IMAN YANG BESAR

Lukas 7:1-10

Banyak orang berpikir bahwa orang yang imannya besar adalah orang yang bisa melakukan keajaiban-keajaiban spektakuler. Atau mereka yang hidupnya memiliki berbagai macam atribut keagamaan. Tetapi di dalam perikop tersebut kita melihat adanya penekanan yang cukup kuat bahwa kebesaran iman seseorang justeru nampak dalam sikap, watak, dan perilaku hidup orang tersebut.

Perwira dalam pembacaan Alkitab kita bukanlah seorang Israel. Saat itu Israel sedang dijajah kerajaan Roma, sehingga tidak mungkin orang Israel mau menjadi tentara penjajah negerinya. Meskipun demikian Tuhan Yesus sendiri yang memuji bahwa iman perwira tersebut besar, bahkan orang Israel sendiri   belum ada yang bisa menyamainya.

1. Iman yang besar nampak dalam kebaikan hati (ayat 2)

Kebaikan hati sang perwira  sangat menyolok sehingga Injil Lukas mencatat bahwa perwira tersebut sangatmengasihi dan menghargai hambanya. Ini adalah sesuatu yang tidak lazim pada zaman itu. Hamba atau budak,  tidak mempunyai hak apapun. Tetapi perwira itu menunjukkan kebaikkan hatinya yang luar biasa. Kebaikan hatinya benar-benar tulus tanpa pamrih. Kebaikan hati semacam itu hanya bisa diperoleh jika seseorang benar-benar mengenal dan menikmati kebaikan Tuhan. Hanya orang yang imannya besar yang bisa mencapai tahap seperti ini.

Benar, iman yang kecil bias membawa kita ke surga. Tetapi iman yang besar akan membawa surga ke dalam hati dan kehidupan kita setiap hari.

2. Iman yang besar nampak dalam kemurahan hati (ayat 3-5)

Orang Yahudi malas membangun hubungan yang sangat erat dengan bangsa kafir. Tetapi kali ini justeru orang Yahudi yang mendesak Tuhan Yesus  untuk menolong perwira tersebut. Apa yang mendorong orang Yahudi melakukannya? 

Ternyata perwira tersebut mempunyai kebiasaan suka memberi dengan murah hati. Padahal apa yang dilakukannya itu bisa membahayakan karirnya sebagai tentara. Rupanya ia tidak terlalu peduli dengan hal itu.

Banyak orang memberi tetapi belum tentu bermurah hati. Bahkan tidak jarang kebiasaan memberi yang dilakukannya adalah transaksi tersembunyi, karena diam-diam ia menghitung dan mengharapkan mendapat pamrih.

Orang yang imannya besar bermurah hati karena ia menikmati kemurahan hatiNya Tuhan. Tuhan Yesus sudah mati buat kita saat kita berdosa. Karena itu kemurahan hati yang kita lakukan adalah wujud syukur kita atas kebaikan Tuhan yang kita alami.

3. Iman yang besar nampak pada kerendahan hati (ayat 6-8)

Orang yang imannya besar memiliki kesadaran terhadap kebesaran Tuhan, dan ia mau berpasrah kepadaNya. Itulah sebabnya ia mau menunggu apa yang akan diucapkan oleh Tuhan Yesus. Apapun itu, perwira itu mau menerima.

Rendah hati tidak sama dengan rendah diri. Rendah diri adalah akibat dari memiliki gambar diri yang salah. Tetapi rendah hati itu memahami diri dengan baik dan bisa menempatkan diri dengan benar. Termasuk mengakui dan menjalankan otoritas yang diberikan Tuhan. Amin


Oleh: Pdt. Edi Zakaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar