AWAS! ADA SUAP MENYUAP!

Shallom....

Pemilu kian mendekat. Aroma “money politic” makin menyengat. Dalam Pemilu kita harus tahu bahwa rakyat adalah Raja. Para Caleg ibarat peserta tender. Mereka harus berlomba untuk meraih kemenangan. Dalam perlombaan itu ada yang mengikuti aturan main. Tetapi tidak sedikit yang “nyempal” dari aturan main yang ada. Akibatnya Rakyat yang menjadi Raja pun disuap. Raja yang bijak mengambil keputusan secara independen (merdeka/ tanpa tekanan) berdasar-kan pertimbangan kepentingan bersama sebagai bangsa, dan bukan egosentris. Raja yang bijak harus menghukum mereka yang main suap. Alkitab berkata:”Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.”

(Keluaran 23:8). Jadi jika anda tidak ingin memilih orang tersebut, sebaiknya jangan terima uangnya. Dan jika anda ingin me-milih orang tersebut, beritahu dia:”Jangan menyuap!”. Bagaimana bila terlanjur menerima? Mari kita bertobat dan minta ampun kepada Tuhan. Amsal 15:27 mengatakan: ”Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” Jadi jangan menyuap, dan jangan meng-harapkan suap.

Jika demikian bagaimana seharusnya sikap kita terhadapPemilu yang akan datang?

1. Jangan mau disuap, dan jangan memilih orang yangmenyuap dan curang.

2. Pilih orang yang integritasnya (Kejujuran) teruji.

3. Pilih orang yang memiliki kemampuan.

4. Pilih orang yang  berkomitmen pada Pancasila dan berwawasan Bhineka Tunggal Ika. 

(Gembala)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar