SEKILAS TENTANG KEESAAN TUHAN

Oleh: Pdt. Edi Zakaria


BAB I
MENGAPA KITA MEMILIH BERPEGANG KEYAKINAN AKAN PENGAJARAN
KE-ESA-AN ALLAH?

Sejak abad ke tiga Gereja memasuki era kemerosotan. Padahal kekristenan pada masa itu secara kwantitas sedang mengalami masa keemasan, sebab kristen diresmikan sebagai agama negara. Itu terjadi karena kaisar Konstantin (mengaku) telah menjadi kristen. Pada tahun 325 M kaisar tersebut memprakarsai diadakannya konsili (Sidang Dewan Gereja) di Nicea. Salah SATU keputusannya pengajaran ke-Esa-an Allah digusur bahkan dilarang dengan menggunakan kekerasan. Dan sebagai penggantinya pengajaran Trinitas (pengajaran yang mempercayai adanya Allah yang Esa dalam tiga Oknum) yang harus dianut. Sedangkan pengajaran Trinitas dicetuskan oleh seorang pengacara Alexandria yang bernama Tertulianus pada tahun 197 M.
Sejak saat itulah penduduk dunia “dicuci otak” dengan pengajaran tersebut. Bahkan pengajaran tersebut mengakar secara kuat sampai sekarang. Namun pada akhir-akhir ini ada banyak pihak yang terpanggil untuk menggali dan menemukan pengajaran yang benar tentang ke-Esa-an Tuhan. Mengapa kita harus berpegang pada pengajaran ke-Esa-an Allah?

1. Istilah Trinitas tidak ada dalam Alkitab.

2. Alkitab menekankan secara kuat tentang keberadaan Allah sebagai yang SATU dan SATU-SATUnya Tuhan atas sekalian alam:
• Ia memilih Israel.

• Para nabi menegaskan.

• Tuhan Yesus menegaskan.

• Para Rasul tidak pernah ragu-ragu untuk menerima dan mengajarkan kebenaran ke-Esa-an Allah.

• Ia membentuk Gereja untuk menjaga kemurnian pengajaran ke-Esa-an Tuhan.

3. Pengajaran di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah membingungkan.
• Siapakah Bapa dari Anak yang lahir di kandang Betlehem? Allah Bapa atau Roh Kudus? Atau ke dua-duanya? Kalau Anak Allah, kenapa Ia dikandung dari Roh Kudus? Kalau Roh Kudus, kenapa Ia disebut Anak Allah? Kalau Ia adalah Anak Allah, kenapa Yesaya 9:5 menubuatkan bahwa Sang Anak disebut dengan Bapa yang kekal?
• Bagaimana mungkin Allah Bapa lebih mulia daripada Anak padahal ke duanya mereka nyatakan sebagai Yang sederajat dan sehakekat? (Baca: Yohanes 14:28)
• Apakah Allah berdoa? Bagaimana mungkin, Dia adalah Allah tetapi mengapa masih perlu berdoa? Bukankah itu membuat ke-Allah-anNya diragukan? Sebab Allah tidak perlu berdoa. Ia adalah penjawab doa. Kalau Allah berdoa itu berarti ada lebih dari SATU Allah. Lalu apa bedanya dengan politeisme yang dikecam Alkitab?
• Dapatkah Allah mati? Jikalau Yesus itu Allah bagaimana Ia dapat mati? Bukankah hanya jika ke-AllahanNya hilang baru bisa mati? Dan kalau ke-Allahannya hilang, berari Dia bukan Allah lagi, bukan?
• Kepada siapakah kita wajib menyembah dan berdoa? Allah Bapa? Anak Allah? Atau Roh Kudus? Apakah tidak berdosa bila lupa tidak melakukan kepada salah SATUnya?
• Berapa Allah yang akan kita lihat di surga nanti? Dan ada berapa tahtaNya Allah? Dan kalau ada lebih dari satu tahta, bukankah pasti terjadi peperangan? Sebab tidak mungkin ada matahari kembar.
• Ada berapa Roh yang berdiam di hati orang Kristen? Roh yang mana? Roh Bapa? Roh Anak? Atau Roh Kudus? Atau ketiga-tigaNya?
• Dll.

4. Rahasia terbesar tentang Allah itu bukan pada masalah aritmetis/ angka/ jumlahnya, sebab Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa Allah itu hanya SATU. Hanya Dia SATU-SATUnya Tuhan.

5. Doktrin/ di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah tidak konsisten.
• Bagaimana mungkin tiga Oknum adalah SATU dalam kehendak maupun hakekat? Bukankah deskripsi seperti itu mengaburkan hakekat Allah sebagai yang Esa?
• Mengapa Roh Kudus disebut juga dengan Roh Yesus, disebut juga sebagai Roh Allah? Sebenarnya ada berapa Roh yang disebut sebagai Allah?
• Dalam Yesaya 9:5, bagaimana bisa terjadi adanya nubuat bahwa Anak disebut juga sebagai Bapa yang kekal?
• Kalau kata “Kita” dalam Kejadian 1:26-27 dipahami sebagai Trinitas, mengapa manusia yang diciptakanNya ternyata hanya SATU pribadi dan bukan Trinitas?
• Pada mulanya pengajaran Trinitas disusun untuk memberi penjelasan secara logis, tetapi mengapa justeru semakin membingungkan? Bahkan seringkali berakhir dengan jawaban misteri yang tak terjangkau? Bukankah penyataanNya dilakukan agar manusia dapat melihat semakin terang tentang keberadaanNya yang Esa, tetapi kenapa kaum Trinitarian menjadikan penyataanNya semakin kusut untuk dipahami?
• Kaum Trinitarian seringkali menekankan ke-Esa-an Tuhan, tetapi seringkali mendorong pemahaman pengikutnya untuk memahami kejamakanNya yang nyaris mendekati pemahaman politheistis yang ditentang habis-habisan oleh Alkitab.

6. Diluar kebenaran ke-Esa-an Allah, patut dicurigai adanya ide kekafiran yang menyusup..

7. Pengajaran ke-Esa-an Allah lebih mudah dimengerti, lebih masuk akal. Dan yang terpenting sesuai dengan penyataan Allah dalam Alkitab. Berpegang pengajaran ke-Esa-an Allah lebih menentramkan hati..




BAB II
KEBERADAAN ALLAH

I. TUHAN ITU ADA
Allah tidak mencoba membuktikan kebenaran-kebenaran Alkitab bahwa Ia ada. Allah juga tidak mau berbantah dengan manusia. Oleh karenanya Alkitab dimulai dengan :”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi….”(Kejadian 1:1). Alkitab menganggap wajar bila pengetahuan tentang Tuhan ada di seluruh semesta alam. Alkitab mengaku bahwa manusia bukan saja mengetahui adanya Allah, tetapi manusia juga tahu siapa Allah itu. KeilahianNya yang kekal dinyatakan begitu jelas kepada manusia sehingga manusia tidak dapat berdalih lagi (Roma 1:19-20)

II. IMAN DIMULAI DARI PENGHARGAAN BAHWA ALLAH ITU ADA
Ibrani 11:6, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”
Dimana-mana manusia percaya bahwa ada Yang Mahakuasa dan kepadaNya manusia harus memberi pertanggungjawaban. Keyakinan ini ada pada diri manusia sejak semula.
Setan menantang kebenaran ini, dan inlah pokok yang menyebabkan peperangan terbesar di dunia pada hari ini, yaitu perjuangan antara PERCAYA/ IMAN dengan TIDAK PERCAYA/ TIDAK BERIMAN.
Disinilah permulaan iman manusia, yaitu manusia harus merima pengakuan bahwa Allah itu ada dan mengucapkannya agar iman itu memiliki kuasa aktif dalam kehidupannya.
Dimana-mana manusia mengaku ada Yang Mahakuasa, tetapi kebanyakan adalah “Tuhan yang tidak dikenal” (Kisah Para Rasul 17:23). Itulah penyataan Rasul Paulus kepada orang Athena. Tetapi Paulus juga memberitakan tentang “Kristus yang tersalib”. (I Korintus 1:23).
Inilah pertanggungjawaban dari Gereja hari ini, bukan berdebat dengan orang, melainkan memberitakan Yesus Kristus. Dengan begitu Allah diberitakan kepada dunia dan iman lahir dalam hati para pendengar.

III. ALKITAB MENJELASKAN BAHWA ORANG YANG TIDAK PERCAYA AKAN KEBERADAAN ALLAH DISEBUT ORANG BODOH/ BEBAL
Mazmur 14:1 Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Inilah penjelasan Alkitab tentang orang yang menyangkal keberadaan Allah. Hanya orang bebal yang menyangkal kebenaran bahwa Allah itu ada.
Sesungguhnya tidak ada orang yang benar-benar dapat menyangkal keberadaan Tuhan, sebab Allah telah menanam kebenaran tentang DiriNya Sendiri dalam hati manusia. Hal ini tercermin dari tabiat semua manusia.

IV. ARGUMENTASI TENTANG KEBERADAAN ALLAH

Alkitab tidak mau berdebat tentang kebveradaan Tuhan, sebab tidak ada gunanya. Meskipun demikian ada beberapa argumentasi yang bisa diajukan, antara lain :

1. Argumentasi Keyakinan Universal
Dimana-mana bisa ditemui adanya fakta bahwa setiap orang memiliki keyakinan tentang keberadaan Tuhan.

2. Argumentasi Kosmologikal
Argumentasi ini menekankan bahwa tidak ada sesuatu bisa terjadi tanpa ada yang menyebabkan, dan penyebab bisaanya memiliki kekuatan atau kuasa yang lebih besar dari apa yang diakibatkan. Kalau alam semesta ini begitu luar bisaa, maka alam semesta ini tentu tidak ada dengan sendirinya, pasti ada yang mengadakan. Dia yang mengadakan seluruh jagad raya ini tentu lebih besar dari alam raya semesta ini. Jadi Tuhan dipahami sebagai penyebab segala sesuatu.

3. Argumentasi Teleologikal
Begitu sempurnanya alam raya ini tertata. Ada siang juga ada malam, ada pagi juga ada sore, ada musim hujan juga ada musim kemarau, dst. Semua itu memberi kesan yang mendalam bahwa semua pasti ada yang mengatur dan merancangnya. Betapa hebat intelektualitas si pengatur dan perancang alam semesta raya ini. Jadi argumentasi ini menekankan bahwa Tuhan dipahami sebagai aktor intelektual yang dahsyat.

4. Argumentasi Ontologikal
Manusia seluruh dunia, termasuk suku paling primitif sekalipun mempunyai gambaran ada sesuatu yang menyerupai dirinya, namun sesuatu tersebut mempunyai kualitas keberadaan lebih tinggi dan lebih sempurna dari dirinya. Jiwa manusia mencari sesuatu tersebut sebab keberadaan sesuatu tersebut menentukan seluruh keberadaan segala sesuatu. Dan menurut John Calvin hal ini disebut sebagai “semen relegionis”(benih agama).

5. Argumentasi Anthrophologikal
Manusia di seluruh dunia memiliki pemahaman nilai-nilai moral yang universal. Misalkan: mencuri menurut pemahaman suku Jawa, Batak, Cina, Manado, dlsb semua memberi komentar itu perbuatan tidak baik. Yang menjadi persoalan, siapa yang mengajarkan nilai-nila terbut sehingga merata di seluruh dunia? Di sini Tuhan dipahami sebagai guru moral yang sejati.

6. Argumentasi Historikal
Setiap orang mempunyai pengalaman yang unik. Misalkan: bagaimana ia berdoa lalu mendapat jawaban atas doa, bagaimana orang mengalami pertolongan secara ajaib, masih ada peristiwa-mujizat-mujizat, dsb. Semua ini menegaskan bahwa Tuhan masih berkarya dalam panggung sejarah. Providensinya masih berlaku atas anak-anak manusia. Di sini eksistensi Tuhan dipandang sebagai sutradara sejarah kehidupan.

7. Argumentasi Harmony Congruity
Kalau ada kunci bisa masuk dengan tepat terhadap lobang kunci, maka itu adalah kunci yang benar. Demikian pula ketika seseorang memahami dengan iman, maka keberadaan Tuhan itu menjadi sangat nyata. Yang unik, iman itu ada dengan sendirinya (self existent). Dan hal ini memiliki kesamaan pikiran dan moral serta alam sekitar kita.

V. MENYANGKAL KEBERADAAN ALLAH MENDATANGKAN KEHINAAN DAN KEHANCURAN.
Roma 1:28 – Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
Bila seseorang menolak pengenalan akan Tuhan maka ia akan terperosok ke dalam kehidupan yang tidak senonoh yang memerosotkan martabat manusia yang membawa kehancuran.
VI. MENGENAL ALLAH MEMBAWA KUASA KEPADA KEHIDUPAN YANG DISUCIKAN.
I Yohanes 1:7 – Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Seharusnya tidak boleh ada Pribadi lain yang sangat mempengaruhi hidup kita seperti Tuhan. Kesucian Tuhan adalah standar tertinggi dan mutlak. Jika seseorang mengenal Tuhan maka hidupnya akan berubah karena pengaruh dari Pribadi Yang Mahakuasa tersebut.

VII. PANDANGAN-PANDANGAN YANG SALAH TENTANG TUHAN
1. POLITEISME
Paham yang meyakini keberadaan Tuhan itu lebih dari SATU. Paham ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa dunia ini dikendalikan oleh beberapa kekuatan.(Roma 1:28;

2. PANTHEISME
Paham yang meyakini bahwa Tuhan itu bukan sebuah Pribadi, melainkan Tuhan adalah sesuatu (alam semesta) dan segala sesuatu (alam semesta) adalah Tuhan.

3. PAN-ENTHEISME
Paham yang meyakini bahwa Tuhan ada di dalam alam semesta.

4. AGNOSTICISME
Paham yang skeptis terhadap keberadaan Tuhan. Keberadaan Tuhan itu tidak ada hubungannya dengan manusia. Sebab kalau toh Tuhan itu ada Ia tidak terjangkau oleh manusia.

5. MATERIALISME
Paham yang meyakini bahwa materi adalah segalanya dan segalanya diukur dengan materi. Jadi seakan-akan Tuhan adalah materi dan materi adalah Tuhan.

6. HEDONISME
Paham yang meyakini bahwa kesenangan, kepuasan adalah segala-galanya. Segala-galanya diukur dengan kesenangan dan kepuasan. Tidak ada kebenaran, yang ada kepuasan dan kepuasan. Tuhan adalah kepuasan/ kesenangan, dan kepuasan/ kesenangan adalah Tuhan.

7. ATHEISME
Paham yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada.

8. EVOLUSIONISME
Paham yang bisa berdampak menolak keyakinan akan keberadaan Tuhan, sebab beranggapan bahwa alam semesta bukan ciptaan Tuhan melainkan hasil proses dari sel yang sederhana yang berevolusi menjadi kompleks. Otomatis paham ini juga menolak eksistensi dosa. Sebab dosa dianggap sebagai sisa-sisa sifat kebinatangan yang nantinya akan hilang dengan sendirinya sebagai hasil evolusi.

8. DUALISME
Paham yang meyakini bahwa di jagad raya ini selalu ada dua hal yang saling bertentangan terus menerus dan tidak bernah berakhir.

9. DEISME
Paham yang meyakini bahwa Tuhan memang sebagai pencipta tetapi Ia hanya mencipta tetapi tidak memelihara seluruh ciptaanNya.

10. RASIONALISME
Paham yang mengedepankan rasio(akal budi) sebagai pembimbing dan penentu semua kebenaran, termasuk kebenaran tentang Tuhan.

11. PSEUDORELIGIONISME
Paham yang berpegang pada sesuatu yang nampaknya seolah-olah agama, padahal bukan. Misalnya: nasionalisme yang berlebihan.



BAB III
ALLAH MENYATAKAN DIRI


I. BAGAIMANA ALLAH BISA DIKENAL?
Allah bukanlah sesuatu yang tersembunyi di alam misteri dan meninginginkan DiriNya sama sekali tidak dikenali. Lalu membiarkan semua mahkluk bertanya-tanya dengan penasaran dan dalam kekecewaan karena tidak ada sedikitpun jawaban.
Dia memang transenden(tidak terjangkau) tetapi Dia juga dapat dikenali (imanent) oleh sebab Dia juga menyatakan Diri. Apa arti penyataanNya? Dan apa isi penyataanNya? Bagaimana penyataanNya itu bisa dipahami?

II. PENGERTIAN PENYATAAN
Kata “penyataan” di sini dipakai dengan pengertian secara khusus dan bukan mengkonstatir, menerangkan sesuatu yang sudah ada. Penyataan di sini memang berarti penerangan, namun dengan isi yang meliputi segenap hidup manusia. Hidup jasmani dan rohani yang selengkap-lengkapnya.

Isi penyataan itu ada 3 hal:
1. Penyataan tentang Allah
Siapakah Allah? Bagaimana sifatNya?
2. Penyataan tentang manusia
Siapa manusia? Bagaimana keadaannya? Dari mana asalnya? Ke mana tujuannya?
3. Penyataan tentang hubungan antara Allah dan manusia
Bagaimana hubungan Allah dan manusia? Mengapa hubungan itu menjadi rusak? Bagaimana hubungan itu bisa diselamatkan?

III. PENYATAAN UMUM
Penyataan Kitab Suci adalah mutlak, nya penyataan kitab suci tidak dapat dibandingkan dengan atau dialirkan dari tempat yang lain. Tetapi Alkitab juga menyatakan bahwa di luar penyataan Alkitab orang juga mempunyai kesadaran tentang Tuhan.Mengapa bisa demikian? Sebab Allah juga memberi penyataan di luar Alkitab. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan “penyataan umum” dan “penyataan secara khusus”. Di luar Alkitab orang dengan hati dan pikirannya dapat menerima suatu pengenalan tentang Allah dengan bukti adanya agama-gama di dunia. Itu merupakan bukti adanya penyataan Allah secara umum.
Selain melalui inkarnasi Kristus, Allah juga menyatakan dirinya melalui alat-alat lain. Meskipun sekarang ini yang kita butuhkan penyataan dalam pribadi Tuhan Yesus .Penyataan nya Tuhan menyatakan diri. Hal ini juga Tuhan lakukan didalam alam.

a. Dengan Dia menjadikan segala sesuatu, berarti Tuhan menyatakan diri sebagai yang maha kuasa, maha bijak, maha mulia, Mazmur 19:2; Roma 1:20.

b. Allah menjadikan manusia sesuai peta dan teladan Tuhan. Ini berarti manusia menjadi gambar Allah dan menunjukkan Allah meskipun terbatas.

Pada awalnya penyataan umum ini cukup untuk manusia.(Kejadian 3:8). Namun dosa merusak segala sesuatu. Baik makrokosmos maupun mikrokosmos. Sehingga seluruh makhluk harus dihukum. Semua penyataan umum menjadi rusak .Tetapi tidak berarti hilang/ lenyap dengan bukti :

 Alam semesta masih terpelihara (Mazmur 19; Roma 1:20).
 Dalam sejarah manusia dan peristiwa-peristiwa hidup seseorang juga masih menyatakan campur tangan Allah.
Misal: Rencana-rencana busuk akhirnya gagal (Mazmur 33:10). Orang fasik pada akhirnya binasa (Mazmur 73:17).
 Dalam diri seseorang Allah juga masih menyatakan diriNya pada waktu sekarang, yaitu melalui hati nurani. Sehingga manusia masih memiliki norma-norma yang patut.

Yang menjadi persoalan adalah meskipun penyataan Tuhan itu ada, namun pengenalan manusia akan Tuhan itu tidak ada. Apa sebabnya ?

 Roma 1:18- mereka menindas kebenaran
 Roma 1:21- manusia lebih memilih dusta
 Roma 1:25- menggantikan kebenaran Allah dengan dusta

Jadi sebenarnya mereka tahu siapa Allah, tetapi tidak mempermuliakan Allah. Itulah sebabnya murka Allah ada diatas mereka. Sehingga kasih Allah dirasa manusia sebagai kebencian Allah. Sesungguhnya Allah tidak berubah, tetapi manusialah yang berbalik.

Nilai praktis penyataan umum bagi kehidupan :
1. Memungkinkan orang yang memiliki penyataan khusus (mengenal Kristus) memiliki hubungan yang baik dengan orang yang tidak memiliki penyataan khusus bahkan yang memiliki penyataan khusus dapat memberi pengaruh positif pada pandangan-pandangan orang yang tidak menerima penyataan khusus. Misal: Naaman, Daniel, Yunus,dll. Bahkan jaman sekarang pengertian HAM, Demokrasi, Hukum, dll. Semua itu karena adanya pengaruh penyataan khusus.

2. Seandainya tidak ada penyataan umum, maka juga tidak ada penyataan khusus. Sebab penyataan khusus berfungsi untuk membangun kembali, merekonstruksi, memperbaiki, meluruskan penyataan umum yang telah rusak oleh dosa. Amsal 2:4-5.

3. Penyataan umum memberi kesadaran adanya Tuhan.
Kesadaran ini menjadi pusat dan sumber agama. Kesadaran ini menggerakkan orang untuk mencari dan menemukan obyek kesadaran tadi. Meskipun arah mereka tersesat karena adanya dosa. Tetapi usaha untuk mencari itu ada walau tanpa disadari. Arah pencarian itu menjadi benar kalau sudah menemukan penyataan khusus. Sehingga kesadaran mencari Tuhan (yang tanpa disadari olehnya) itu memberi kesempatan untuk bisa menawarkan Injil sehingga arah mereka menjadi benar.

4. Penyataan umum memberi kesadaran tentang norma-norma baik dan jahat. Juga kesadaran akan kesusilaan (Roma 2:14-15).

IV. PENYATAAN KHUSUS.
Oleh karena dosa penyataan umum menjadi tidak tercukupi, sebab:

1. Penyataan umum sudah tidak terang lagi bagi manusia, sebab alat-alat penyataan umum sudah dirusak oleh dosa.

2. Oleh karena manusia telah jatuh dalam dosa, manusia butuh lebih dari sekedar penyataan umum. Manusia membutuhkan jalan keluar untuk mengatasi dosa.

Jadi apa itu penyataan khusus ? Penyataan khusus adalah penyataan yang dipakai oleh Tuhan untuk memberikan kepada manusia :

a. Perbaikan dari penyataan umum, sehingga Tuhan yang sebagai yang bijaksana, yang adil, yang suci, yang maha kasih, dst. Itu menjadi terang. Sebab didalam alam (penyataan umum) hal itu tidak terang. Oleh sebab dosa dunia menyangkali semua itu. Jadi penyataan khusus ibarat kacamata.

b. Petunjuk tentang kelepasan dosa yaitu melalui Kristus.


A. Perbedaan Penyataan Allah:
Umum Khusus
1. Tidak terang 1. Terang
2. Tidak memberi jalan keluar 2. Memberi jalan keluar.

B. Persamaan penyataan umum dan khusus
a. Maksudnya sama, yaitu untuk kemuliaan Allah, dan akibatnya untuk kebahagiaan manusia, yaitu melayani Dia. Meskipun hanya lewat penyataan khusus maksud tersebut dapat dicapai.

b. Isinya sama yaitu menyatakan sifat-sifat Allah. Cuma penyataan khusus lebih terang.

c. Alat-alatnya sama.
Isi penyataan memang supranatural, sebab keluar dari kehendak Allah sendiri. Tetapi alat-alat penyataan tetap natural, meskipun harus dikuduskan lebih dulu.


C. Alat-alat penyataan khusus yaitu alam di luar dan alam di dalam manusia,a.l:
1. Penglihatan, untuk membicarakan kecakapan manusia dalam bergaul dengan sesuatu yang non-materi. Misal: Allah memperlihatkan diri, Kejadian 18:23; Raja-Raja 3. Lewat penglihatan Allah dapat menyatakan diri dan kehendaknya pada manusia. Memang penyataan melalui penglihatan ini sifatnya anthropomorfis (Allah dilukiskan dalam bentuk manusia). Sebab yang terbatas tidak bisa menerima yang tidak terbatas, jadi harus anthrophomorfhis.(Kejadian 13:7 ; 22:11; Keluaran 3:2; Yesaya 6).

2. Melalui nubuat, yaitu kecakapan untuk menerima berita dari dunia non materi. Derngan cara :
a. Seolah-olah Allah berbicara dari mulut ke mulut. Misal: Kejadian 16:13 Allah memberi dialog, dll.
b. Dalam mimpi atau khayal.
Misal : Daniel,Yohanes ,dll.
c. Allah menerangi jiwa orang sehingga bisa mengetahui apa yang tidak diketahui orang (ilham).Misal: Penulis surat-surat, pemazmur, dll.

3. Melalui mujizat, yaitu kecakapan untuk berbuat sesuatu yang tidak bisa disesuaikan dengan alam yang diketahui.

D. Sejarah penyataan khusus.
Sejarah penyataan khusus dapat dibedakan menjadi 4 bagian:

1. Penyataan khusus dasar.
Diberikan Allah sejak manusia sampai rasul-rasul terakhir tetapi terlalu luas cakupannya dan terlalu banyak kejadiannya. Sehingga tidak semua tercatat dalam Alkitab. (Yohanes 21:25).

2. Penyataan khusus dalam bentuk kitab suci.
Yang tercatat dalam kitab suci hanya sebagian dari penyataan khusus dasar. Yaitu yang diperlukan Allah untuk meluaskan KerajaanNya, yaitu jemaatNya di dunia. Sedangkan penyataan-penyataan yang dinilainya hanya sementara dan hanya bagi perseorangan tidak dimuat dalam Alkitab. Itulah sebabnya Alkitab menjadi normative bagi semua orang di segala jaman.

3. Penyataan khusus selanjutnya.
Sesudah kanon terbentuk, Allah menyatakan diri melalui alat-alat gereja, yaitu khotbah-khotbah, pemberitaan Injil sehingga semua orang mendapat kesempatan menerima kitab suci lebih luas dan lebih mendalam.

4. Penyataan khusus pada akhir zaman.
Isi penyataan sama dengan kitab suci. Sebab Alkitab masih menjadi norma juga. Melalui kitab suci orang membeda-bedakan antara roh penyesat dan yang bukan.




BAB IV
ALLAH ITU ROH ADANYA


I. ALLAH ITU ROH ADANYA
Yohanes 4:24 : Allah itu Roh; jadi barangsiapa menyembah Allah ia harus menyembahNya dalam roh
dan kebenaran.
Perempuan Samaria bertanya,”Dimanakah Allah? Di Gunung Sion ataukah di Gunung Gerizim?” Tuhan Yesus menjawabnya: ”Allah itu tidak dapat dibatasi oleh tempat, sebab Dia memang tidak terbatas. Dia ada di mana-mana secara sekaligus dan serempak. Dan tidak ada tempat yang cukup untuk mewadahiNya (Kisah Para Rasul 7:48-49; 2 Raja-raja 8:27). Tuhan bisa disembah di manapun sepanjang dengan pikiran yang benar dan bukan dengan dasar pengajaran yang keliru dan pikiran yang sesat. Itulah sebabnya ketika Tuhan Yesus berada di bumi (saat inkarnasi) bukan berari surga kosong. Sebab Allah yang adalah Roh itu bersifat mahahadir. Sedangkan Yesus Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kolose 1:15).
Dan hanya ada SATU saja Pribadi Allah, dan itu berarti hanya ada SATU Roh Allah saja yang dibahas oleh Alkitab dari awal sampai akhir, dan tidak ada Pribadi Allah yang lainnya.
Kalau Allah adalah Roh itu berarti Allah adalah realitas yang tidak bisa diperiksa melalui panca indra. Sebab Roh itu bersifat rohani.
Lukas 24:39 “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu (spirit-kjv/ roh) tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”

II. ALLAH TIDAK DAPAT DILIHAT
Keluaran 33:20 - Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
Yohanes 1:18 - Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Kolose 1:15 - Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
I Timotius 1:17 - Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Tidak seorang pun pernah melihat Allah. Sebab Roh adalah realitas yang tidak bisa dilihat. Alkitab mengatakan dalam Yohanes 1:18 bahwa tidak seorang pun pernah melihat Allah. Tetapi di bagian lain Alkitab juga mencatat ada tokoh-tokoh Alkitab yang melihat Allah. Sebagai contoh: Nabi Yesaya (Yesaya 6:1); Musa (Keluaran 24:9-10).
Apakah ini bertentangan? Sekali-kali tidak, jika kita memahami secara benar. Ibaratnya seperti orang melihat bayangan wajahnya di cermin lalu berkata:”Aku melihat wajahku”. Meskipun demikian orang tersebut juga berhak berkata:”Aku belum melihat wajahku.” Demikian pula dengan Allah, semua orang dapat melihat Allah entah kenyataanNya atau bayanganNya.

III. ALLAH MELARANG MEMBUAT PATUNG ATAU UKIRAN ALLAH
Keluaran 20:4 - Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Dilarang keras membuat patung-patung yang menyerupai Allah karena:
1. Allah itu Roh adanya, dan Roh itu tidak dapat dilihat.
2. Allah itu rohani adanya.
3. Tidak seorang pun pernah melihat Allah.
4. Tidak ada sesuatu apapun yang di bumu dapat menyerupai Allah.
Yesus Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan (Ibrani 1:3). Itulah sebabnya Allah hanya dapat dilihat melalui wajah Yesus. Hanya Dia SATU-SATUnya gambar Allah yang tidak kelihatan itu bisa dilihat oleh manusia.
Yang menjadi persoalan sekarang, apakah anda pernah melihat wajah Yesus muka dengan muka? Benarkah potret Yesus itu seperti yang sering kita lihat? Apakah anda tahu dengan sungguh-sungguih rupa/ wajah Yesus? Dengan jujur kita harus akui kalau kita tidak pernah melihat wajah Yesus. Kita akan tahu bila kita mengenal Dia secara muka-dengan muka kelak pada waktu Tuhan bertemu Tuhan Yesus.

IV. ALLAH ITU BERBADAN ROHANI/ INCORPOREAL
Lukas 24:39 - Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

Tuhan Yesus berkata:”Roh itu tidak berdaging dan tidak bertulang.” Hal ini dikatakanNya semata-mata untuk menyatakan bahwa Allah itu tidak memiliki tangan, kaki, lengan, dll. Ia tidak mempunyai tubuh daging seperti manusia yang bisa dijamah maupun dipegang. Tubuh Allah adalah tubuh rohani yang tidak bisa dilihat. Allah yang adalah Roh itu tidak bisa dibatasi dengan SATU tempat saja, sebab Allah itu Mahahadir.
Di dalam inkarnasi, Allah menyediakan suatu tubuh bagi diriNya yaitu di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Adalah benar bahwa Allah yang dinyatakan dalam daging yaitu Tuhan Yesus Kristus. Di luar Yesus Kristus Allah tidak pernah menyatakan DiriNya di dalam daging. Oleh karena itu Yesus Kristus punya tangan, kaki, mulut, telinga, lengan, dll.

V. BEBERAPA EKSPRESI ANTHROPHOMORPHIS
Dalam Kejadian 3:8 mengatakan kalau “Tuhan berjalan-jalan” di taman Eden. Jika Tuhan itu Roh bagaimana bisa suaraNya terdengar sedang berjalan-jalan? Bagaimana mungkin Ia bisa punya kaki?
Di tulis dalam Alkitab bahwa Ia punya mata, punya telinga, punya kaki, dst. Ia melihat, merasa, berjalan-jalan, dll. Semua itu adalah ekspresi mengenai Bapa yang adalah Roh yang kekal, yang hanya bisa dimengerti sebagai perkataan atau ekspresi manusia untuk membawaz “yang tidak terbatas” kepada pengertian “yang terbatas”. Ekspresi semacam ini disebut sebagai bahasa “ANTHRPHOMORPHIS”.
Tetapi Yesus Kristus adalah Allah yang benar-benar mempunyai tangan, kaki, lengan , dsb. Ia bisa melihat, merasa, berjalan dst. Hal tersebut adalah benar sebab Yesus adalah Allah yang dinyatakan dalam rupa daging.

VI. MANUSIA DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH
Kejadian 1:26-27 - Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 2:7 - ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Kalau Allah adalah Roh, apakah maksud dari Allah menjadikan manusa menurut peta dan gambar Allah? Allah menciptaakan manusia menurut gambar dan peta Allah adalah bukan dalam maksud pengertian keserupaan secara jasmanui, tetapi keserupaan dalam hal mental dan rohani. Dalam hal jasmani keserupaan dengan Allah hanya berupa imortalitas (manusia tidak dapat mati). Manusia memiliki kwalitas kesehatan yang mirip dengan Allah (Manusia yang belum jatuh dalam dosa).
Keserupaan secara mental maupun rohani a.l.:
1. Manusia pertama diciptakan dalam keadaan benar, dan suci
2. Manusia diciptakan Allah dengan kemampuan rohani yang besar. Dan kemampuan rohaninya yang terbesar adalah dapat bersekutu dengan Allah.
3. Manusia diberi kemampuan rasional yang hebat. Ia mampu membedakan yang baik dan jahat, maupoun yang benar atau juga yang salah.
4.Manusia dijadikan sebagai SATU jiwa yang hidup , dan Ia akan hidup sampai selama-lamaNya.
5. Manusia diciptakan Allah dengan kemerdekaan yang penuh(bisa memilih).
6. Manusia diciptakan sebagai SATU pribadi yang utuh terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.
7. Jika menunjuk persamaan secara daging itu hanya ada pada Anak Allah yaitu Yesus Kristus. Allah mempunyai tubuh yang dalamnya Ia hendak menyatakan Diri kepada manusia. Tubuh itu hanya ada dalam pikiran dan rencana Allah sampai pada saat inkarnasi, yaitu ketika tubuh itu diterima oleh rahim perawan Maria. Pada saat itulah kalam/ logos telah menjadi daging atau manusia.


BAB V
SIFAT-SIFAT ALLAH


I. ALLAH MEMPUNYAI BANYAK SIFAT
Yang harus dimengerti sebelum lebih jauh membahas tentang sifat-sifat Allah adalah bahwa Allah bukanlah merupakan gabungan dari beberapa sifat. Misalkan air itu bersifat basah. Secara kimiawi air merupakan gabungan dari H2 + O. H2 maupun O bukanlah sifat melainkan unsur. Demikianlah Allah memiliki sifat antara lain kekal, Dia tidak berubah. Tetapi Allah adalah Roh adanya.
Sifat Allah yang satu tidak bisa dipisahkan dari sifat Allah yang lainnya. Misalkan keadilan Allah, tidak bisa dipisahkan dari sifatNya yang maha kasih. Semua sifat itu saling terkait dengan seimbang dan sempurna. Mengetahui semua ini, akan membuat kita kagum dan sujud kepadaNya sebab semua itu meyakinkan kita bahwa Dia layak disembah dan dilayani.
Jadi kata sifat di sini dipakai untuk mengungkapkan tentang karakter yang juga menjadi atribut dari keberadaanNya yang unik.
Sifat Allah terbagi menjadi dua, yang pertama adalah sifatNya yang transendent yaitu sifat Allah yang tidak dapat diproyeksikan, sebab sifatNya yang transenden adalah merupakan kodrat Allah yang tidak terjangkau oleh manusia. Yang ke dua, sifatNya yang imanent yaitu merupakan sifat moril Allah. Sifat Allah yang imanent ini adalah sifat Allah yang dapat diproyeksikan dalam diri manusia sehingga menjadikan sifat Allah yang dapat dijangkau oleh manusia meskipun bukan dalam pengertian secara adequat.

II. SIFAT-SIFAT ALLAH YANG TRANSENDENT

1. MAHATAHU (OMNISCIENCE)
Allah mahatahu berarti Allah memiliki pengetahuan yang sempurna. Ia mengetahui segala sesuatu. Ia mengetahui dengan sempurna semua yang akan terjadi. Tidak ada apapun di manapun yang tidak diketahui oleh Dia, sebab semuanya tidak bisa bersembunyi dari pandanganNya. Hanya SATU yang Allah tidak tahu yaitu tidak ada Allah selain DiriNya.
Mazmur 139:2-3 “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku
dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.”
Amsal 15:3 “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik..”
Kis. 15:18 “yang telah diketahui dari sejak semula.”
(Baca :Ayub 11:7-8; Yesaya 40:26-27; 46:9-10; Matius 10:29-30; 1Yohanes 3:20; Amsal 5:21)

2. MAHAKUASA (OMNIPOTENT)
Allah Mahakuasa berari Allah memiliki kuasa yang sempurna. KuasaNya tidak terbatas dan tidak terhingga. Ia mampu melakukan segala yang dikehendakiNya seorang Diri. Ia bukan hanya mampu, tetapi Ia juga berwenang melakukan segala yang dikehendakiNya tanpa ada yang menghalangiNya. Semua kuasa di dunia, di surga dan di mana pun tunduk akan keMahakuasaanNya. Kemahakuasaan Allah membuat Dia menjadi Pribadi yang independent. Tidak ada apa pun yang dapat menaklukkan maupun mengikat Dia. Hanya SATU yang dapat mengikat Allah yaitu FirmanNya.
Kejadian 18:14 “Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?….”
Ayub 42:2 “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”
(Baca :Ayub 1:12; 2:6; Lukas 22:31-32)

3. MAHAHADIR (OMNIPRESENT)
Allah mahahadir berarti Allah ada di mana-mana disegala waktu. Kemahahadiran Allah bukan saja menjadi detektor yang memberi konsekwensi agar kita tidak sembrono, tetapi lebih dari itu juga menjadi protektor bagi umatNya.
Kemahahadiran Allah membuat Ia bukan sebagai pribadi yang jauh dari diri kita, tetapi sebagai yang paling dekat dalam hidup kita.
Mazmur 139:7-8 “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.”
Yeremia 23:24 “Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN.”
(Baca :Kejadian 16:13; 2Tawarikh 2:6; Matius 28:20; Kis. 7:48; 17:24-28)


4. KEKAL
Allah itu kekal berarti Allah tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Ia ada dengan sendirinya tanpa ada sesuatu apa pun yang mengadakan atau menyebabkan Dia ada (Teh self existent One).
Allah itu kekal berarti Allah tidak berubah. Tidak ada perubahan dalam Diri Allah. Allah itu kekal berarti Allah itu tetap sama, baik dahulu sekarang sampai selama-lamanya.
Allah itu kekal berarti Allah tidak bisa dibatasi oleh waktu. Kekalan Allah memiliki kaitan yang erat dengan kemahahadiranNya. Ia tidak mahahadir seandainya Ia tidak kekal, sebab Allah tidak bisa dibatasi oleh ruang.
Keluaran 3:14 “Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."”
Mazmur 90:2 “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”
Habakuk 1:12 “Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus?…”

5. TIDAK TERLIHAT
Kekekalan Allah berkaitan dengan ketidak terlihatan Allah. Alasannya karena Allah adalah Roh (Yohanes 4:24). Tidak pernah bahkan tidak akan pernah seseorang dapat melihat Roh Allah. Roh itu tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Roh berada di dunia yang sama sekali berbeda, yang tidak bisa dipahami oleh perasaan fisik manusia.
1Timotius 1:17 “Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.”
1Timotius 6:16 “Dialah SATU-SATUnya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”
Lukas 24:39 “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

6. TIDAK TERBATAS
Manusia adalah mahkluk yang terbatas. Dari semua sifatnya, masa hidupnya, dan ukuran pengetahuannya, kemampuan serta pengalamannya mempunyai batas yang sangat sempit. Karena keberadaannya yang seperti itu, manusia tidak dapat dengan mudah memahami Allah yang tidak terbatas. Keindahan dan kwalitas Allah tidak akan dapat pernah dijelaskan. Sama seperti kekelan benar-benar tidak dapat dipahami oleh pikiran manusia, begitu juga dengan ketidakterbatasan Allah.
Yesaya 40:18 “Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?”

7. E S A
Unik adalah sebuah kata yang sering disalahgunakan. Kadangkala ia dimodifikasi atau disamakan dengan kata seperti “sangat” atau “paling”. Sesungguhnya unik itu berarti “SATU jenis”. Jadi kata “unik” menjelaskan sebuah kwalitas yang mutlak. Tidak ada tingkatannya. “SATU” bukanlah “sangat unik” atau “paling unik”. SATU berarti unik, dan itu berarti hanya SATU jenis dan tidak ada yang lainnya. Allah itu unik berarti Allah itu Esa dan tidak ada bandingannya.
Yesaya 45:5 “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah”
Yesaya 43:10 "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.”
Yesaya 44:8 “Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

III. SIFAR-SIFAT MORAL ALLAH
1. KUDUS





2. BAIK





3. KASIH





4. ADIL





5. SETIA





BAB VI
ALLAH ADALAH ESA ADANYA

I. ALLAH YANG BENAR ESA ADANYA
Ulangan 6:4 - Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Ulangan 4:35 - Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.
Ulangan 4:39 - Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
1Samuel 2:2 - Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
1 Raja-raj 8:60 - supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain,
Yesaya 44:6-8 - Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:
"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami! Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Yesaya 45:5 - Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku
telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,
Yesaya 45:6 - supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,
Yesaya 45:14 - Beginilah firman TUHAN: "…. Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah!
Yesaya 45:18 - Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--:"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.
Yesaya 45:21 - Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!
Yesaya 45:22 - Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.
Yesaya 46:9 - Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
Yoel 2:27 - Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."
Maleakhi 2:15 - Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki keSATUan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Markus 12:29 - Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Markus 12:32 -Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Yohanes 5:44 - Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
1 Korintus 8:4 - Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
1Timotius 1:17 - Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
1Timotius 2:5 - Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah
dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Yakobus 2:19 - Engkau percaya, bahwa hanya ada SATU Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-
setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Yudas 1:25 - Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Masih banyak lagi ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah itu hanya SATU dan tidak ada yang lain. Tidak ada kebenaran lain yang lebih mengemuka dalam Alkitab selain dari pada kebenaran tentang ke-Esa-an Allah.
Ke-Esa-an Allah itu adalah kebenaran khusus yang diamanatkan Allah kepada kaum Israel untuk dipelihara dan dilindungi turun temurun di antara bangsa-bangsa. Inilah wahyu terbesar tentang Diri Allah yang diberikanNya kepada Abraham dan harus diwariskan turun temurun kepada seluruh bangsa Israel sebagai pertanggung jawaban yang suci.
Perkalian dan pembilangan jumlah Allah adalah pertentangan yang menyesatkan. Sebab hanya ada SATU Yang Mahakuasa, Allah yang Esa. Hanya ada SATU Allah yang semua di dalam semuanya (all inclusive).
Ke-Esa-an Allah adalah berita dan kebenaran besar dari Perjanjian Lama. Tuhan Yesus hendak dirajam oleh orang-orang Yahudi karena Ia menyamakan diriNya dengan Allah. Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." Kebenaran yang diajarkan dalam Perjanjian Lama sama sekali tidak bertentangan dengan Perjanjian Baru, melainkan digenapi.

II. KE-ESA-AN ALLAH BERATI ALLAH ITU SATU, DAN HANYA DIA SATU-SATUNYA
Yesaya 43:3 - Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.
Yesaya 43:11 - Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Kaum Trinitarianisme menuntut bahwa “ke-Esa-an” Allah memiliki “perSATUan campuran” (compount unity) dimana ke-Esa-an dipahami sebagai SATU tetapi dalam konsep jamak. Seperti sepasang suami isteri (Kejadian 2:24; Efesus 5:31) atau tubuh Kristus yang SATU tetapi banyak anggotanya.
Kita tidak bisa menyetujui pengajaran ini sebab Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu Esa memiliki Esa secara numeric. Jika tidak, mengapa Ia menyatakan bahwa Ialah “Yang Mahakudus (unik/ terpisah) Allah Israel juruselamatmu”? Mengapa pula Ia berkata: “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.”
Allah menciptakan langit dan bumi sendirian, dan Perjanjian Baru menegaskan segala sesuatu dijadikan oleh Yesus, Logos itu, dan jikalau tidak ada Dia maka tidak ada sesuatu pun yang jadi. Apakah di sini Alkitab ingin mennyatakan bahwa ada dua pencipta? (Yohanes 1:3). Tentu tidak!! Sebab Ia menyatakan sebagai “Yang Mahakudus (unik/ terpisah) Allah Israel juruselamatmu.”
Yesus, yang dikatakan (kaum Trinitarian) Oknum ke dua mempunyai kuasa mengampuni dosa (padahal itu adalah hak prerogatif Allah dalam PL). Apakah itu berarti ada dua Allah yang mengampuni dosa? Kalau ada dua mengapa tidak ditambah SATU atau dua, atau empat lagi? Tentu penyataan Alkitab tersebut bukan dimaksudkan menegaskan adanya lebih dari SATU Pribadi yang dapat mengampuni, melainkan tetap SATU Pribadi Allah saja dan tidak lebih. Sebab Ia menyatakan DiriNya sebagai “Yang Mahakudus (unik/ terpisah) Allah Israel juruselamatmu.”
Kesimpulannya: Allah itu Esa berarti Allah itu hanya SATU, dan hanya Dia SATU-SATUNYA. Hanya Dia sebagai SATU PRIBADI yang unik, dan tidak ada bandingannya.


BAB VII
INKARNASI KRISTUS

I. FIRMAN (LOGOS) MENJADI MANUSIA DALAM INKARNASI KRISTUS
Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

“Menjelma/ menjadi” yang dimaksud adalah diliputi dengan daging .(to embody in flesh). Jadi dalam inkarnasi LOGOS itu menjadi daging (Amplified: Yoh.1:14) dan Allah dinyatakan dalam daging/ manusia (I Tim.3:16). Hal ini sesuai dengan keterangan Alkitab. Allah tidak dapat diperanakkan oleh Maria. Akan tetapi Ia menyatakan DiriNya dalam daging yang diperanakkan oleh Maria. Jadi dalam rupa daging yang dilahirkan tersebut LOGOS terjelma. Ini bukan berarti ada dua oknum, karena Logos itu adalah Allah yang Roh adanya.

II. PENJELASAN TENTANG YOHANES 1:
Yohanes 1:1-2 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Di sini Yohanes membawa kita kembali kepada masa sebelum terjadinya penciptaan untuk menunjukkan siapa Yesus yang sebenarnya. Ia menggunakan istilah yang banyak dipakai oleh para ahli filsafat.
Salah SATU terminologi yang dipakai adalah LOGOS (Firman) yang kemudian ditetapkan sebagai dasar utama dan penyebab utama dari segala sesuatu.
Hal ini dilatar belakangi wacana yang berlaku dikalangan para ahli filsafat Yunani yang berpendapat bahwa dibalik setiap hal pasti ada pemikiran, dan “pemikiran” itulah yang mereka sebut LOGOS (Firman). Tetapi perlu diketahui bahwa bangsa Yahudi menerima gagasan tersebut namun melangkah lebih maju. Mereka berkata :”Adalah benar bila dibelakang segala sesuatu ada pemikiran, tetapi perlu ditegaskan bahwa dibalik semua pemikiran haruslah ada seorang pemikir.”
Berdasarkan pengertian tersebut di atas Yohanes menggunakan kata dari para ahli filsafat Yunani yaitu LOGOS (Firman), sehingga ayat tersebut berbunyi “Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu bersama –sama dengan Allah.”
Inilah kesimpulan dari Rasul Yohanes yang ia umumkan bahwa “LOGOS” atau “Firman”/ “Pemikiran” itu telah menjadi manusia dan tinggal diantara kita, dan kita melihat kemuliaanNya.
Bila dengan kalimat sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: Kita dapat mengganti kata “Firman”, atau “pemikiran” dengan “RENCANA” sehingga berbunyi: ”Pada mulanya adalah “RENCANA” dan “RENCANA” itu ada bersama-sama dengan Allah dan “RENCANA” itu adalah bahwa Tuhan akan menjadi manusia dan tinggal diantara kita dan kita akan melihat kemuliaanNya.”
Tuhan Allah yang berkuasa, menjadi manusia, Yohanes berkata, turun dalam wujud manusia, dan kita melihatNya dan namaNya adalah Yesus!! “Firman itu adalah Allah” kalimat ini menegaskan bahwa Firman itu bukan Pribadi Allah yang lain.(1 Yohanes 1:1).

III. KELAHIRAN YESUS DI BETLEHEM
Micha 5:1 -


Betlehem adalah kota yang terkecil diantara kota-kota di Palestina dan saat dikuasai bangsa kafir namanya menjadi Efrata. Perhatikan Micha 5:1 dimana kata ‘Betlehem’ disambung dengan ‘Efrata’ menunjuk kepada peristiwa terjadinya inkarnasi Kristus. Penggabungan dua kata tersebut sekaligus memberikan gambaran bahwa karya penebusan Kristus menjangkau baik orang Yahudi maupun bangsa kafir.
Betlehem adalah kota tanah air Daud, kisah dan riwayat Rut terjadi di kota tersebut. Benyamin lahir di kora Betlehem dan Rachel meninggal di kota Betlehem juga. Di kota Betelehem juga Kristus yang adalah Firman yang menjadi manusia, berkenan datang melalui rahim perawan Maria. Hal ini terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lampau.

IV. YESUS LAHIR GENAP PADA WAKTUNYA
Galatia 4:4 -


Roma 5:6 -


Matius 1:17 -


Kedatangan Tuhan Yesus saat pertama kali tepat pada waktunya menurut ketetapan Tuhan, yaitu tiga kali (cycle) empat belas keturunan sejak jaman Abraham. Di sini kita bisa melihat bagaimana rencana Allah itu begitu rapi tersusun, dan seluruh rencanaNya pasti dilaksanakanNya. Sehingga kedatangan Tuhan Yesus yang pertama tepat pada waktunya. Begitu pun dengan kedatanganNya yang ke dua pasti tepat pada waktuNya.

V. KEDATANGAN YESUS DENGAN TUJUAN MATI DI KAYU SALIB
Lukas 19:10 -


Lukas 10:10 -


I Timotius 1:15 -


Wahyu 13:8 -


Firman Allah menjadi manusia yang disebut Yesus dengan tujuan untuk menjadi Anak Domba Allah bagi penebusan dosa umat manusia. Yesus Kristus lahir supaya mati di Kalvari. Abraham berkata kepada Ishak Anaknya:”Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” (Kejadian 22:8). Hanya melalui inkarnasi dapat tersedia suatu domba yang tidak bercela untuk dipersembahkan menjadi korban.

VI. ALLAH YANG MAHA KUASA ADA DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS
II Korintus 5:19 -


II Korintus 5:17 -


Dengan mengerti kebenaran yang diekspresikan ayat tersebut maka wahyu ke-Esa-an Allah maupun ke-Ilahi-an Yesus Kristus menjadi sangat terang. Kita bisa lihat bahwa Yesus Kristus sebagai Allah dan manusia. Allah menyatakan DiriNya dalam tubuh daging, Dalam kemah kemanusiaan Ia memperdamaikan isi dunia dengan DiriNya Sendiri. Apakah ada dua Oknum yang memperdamaikan dunia? Yang benar adalah Allah itu Esa, Dia adalah SATU Pribadi. Itulah sebabnya dunia diperdamaikan dengan DiriNya Sendiri, yaitu di dalam Diri Tuhan Yesus Sendiri.

VII. SEGALA KEPENUHAN KE-ALLAH-AN BERDIAM DI DALAM YESUS KRISTUS
Kolose 2:9 -


Sebetulnya ayat ini sudah sangat tegas menekankan kebenaran ke-Esa-an Allah. Kaum Trinitarian seharusnya membuang ayat ini jika hendak menolak kebenaran ke-Es-an Allah. Untuk lebih meyakinkan mari kita telaah lebih lanjut ayat ini:
 Mana yang benar, apakah Yesus berdiam di dalam seluruh kepenuhan ke-Allah-an atau seluruh kepenuhan ke-Allah-an berdiam di dalam Yesus?
 Apakah ada tiga (Pribadi) kepenuhan ke-Allah-an? Tentu tidak! Hanya ada SATU kepenuhan ke-Allah-an yang berdiam di dalam Yesus.
 Apakah hanya sebagaian dari kepenuhan ke-Allah-an yang berdiam di dalam Yesus Kristus? Alkitab mengatakan:”…seluruh kepenuhan ke-Allah-an” dan bukan sebagian.
 Apakah yang Alkitab ajarkan melalui ayat tersebut?
Ayat tersebut menegaskan bahwa seluruh kenyataan/ wahyu Allah, sifat-sifatNya dan unsure wujud Allah tinggal berdiam secara jasmani di dalam Yesus Kristus. Alkitab memberitahu kita bahwa SATU-SATUnya tempat dimana kita bisa bertemu Allah sebagai Bapa yaitu ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. SATU-SATUnya tempat dimana kita hendak bertemu Allah sebagai Roh Kudus yaitu hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Jadi Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah SATU PRIBADI yang dinyatakan dalam Diri Tuhan Yesus Kristus.


BAB VIII
KE-ALLAH-AN YESUS KRISTUS


I. YESUS DISEBUT DENGAN GELAR-GELAR ALLAH
Yohanes 1:1 -


Yohanes 20:28 -


Roma 9:5 -


Titus 2:13 -


Ibrani 1:8 -


I Yohanes 5:20 -


Yudas 25 -


Kita tidak perlu ragu dengan ke-Allah-an Yesus Kristus yang adalah kebenaran yang mulia. Ada banyak ayat yang menegaskan bahwa Dia adalah Allah danTuhan. Jelas dalam Yohanes 20:28, Tomas menyebut dengan penuh penyembahan: “Ya Tuhanku, ya Allahku”.
Ayat-ayat di atas telah menyingkapkan kepada kita rahasia yang telah tersembunyi berabad-abad lamanya, namun sekarang telah dinyatakan kepada kita. Inilah kebenaran yang disingkapkan itu, yaitu Allah di dalam Yesus Kristus telah memperdamaikan dunia dengan DiriNya Sendiri, dan Kristus di dalam kamu itulah pengharapan akan kemuliaan (Kolose 1:27).

II. YESUS KRISTUS DISEBUT SEBAGAI ANAK ALLAH
Matius 2:29 -


Matius 14:33 -


Matius 16:16 -


Lukas 22:70 -


Dalam Matius 16:16 terdapat pengakuan Petrus yang lugas karena penyataan dari Allah sendiri. Dan di atas pengakuan tersebut, yaitu di atas kebenaran ke-Allah-an Yesus maka Ia mendirikan sidang jemaatNya.

III. YESUS TIDAK BERAWAL DAN TIDAK BERAKHIR
Yesaya 41:4 -


Yesaya 44:6 -


Yesaya 48:12 -


Wahyu 1:8 -


Wahyu 1:17 -


Wahyu 22:13 -


Sebutan ‘yang terdahulu’ dan ‘yang terkemudian’ diberikan kepada YHWH yaitu Allah dalam Perjanjian Lama dan kepada Yesus Kristus Allah Perjanjian Baru. Jika Trinitas memang kebenaran yang Alkitabiah, siapakah YHWH dalam Perjanjian Baru? Apakah Dia Allah Bapa? Anak? Atau Roh Kudus? Jika jawabannya adalah salah SATUnya, lalu siapa yang lainnya itu?
Alkitab membantah bahwa Allah itu tiga Pribadi dengan mengatakan bahwa Yesus itu adalah yang pertama dan kemudian. Dan dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus itu adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus.

IV. YESUS ADALAH ‘AKU ADA, YANG AKU ADA’
Yohanes 8:58 - "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Ayat ini ingin menegaskan bahwa keberadaan Abraham bergantung kepada Yesus dan bukan sebaliknya. Abraham ada pada waktu tertentu. Tetapi Yesus itu ada dengan sendiriNya, yang berada dengan kuasaNya sendiri (self existence One). Dia adalah Allah yang hadir secara kekal (the eternal present). Sebutan ‘Aku ada, yang Aku ada’ adalah sebutan bagi YHWH dalam Perjanjian Lama yang dikenakan pada Yesus dalam Perjanjian Baru. Ini adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa Allah itu Esa, yang berarti Dia SATU Pribadi adanya.
Selain itu ada sebutan-sebutan lain yang dikenakan kepada Yesus:

Yohanes 4:26 -


Yohanes 6:35 -


Yohanes 8:58 -


Yohanes 9:5 -


Yohanes 10:7 -


Yohanes 11:25 -


Yohanes 14:6 -


V. YESUS MEMPUNYAI SEMUA SIFAT ALLAH

VI. YESUS MEMPUNYAI SEMUA HAK PREROGATIF ALLAH



BAB IX
KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS YANG SEMPURNA

I. YESUS KRISTUS MENGAMBIL BAGIAN KEMANUSIAAN SECARA SEMPURNA.
Dalam Tuhan Yesus Kristus kita melihat kemanusiaan sempurna. Yesus Kristus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Dia adalah Allah yang sejati dan manusia yang sempurna.
Meskipun Tuhan Yesus adalah manusia sempurna, tetapi kita perlu berhati-hati dengan kalimat berikut ini, “Maria adalah ibunda Allah Mahakuasa”; “darah di Kalvari adalah darah Allah”. Kalimat tersebut perlu diperbaiki. Kalimat tersebut memang ada kebenaranNya yaitu Allah dinyatakan dalam tubuh manusia yang diperanakkan, dan mati dan Firman/ Lgos yang dijelmakan adalah Allah. Yang menjadi persoalan bahwa Allah yang mahakuasa tersebut tidak dapat diperanakkan atau mati. Tidak ada SATU ayatpun dari Alkitab yang dapat membuktikan bahwa daging Yesus berlainan dengan daging kita, kecuali hanya SATU yaitu ia tidak mempunyai dosa maupun akibat-akibat dari dosa. Ibrani 2:14 adalah bukti bahwa Bapa, Roh yang kekal itu menyatakan DiriNya
di dalam daging untuk menyelamatkan anak-anakNya.

II. YESUS DISEBUT/ DIGELARI SEBAGAI SEORANG MANUSIA
Matius 2:14 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Filipi 2:7-8 ….melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
1Timotius 2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Bahkan Yesus DIGELARI:
1. Benih Ibrahim Galatia 3:16; Ibrani 2:6
2. Benih Daud Matius 22:42; Markus 10:47
3. Suku dan keturunan Daud Lukas 2:4
4. Benih perempuan Kejadian 3:15; Galatia 4:4
8. Dan masih ada kira-kira ada 80 ayat lagi yang menegaskan bahwa Yesus disebut sebagai “Anak Manusia”

III. YESUS KRISTUS MEMILIKI RUPA MANUSIA
Lukas 24:18
Yohanes 4:9
Yohanes 20:15
Dari keterangan ayat-ayat tersebut disebutkan bahwa Tuhan Yesus adalah seorang musafir, seorang Yahudi, seperti penunggu Taman.
Sebenarnya tidak ada yang tahu seperti apa rupa Yesus kecuali seperti yang dillukiskan nabi Yesaya 53:2.

IV. TUHAN YESUS MENGALAMI KELEMAHAN MANUSIA KECUALI DOSA
Matius 4:2
Matius 8:24
Matius 26:38
Yohanes 4:6
Yohanes 11:35
Yohanes 19:28
Ibrani 4:15

V. YESUS KRISTUS DICOBAI DALAM SEGALA HAL
Ibrani 4:15
Ibrani 2:18
Yesus Kristus dicobai dalam segala hal, dan Ia menang. Yesus Kristus adalah manusia sempurna, hal ini dibuktikan dengan adanya pencobaan-pencobaan yang dialami. Kemanusiaannyalah yang dicobai, sebab Allah tidak dapat dicobai (Yakobus 1:13)

VI. SEBAGAI MANUSIA IA DISEBUT ANAK
Anak menunjukkan adanya permulaan, juga ada hubungannya dengan waktu dan tempat. Hanya dengan jalan menjadi manusia Ia menjadi Anak tunggal itu (Yohanes 3:16). Ia bukan Anak yang kekal, juga bukan Anak yang diciptakan, melainkan seorang yang diperankkan melalui rahim perawan Maria. Sebagai Anak Ia bertambah besar dan takluk kepada Bapa. Sebagai Anak Ia merasai sengsara dan kelemahan kita serta dicobai dalam segala perkara.
Ibrani 5:8 sebagai Anak Ia belajar taat
Yohanes 17 sebagai Anak Ia berdoa
Yohanes 14:18 sebagai Anak Ia kurang mulia dari Bapa
Markus 13:32 sebagai Anak Ia tidak mengetahui
Galatia 4:4 sebagai Anak Ia lahir dari seorang perempuan
Galatia 2:20 sebagai Anak Ia mati dan menyerahkan DiriNya.


VII. ADA MAKSUD DALAM KEMANUSIAAN DAN KEDUDUKANNYA SEBAGAI ANAK
Maksud Yesus sebagai Anak adalah sebagai berikut
1. Supaya Ia menjadi penebus kita
Pengampunan menuntut adanya korban yang tidak bercela guna dipersembahkan sebagai pengganti atas diri kita. Hanya Allah yang dapat mengadakan suatu korban demikian.
2. Supaya Ia menjadi pengantara kita
Seorang pengantara harus tahu kelemahan kita. Tahu disini sifatnya adalah mahatahu (omni-science) dan memiliki pengalaman yang sesungguh-sungguhnya.
3. Supaya Ia menjadi Raja kita.
Kalau ada kerajaan harus ada rajanya. Kristus memerintah dalam hati kita sekarang. Tetapi Ia akan segera datang serta memerintah di atas bumi (Matius 26:64)
4. Supaya Ia menjadi Hakim kita (Kisah Para Rasul 17:31).


BAB X
KEBENARAN KE-ESA-AN ALLAH


I. PERTANYAAN UNTUK PENGAJARAN DI LUAR KE-ESA-AN
Pengajaran di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah mendatangkan kebingungan dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Penyebab dari semua itu adalah karena pengajaran di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah tidak bersumber dari Alkitab melainkan karena pertimbangan manusia.
Beberapa pertanyaan tentang pengajaran di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah yang sulit mendapatkan jawaban yang memuaskan antara lain:
1. Siapakah Bapa dari Anak yang lahir di kandang Betlehem? Kalau Allah Bapa, mengapa Alkitab mencatat Maria mengandung karena Roh Kudus? Kalau Roh Kudus sebagai BapaNya, mengapa Allah Bapa tidak menjadi BapaNya?
2. Yohanes 14:28 mengatakan:”…sebab Bapa lebih besar daripada Aku...” Bagaimana Allah Bapa bisa lebih besar dari pada Anak?
3. Apakah Allah berdoa? Bagaimana mungkin Allah perlu berdoa?
4. Apakah Allah bisa mati? Kalau Anak itu Allah, bagaimana Dia bisa mati?
5. Apakah Maria ibunya Allah? Bisakah dibenarkah istilah “darahNya Allah”?
9. Jika Allah ada tiga oknum, apakah salah bila mengangkat SATU lagi, misalnya dengan meng”allah”kan Maria?
10. Kepada siapakah kita wajib menyembah? Kepada Allah Bapa? Allah Anak? Atau Allah Roh Kudus? Bagaimana seandainya lupa menyembah salah SATUnya, berdosakah?
11. Kepada siapakah kita wajib berdoa? Kepada Allah Bapa? Kepada Allah Roh Kudus? Atau kepada Allah Anak?
12. Barapakah jumlah Allah yang akan kita lihat di surga nanti? Berapa pula jumlah tahtaNya?
13. Dalam Markus 13:32 dikatakan bahwa Yesus tidak tahu kapan waktuNya untuk datang kembalai. Bagaimanakah itu bisa terjadi? Apakah Dia tidak Mahatahu?
14. Bagaimanakah bisa dikatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang “tidak memiliki permulaan”, padahal Alkitab mencatat bahwa Ia dilahirkan di Betlehem?
15. Ada berapa Oknum Allah yang berdiam dalam hati orang Kristen? Kalau SATU, Oknum Allah yang mana? Kalau Roh Kudus, mengapa disebut juga dengan Roh Yesus, dan disebut juga dengan Roh Allah? Memangnya RohNya itu ada berapa?
16. Dlsb.

II. PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG SULIT TERHADAP PENGAJARAN KE-ESA-AN ALLAH DAPAT DIJAWAB!!!

1. BUKANKAH ADA TIGA OKNUM ALLAH KETIKA YESUS DIBAPTIS? (Matius 3:15)
Perlu diketahui, makna baptisan air terhadap Yesus Kristus berbeda dengan makna baptisan terhadap orang percaya. Sebab Tuhan Yesus dibaptis bukan karena dosaNya, tetapi karena supaya menggenapi semua Perjanjian Lama dan sekaligus menjadi teladan bagi orang percaya. Begitu pula Ia perlu diurapi sama seperti para imam dan para raja dalam Perjanjian Lama. Akan tetapi Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia melalui rahim perawan Maria. Kemanusiaan Yesus diurapi saat Ia dibaptiskan supa Kitab Suci digenapi.
Perlu kita ketahui bahwa penyataan saat Yesus dibaptis (baik yang dilihat maupun didengar) adalah untuk meneguhkan Yohanes pembaptis (Yohanes 1:33). Bisa jadi pada waktu itu orang lain tidak melihat maupun mendengar penyataan tersebut.
Saat peristiwa pantekosta ada dua penyataan yang terjadi di loteng Yerusalem tempat para murid berkumpul, yaitu tanda berupa lidah-lidah api (penyataan yang dilihat) dan berbicara dengan bahasa roh (penyataan yang didengar). Apakah itu berarti ada dua oknum di situ?
Ibaratnya bila sebuah mobil dinyalakan maka ada asap dari knalpot dan terdengar suara mesin yang menderu-deru. Walaupun ada suara dan ada knalpot namun ada berapa mobil di situ?
Jadi penyataan-penyataan saat Yesus dibaptis bukan menegaskan keberadaan Di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah, melainkan penegasan bahwa Yesus adalah Mesias.

2. BAGAIMANA DENGAN PENYATAAN ALKITAB BAHWA YESUS BERADA DI SEBELAH KANAN ALLAH?
Allah adalah Roh(Yohanes 4:23), Ia tidak dapat dilihat. Oleh karena itu Yesus tidak di sebelah kanan juga tidak di sebelah kiri dari pada KeAllahan. Sedangkan Yesus memiliki tubuh jasmani, sebab Ia adalah gambar wujud Allah (Ibrani 1:3). Oleh sebab itu kalau ayat Alkitab menyatakan Yesus duduk atau berdiri di sebelah kanan Allah, itu tidak berarti di sebelah tangan kanan Allah secara jasmani.
Lalu apa nya “tangan kanan Allah”? Tangan kanan Allah berarti kuasa dan kemuliaan Allah. Jadi Yesus duduk di sebelah kanan Allah berarti Tuhan Yesus duduk dalam tempat yang KUASA dan KEMULIAAN. Coba baca dan teliti ayat-ayat berikut ini!

Keluaran 15:6 -

Markus 14:62 -

Lukas 22:69 -

Ingatlah bahwa hanya ada SATU tahta di surga (Wahyu 4:20) dan hanya SATU yang duduk di atas tahta itu.

3. KEPADA SIAPAKAH YESUS KRISTUS BERDOA?
Yesus Kristus adalah manusia adanya. Tetapi Ia juga Allah adanya. Jadi jika Yesus berdoa itu berarti “kemanusiaan berdoa kepada Ke-Allah-an”.
Seandainya teori Di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah betul, maka ada SATU Allah bedoa kepada Allah lain. Dan kalau Allah berdoa maka Ia bukan lagi Allah. Bisakah yang Ilahi merasa perlu berdoa? Jika Oknum ke dua dari Ke-Allah-an perlu berdoa kepada Oknum pertama dari Ke-Allah-an, maka Allah terbagi paling sedikit menjadi dua Allah.
Jadi keterangan yang benar sudah jelas sekali…Yesus Kristus sebagai manusia Ia berdoa!!

4. APAKAH YESUS KRISTUS DITINGGALKAN ALLAH SAAT DI KAYU SALIB?
“….Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Itulah jeritan Kristus saat berada di kayu salib, yaitu jeritan kemanusiaan Yesus.
Kita dapat lebih memahaminya bila mengetahui kebenaran pernyataan 2Korintus 5:21,”Dia yang tidak mengenal dosa dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Jadi saat itu Ia mengenakan atas DiriNya dosa kita sekalian. Kemanusiaan Kristus harus merasai sengsara sepenuhnya bagi kita. Dosa mengasingkan kemanusiaan Kristus dari Ke-Allah-anNya yang suci. Yesus Kristus mengalami perasaan pemisahan daripada Allah. Tubuh daging itu yang menderita sengsara dan mati, yaitu tubuh manusia yang berseru. Sebenarnya Allah ada sertaNya senantiasa. Karena tabiat Kristus tidak berubah sama sekali. Dengan lain kata tidak dalam sesaat pun, melainkan hanya kemanusiaan Yesus Kristus saja.

5. BAGAIMANA DENGAN KEMULIAAN YANG ADA PADA YESUS SEBELUM DUNIA INI ADA?
“Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. “ (Yohanes 17:5)
Di sini Yesus memohon agar dipermuliakan, yang sebenarnya masih di kemuadian menurut waktu. Akan tetapi itu telah ada dalam rencana dan pikiran Allah sejak kekalan masa lampau. Ingat, bila Yesus berdoa, itu perangai kemanusiaanNya yang berdoa kepada Allah….kemanusiaan berdoa kepada ke-Allah-an. Sebagaimana Ia menjadi Anak Domba yang disembelih bagi dunia ini sesuai dengan rencana dan pikiran Allah di dalam kekekalan masa lampau, begitu pula Ia harus dipermuliakan sesuai dengan rencana dan pikiran Allah di dalam kekekalan masa lampau. Dan ayat tersebut di atas bukan berarti bahwa Yesus adalah Anak Allah sejak kekekalan masa lampau. Sebab Anak memiliki kaitan keterbatasan waktu; sedangkan Allah tinggal dalam kekekalan.

6. ADA BERAPA OKNUM ALLAH YANG DILIHAT OLEH STEFANUS?
“Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." (Kisah Para Rasul 7:59)
Berapa Oknum yang dilihat Stefanus? Tentu saja hanya SATU.Kepada siapakah Stefanus berseru? Tuhan Yesus. Beberapa orang menganggap ayat ini membuktikkan kebenaran Di luar kebenaran Ke-Esa-an Allah. Tetapi ini justeru menunjukkan kebenaran ke-Esa-an Allah secara lebih terang.


7. APAKAH KUNCI DARI SEMUA PERTANYAAN TENTANG KE-ALLAH-AN?
Dalam penjelmaan Allah mengadakan sesuatu yang baru. Ia menjadi apa yang belum pernah dilihat, akan tetapi bukan berarti Dia yang tinggal dalam kekekalan hilang. Allah menyatakan DiriNya dalam tubuh jasmani, yaitu Firman/ LOGOS itulah yang menjadi daging.
Inilah kuncinya: Yesus Kristus mempunyai dua tabiat yaitu Kemanusiaan dan Ke-Allah-an. Dia adalah Allah yang sejati dan manusia yang sempurna. Sebagai Allah, Ia berada dalam kekelan. Dan sebagai manusia, Ia berada di dalam waktu. Anak itu terbatas dalam waktu untuk maksud:
1. Penebusan
2. Pangantara 3. Kerajaan seribu tahun
4. Penghukuman.






BAB XI
HUBUNGAN BAPA-ANAK-ROH KUDUS

Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah SATU (1Yohanes 5:7)

Dalam memperoleh pemahaman ke-Allahan , kita perlu mengingat bahwa kita berhubungan dengan masalah yang tak terselami. Paulus menyebut hal ini sebagai “sebuah rahasia yang agung” (1Timotius 3:16). Apakah yang dimaksud dengan rahasia? Secara Alkitabiah rahasia mempunyai semua kebenaran yang disimpulkan yang tidak bisa dimengerti dengan sepenuhnya oleh pikiran manusia, tetapi harus diterimanya dengan iman.
Tuhan Yesus mengakui bahwa keIlahianNya adalah sebuah rahasia. “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.” (Yohanes 14:11)
Walaupun kita tidak akan pernah mampu menyelami kedalaman ke-Allah-an dengan pikiran kita yang sangat terbatas ini, namun kekayaan informasi penyataan yang diberikanNya cukup memampukan kita untuk menjaga iman kita untuk tetap berdiri di atas kebenaran.
Sebuah prinsip dijelaskan di sini. Semua kesalahan mengenai ke-Allah-an terjadi ketika manusia mencoba menjelaskan apa yang Allah pilih untuk tidak dinyatakan.
Alkitab menyatakan semua yang perlu kita ketahui tentang masalah itu. Dan kita perlu mengetahui semua yang Allah nyatakan. Sebagai akibatnya, kita hanya bisa berharap berada dalam kesalahan jika kita memperbesar atau mengurangi penyataan itu.
1Yohanes 5:7 telah dijelaskan “ada tiga”. Juga dinyatakan “ketiganya adalah SATU”. Kita harus menerima kedua sisi penyataan ini jika kita mau berada di kebenaran.
Penganut Trinitas melakukan kesalahan dengan menyangkali bahwa ada “SATU”. Sedangkan kaum penganut “Jesus Only” melakukan kesalahan dengan menyangkali penyataan bahwa ada “tiga”. Sedangkan kita kaum “Keesaan” memahami ada tiga, yaitu TIGA manifestasi dari SATU Allah yang benar. Jadi kita bebas dari tuduhan kesalahan menyangkali akan keberadaan Bapa dan Roh Kudus.
Masalah-masalah rohani tidak bisa ditunjukkan secara memadai dengan istilah-istilah materi. Tetapi kita mahkluk fisik hanya benar-benar bisa memahami hal-hal dalam dunia fisik. Inilah alasanya mengapa Tuhan Yesus menggunakan perumpaan dan metafora.
Gereja dijelaskan sebagai tubuh, sebagai pengantin perempuan dan sebagai bangunan. Dalam kenyataannya Gereja bukanlah ketiganya, tetapi ke tiga metafora dipakai untuk membantu kita memahami berbagai segi dan fungsi dari SATU keSATUan rohani tersebut. SATU metafora tidak akan cukup karena SATU benda fisik tidak akan pernah mencukupi makna dari yang rohani.
Tentu saja kita tidak memaksudkan ada tiga Gereja. Tubuh, pengantin perempuan, dan bangunan hanyalah tiga obyek yang menggambarkan tiga segi yang bervariasi mengenai SATU hal rohani yang diselidiki.
Jadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah tiga manifestasi dari SATU (Pribadi) Allah yang sejati yang membuat menjadi lebih mudah bagi kita yang fana untuk memahami sisi jamak penyataanNya.

A. Allah Bapa
Allah dinyatakan kepada kita sebagai Bapa dalam tiga cara:
1. Dalam Penciptaan
Maleakhi 2:10 -



Ibrani 12:9 -



Kita mengenal Allah Bapa sebagai Pencipta kita.

2. Dalam Pemeliharaan
Matius 7:11 -



Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Allah bukanlah seorang raja yang kejam. Bahwa Yahweh yang keras dan menuntut adalah benar-benar seorang Bapa yang penyayang yang memenuhi semua kebutuhan kita.

3. Dalam kepemimpinan rohani
Roma 8:15-16 -



Tujuan dari pembaharuan adalah untuk memberikan kepada kita hak untuk mengenal Bapa secara pribadi dan akrab serta memanggilNya dengan sebutan Bapa. Ia bukan hanya Bapa dalam penciptaan tetapi juga dalam pebciptaan kelahiran kembali.

B. Anak Allah
Allah dinyatakan kepada kita sebagai Anak Allah dinyatakan dalam tiga cara:
1. Dalam Penebusan
Ibrani 9:22 -



Ibrani 2:9-16 -



Allah meminta pengorbanan darah untuk dosa. Sebagai Roh, Ia memanifestasikan DiriNya sendiri dalam daging untuk memenuhi permintaanNya sendiri. Melalui penumpahan darahNya kita mendapatkan penebusan.

2. Dalam Pewarisan
Matius 28:18 -



Roma 8:17 -



Kristus menyatakan bahwa semua yang dimiliki Bapa telah diberikan kepadaNya. Kita juga adalah ahli waris.

3. Dalam memberikan teladan
1Petrus 2:21 -


Yohanes 14:12 -


Roma 8:29 -


Efesus 3:15 -


1Yohanes 3:2 -



C. Roh Kudus
“Roh Kudus” dan “Roh” adalah istilah yang dipakai ketika Allah menyentuh kehidupan manusia dengan cara yang langsung. Allah dilihat sebagai Roh Kudus dalam tiga cara:

1. Dalam regenerasi
Kisah Para Rasul 2:38 -



2. Dalam Kehidupan
Roma 8:11 -



2Petrus 1:21



Roh Kudus adalah kehidupan Allah atau nafas Allah yang menghidupkan.

3. Dalam KeSATUan
Tujuan dari manifestasi Allah ini adalah membuat kita SATU denganNya. Ia tidak bisa melakukan hal ini sebagai Allah Bapa yang tidak terjangkau atau sebagai Anak Allah yang bersifat fisik dan daging. Hanya sebagai “nafas” (Roh) Ia bisa tinggal di dalam hati manusia dan membuat mereka benar-benar satau dengan DiriNya Sendiri.

Kesimpulan
Allah sebagai kedaulatan yang tertinggi dan tidak terbatas, tetapi dengan begitu Ia sepenuhnya tidak bisa dipahami oleh pikiran manusia yang fana. Namun apa yang dikatakan Alkitab cukup bagi kita untuk memahami. Pemahaman yang kita peroleh sangat menolong kita untuk dapat melayani Dia sesuai dengan cara yang berkenan kepadaNya.
Allah Bapa yang adalah Roh itu tidak terjangkau oleh manusia. Syukur bagi Dia, Yesus Kristus datang sebagai manusia Ia menggenapi seluruh sifat Allah yang Mahakuasa. Untuk pertama kalinya manusia mampu untuk memahami kebesaran Allah. Sekarang, Roh Kudus tinggal di dalam hati kita untuk membuat kita SATU dengan Dia. Dia ada di dalam kita, dan kita ada di dalam Dia kini sampai selamanya.
Jadi eksistensi Bapa, Anak dan Roh Kudus ibaratnya seperti penulis ketika di rumah dipanggil papa, di Gereja dipanggil pendeta, tetapi di ruang kuliah disebut dosen. Tetapi realitas penulis hanya SATU dan namanya adalah Edi Zakaria. Sederhana bukan? Dan itulah yang diajarkan oleh Alkitab.



BAB XII
ALLAH DALAM PENCURAHAN

I. ROH KUDUS
Roh Kudus bukan Oknum ke tiga dalam ke-Allah-an. Allah adalah Roh, dan hanya ada SATU Roh (Efesus 4:4). Jabatan “Roh Kudus” dipakai untuk menunjukkan SATU lagi kenyataan dari Allah, SATU jabatan untuk tinggal dan menggerakkannya dalam diri manusia.
Manusia mempunyai roh, oleh karena itu manusia mempunyai kemampuan untuk bersekutu dengan Allah yang adalah Roh.

II. ALLAH DALAM PENCURAHAN
Kisah Para Rasul 2:17 -


Kisah Para Rasul 10:44 -


Kata “mencurahkan” dan “turun” berasal dari kata “eckhuno” (bhs.Yun) yang berarti “tercurah keluar” (to pour out) atau “mengalir dari padanya” (flow froth from) seperti air bah.
Roh Kudus itulah Allah yang mengalirkan berkat, keselamatan dan kuasa. Roh Kudus dikatakan “turun ke atas” orang-orang percaya” (Kisah Para Rasulsul 10:44) dan “dicurahkan” (Kisah Para Rasul 2: 17). Sebenarnya Roh Kudus telah hadir dimana-mana, tetapi istilah tersebut dipakai untuk menunjukkan bahwa Roh Allah menggerakkan dan nekerja dalam hati orang beriman.

III. HANYA ADA SATU ROH
Kisah Para Rasul 2:4 -


Efesus 4:4 -



Efesus 3:19 -



Kolose 1:27 -



Orang percaya penuh dengan Roh, yaitu penuh dengan Allah, Kristus dan Roh Kudus. Adakah tiga roh yang memenuhi orang percaya? Tentu tidak!! Hanya ada SATU Roh yang memenuhi orang percaya.
Wajib kita ingat, ketika kita berkata tentang Roh baik pada waktu penciptaan, inkarnasi maupun Pentakosta, kita sedang membicarakan Roh yang sama. Allah itulah Roh adanya, dan hanya ada SATU Allah.

IV. “KEPRIBADIAN” ROH KUDUS
Yohanes 16:13 -


Kolose 1:27 -


Kata pengganti “Dia” (laki-laki) dipakai beberapa kali ketika membicarakan Roh Kudus tidak boleh dipahami sebagai tambahan dari Oknum ke-Allah-an, melainkan harus dipahami sebagai SATU kenyataan lagi dari Allah yang Esa dan benar adanya, yaitu “Allah yang suci” itu. Oleh karena itu formula baptisan air:”Bapa, Anak dan Roh Kudus” dinyatakan kepada kita dalam Tuhan Yesus Kristus.

V. HUBUNGAN ROH KUDUS DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS
Yohanes 4:24 -


2 Korintus 3:17 -


Yohanes 14:18 -


Roma 8:9 -


Ayat-ayat tersebut menerangkan dengan jelas hubungan Roh Kudus dengan Yesus Kristus yaitu SATU dalam pengertian SATU secara numeric/ bukan jamak. Mari kita perhatikan dengan seksama kata-kata berikut ini:
1. Allah itu Roh adanya.
2. Tuhan itu Roh adanya.
3. Akau datang kembali.
4. Roh Allah ~ Roh Kristus.

Mari perhatikan lebih lanjut kebenaran dalam ayat-ayat berikut ini:
Kejadian 1:2 -


Ayub 33:4 -


Kolose 1:16 -



VI. ROH KUDUS DILAMBANGKAN DALAM PERJANJIAN LAMA
1. Dalam Awan
Keluaran 13:21 -


2 Tawarikh 5:14 -


2. Di Gunung Karmel
2 Raja-raja 18:38 -


Matius 11:14 -


Matius 17:13 -


Nabi Elia dalam Perjanjian Lama memiliki kemiripan (counterpart) dengan Yohanes Pembaptis dalam Perjanjian Baru yaitu nabi dari api.

VII. LAMBANG-LAMBANG ROH KUDUS
1. Api - Matius 3:11; Kisah Para Rasul 2:3
2. Minyak - Matiu s 25:1-13; Lukas 10:34
3. Anggur - Matius 9:17; Lukas 10:34
4. Air - Yohanes 4:14; 7:38
5. Burung merpati - Matius 3:16
6. Angin - Kisah Para Rasul 2:2
7. Meterai - Efesus 1:13-14; 4:30
Lambang-lambang tersebut di atas menggambarkan kepada kita tentang sifat dan peranan Roh Kudus.

VIII. GELAR ROH KUDUS
1. Roh Kudus/ Roh Suci Matius 3:11; Lukas 11:13
2. Roh pohon anugerah Ibrani 10:29
3. Roh kebenaran Yohanes 15:26; 16:13; 14:17
4. Roh Hidup Roma 8:12 (KJV)
5. Roh Perjanjian Efesus 1:13
6. Roh Kemuliaan 1 Petrus 4:14
7. Roh Allah 1 Korintus 3:16; Roma 8:9
8. Roh hikmat Yesaya 11:2
9. Roh pengertian Yesaya 11:2
10. Roh pengetahuan Yesaya 11:2
11. Roh nasehat Yesaya 11:2
12. Roh keperkasaan Yesaya 11:2
13. Roh pengenalan akan Tuhan Yesaya 11:2
14. Roh takut akan Tuhan Yesaya 11:2
15. Urapan 1 Yohanes 2:20
16. Roh Kristus Roma 8:9
17. Penolong Yesaya 14:16
18. Perhentian Yesaya 28:12
Semua gelar tersebut menyatakan sifat-sifat dan peranan Roh Kudus.

IX. ROH KUDUS SUDAH DIJANJIKAN ALLAH
1. Nubuat dalam Perjanjian Lama
Yoel 2:28 -


2. Yohanes Pembaptis menubuatkan rentang Roh Kudus
Matius 3:1 -


3. Dijanjikan oleh Yesus Kristus
Yohanes 14:15-26 -


Perhatikan kata “lain” dalam ayat 16 bukan berarti ditambahkan lagi SATU Oknum ke-Allah-an, melainkan jabatan/ peranan lain dari Allah sebagai Roh. Ia membuat suatu perkara yang baru yaitu datang bagaikan seorang Penolong kepada orang yang telah dibaptis Roh Kudus, Roh yang berdiam dalam diri orang percaya tersebut.
Hal ini akan lebih jelas bila kita membandingkan antara Yohanes pembaptis dengan orang percaya. Yohanes penuh Roh Kudus sejak dalam rahim ibunya (Lukas 1:15). Tetapi bandingkan dengan pernyataan Tuhan Yesus dalam Matius 11:11 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” Pernyataan Tuhan Yesus tersebut memiliki bahwa “hak istimewa orang yang terkecil dari umat perjanjian yang baru masih lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.”
Apakah Roh yang ada pada Yohanes berbeda dengan Roh yang tinggal pada orang-orang percaya? Apakah ada dua Roh, SATU untuk Yohanes Pembaptis dan yang SATU untuk orang-orang percaya? Tentu tidak!! Roh Kudus yang berdiam dalam diri Yohanes Pembaptis adalah sama dengan yang tinggal dalam diri orang percaya, namun dalam peranan yang baru.



BAB XIII
PEKERJAAN DAN JABATAN ROH KUDUS

I. ROH KUDUS SEBAGAI PEMBERI PENGERTIAN TENTANG MAKNA ALKITAB
Yohanes 16:13 :

1Korintus 2:10 :

1Korintus 2:14 :

2Petrus 1:21 :

Tanpa pimpinan Roh Kudus manusia tidak bisa memahami isi dan makna Alkitab. Karena itu hanya orang yang penuh Roh Kudus yang boleh mengajar Firman Allah.
Jika ada perbedaan makna Alkitab, dua-duanya tidak mungkin benar. Tetapi Roh Kudus menolong orang percaya untuk memahami makna Alkitab yang sesungguhnya.

II ROH KUDUS MENGINSAFKAN ORANG AKAN DOSA
Yohanes 16:8 :

Inilah langkah pertama bagi orang berdosa agar selamat. Roh Kudus mengurapi Firman Tuhan yang diberitakan serta menghidupkan Firman itu ke dalam hati yang mendengarkannya, serta meyakinkan orang tersebut akan keadaannya sebagai orang berdosa. Manusia tidak dapat bertobat jika Roh Kudus tidak menjamah dan meyakinkan orang tersebut akan dosa dan kehebatan kuasa Injil yang menyelamatkan. Keselamatan adalah hasil pekerjaan Roh Kudus dalam diri manusia sejak permulaan sampai kepada akhir.

III. ROH KUDUS SEBAGAI PEMBAHARU
Yohanes 3:5 :

Titus 3:5 :

Roh Kudus berkarya mengubahkan orang berdosa menjadi orang yang takut akan Tuhan, yaitu suatu ciptaan baru dalam Tuhan Yesus Kristus. Hanya Roh Kudus yang dapat melakukan semua ini.

IV. ROH KUDUS BERDIAM DI DALAM ORANG-ORANG PERCAYA
Roma 8:9 :

1Korintus 6:19 :

Tubuh orang-orang percaya menjadi rumah kediaman Roh Kudus.

V. ROH KUDUS MEMETERAIKAN ORANG PERCAYA
Efesus 1:13 :

Efesus 4:30 :

Dimeteraikan berarti :
1. HAK MILIK Anak-anak Allah menjadi milik Tuhan Yesus Kristus.
2. KEAMANAN Anaj-anak Allah akan aman dan sebtosa selama Roh Kudus
berdiam di dalamnya.
3. PEMBENARAN Meterai adalah tanda bahwa Allah telah membenarkan kehidupan
kita.
4. PEKERJAAN SELESAI Baptisan Roh Kudus adalah perbuatan terakhir dalam pekerjaan
pembaharuan orang percaya. Tetapi karya-karya Roh Kudus yang lain masih akan terus berlangsung, demikian pula pengudusan terus menerus berlangsung dalam diri orang percaya.

VI. ROH KUDUS MEMBERI KUASA
Kisah Para Rasul 1:8 :
Kata “kuasa” dalam bahasa Yunani “dunamis” yang memiliki akar kata yang sama dengan “dinamit” Ini sebenarnya kuasa Allah yang datang ke dalam kehidupan otang percaya untuk hidup dalam kemenangan atas dosa, juga untuk bersaksi kepada jiwa-jiw agar menerima berkat anugerah Tuhan Yesus yang mendatangkan keselamatan.

VII.ROH KUDUS MEMBAPTIS ORANG PERCAYA KE DALAM SATU TUBUH
1Korintus 12:13


Anak-anak Allah ditempatkan dalam tubuh Kristus dan saat itu juga Kristus ada di dalam orang percaya. Mis.: Masukkan cangkir ke dalam air di ember, maka cangkir itu ada dalam air dan air itu ada dalam cangkir.

VIII. ROH KUDUS MEMIMPIN ANAK-ANAK ALLAH
Rom 8:14

Kisah Para Rasul 13:2-4

Kisah Para Rasul 16:6-7

Roh Kudus memimpin anak-anak Allah seseai kehendak Allah secara Alkitabiah.

IX. DOSA TERHADAP ROH KUDUS
1. Menolak Roh Kudus
Kisah Para Rasul 7:51


Dosa ini dilakukan oleh orang berdoa yang menolak karya Roh Kudus di dalam dirinya. Sebagai akibatnya orang tersebut akan binasa dan tidak memiliki pengharapan bila terus menerus menolak karya Roh Kudus yang menyadarkan dosanya.
2. Menghina Roh Kudus
Ibrani 10:29


Dosa ini dilakukan oleh orang Kristen yang mundur dari iman sehingga ia tidak mendapatkan keselamatan.
3. Menghujat Roh Kudus
Matius 12:31-34


Dosa ini dilakukan oleh orang yang belum percaya, namun Roh Kudus sudah bersaksi dengan kuat kepada orang tersebut untuk menyambut Tuhan Yesus Kristus. Ingat tugas Roh Kudus adalah meyakinkan orang untuk percaya Yesus. Kalau Yesus Kristus sebagai SATU-SATUnya jalan keselamatan sudah ditolak, dengan apalagi orang tersebut dapat diselamatkan?
4. Mendukakan Roh Kudus
Efesus 4:30


Dosa ini dilakukan oleh orang percaya yang mengabaikan karya Roh Kudus yang menyucikan.
5. Memadamkan Roh Kudus
1Tesalonika 5:19


Dosa ini dilakukan oleh orang percaya yang tidak memberi keleluasaan Roh Kudus untuk bekerja dalam membangkitkan karunia-karunia roh maupun dalam jabatan pelayanan.
6. Mendustai Roh Kudus
Kisah Para Rasul 5:3

Dosa ini dilakukan oleh orang percaya yang mengingkari pengakuan dan penyerahan hidup kepada Tuhan. Ini sama dengan mencobai Tuhan.

PENUTUP

Tidak ada kebenaran absolut yang lebih mendasar selain meyakini kebenaran bahwa Allah itu SATU. Misteri yang sesungguhnya tentang Allah bukanlah pada jumlah bilangannya. Misteri yang tersembunyi berabad-abad namun telah dinyatakan kepada umatNya adalah misteri tentang Allah yang adalah Roh namun berkenan menyatakan Diri sebagai Firman yang menjadi manusia, dan apa yang dilakukanNya ini tidak menambahi jumlahNya sebagai SATU-SATUNYA PRIBADI yaitu ALLAH YANG ESA (Yudas 24,25). Nama Pribadi Allah yang menyatakan diri tersebut adalah YESUS KRISTUS. Itulah sebabnya setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN (Filipi 2:1-10).

Madiun, medio 2006
Pdt. Edi Zakaria

1 komentar: