dan itu berarti hanya ada SATU Pribadi Allah dan namaNya adalah Yesus (Filipi 2:9-11).
Jadi dari dulu hingga selamanya Allah itu hanya SATU PRIBADI tidak lebih dan tidak kurang, Yudas 25.
 
Itulah sebabnya ketika Filipus meminta untuk menunjukkan Bapa. Yesus menjawab."Selama ini engkau bersama-sama dengan Aku....Jika kamu melihat Aku, kamu telah melihat Aku" (Yohanes 14). Itu pula sebabnya Roma 8:9 dikatakan"...Barangsiapa tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."
 
Jadi rahasia terbesar tentang Allah itu bukan pada jumlah pribadiNya. Tetapi bagaimana Ia yang Roh adanya berkenan datang ke dunia sebagai Allah dan manusia. Dan disinilah terletak rahasia keagunbgan ibadah orang percaya (1Tim 3:16).
 
Semoga pendapat saya dapat memberi sumbangsih yang berguna bagi diskusi kita. Mohon maaf bila ada hal yang tidak berkenan. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar