MISI YANG GAWAT

Lukas 10:3

Oleh :Pdt. Edi Zakaria




Kita adalah utusan Kristus. Dan Tuhan Yesus mengutus kita untuk melaksanakan misi yang gawat.

1. Tuhan Yesus yang mengutus.

Misi yang dipercaya-kan Tuhan Yesus kepada kita orang percaya adalah misi yang gawat. Kegawatannya dium-pamakan seperti domba di tengah serigala.
Domba adalah bina-tang yang lemah, tidak memiliki kemampuan membela diri, dan hidupnya bergantung kepada gembalanya.

Serigala adalah binatang buas, pemangsa daging (termasuk daging domba), hidupnya bergerombol, larinya cepat, penciuman tajam, gigi bertaring, terlatih untuk memburu mangsa.

Walaupun seperti itu, tetaplah berangkat dan laksanakanlah misi, karena Tuhan Juruselamat yang mengutus kita.

Yang penting siapkan diri untuk tidak terkejut jika:

· mendapat perlawanan.

· Pekerjaan dikacaukan.

· Mental diteror dan dintimidasi.

Satu hal yang harus diperhatikan, yaitu milikilah kecerdikan. Itulah hikmat Allah yang melampaui kemampuan akal budi manusia. Hikmat kita miliki jika kita hidup penuh dengan Firman dan kuasa Roh Kudus.

2. Tuhan Yesus adalah tuan yang ber-tanggung jawab.

· Ia berdoa agar Allah Bapa memelihara kita (Yohanes 17:9-11) 

· Ia memberikan Roh Kudus(Yohanes 14:16-17). Roh Kudus mampu menginsafkan dunia akan dosa (Yohanes 16:7-11). Hal ini memungkinkan manusia-manusia  yang buas bagai serigala diciptakan baru menjadi manusia yang serupa dengan Kristus. Sehingga perlaku mereka tidak lagi menjadi “homo homini lupus” (manusia adalah serigala bagi sesamanya).

· Jangan takut, sebab Tuhan Yesus sudah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33). Jadi kemenangan itu pasti berada di pihak kita. Dan kemenangan itu tidak bergantung kepada diri kita. Sebab kita adalah manusia yang ringkih dan lemah, tetapi Tuhan-lah kekuatan kita. Haleluyah!

3. Tanggung jawab kita.
· Berjuanglah dengan hati nurani yang murni dengan penuh kewaspadaan (kecerdikan), Matius 10:16.

· Jadilah orang kristen yang militan (ulet dan tangguh), Matius 10:20.

· Ingatlah, Roh Kudus dicurahkan agar kita dapat mengemban misi yang gawat secara efektif (Kisah Para Rasul 1:8). Roh Kudus adalah generator  kekuatan Ilahi yang tidak terbatas bagi orang percaya.

Penutup:

Mari kita terus bersaksi dan memberitakan Injil dengan cara yang simpatik dan berhikmat, yaitu cara-cara yang sesuai dengan situasi dan realita yang ada.

Mari perhebat perjuangan, sebab “bersama dengan Allah  kita akan melakukan perkara-perkara besar” (Mazmur 60:14). Amin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar