Malam tahun baru kemarin
benar-benar membuat orang bersukacita. Mulai dari anak kecil sampai orang
dewasa, bahkan manula semuanya turut bersukacita.
Tidak terkecuali keluarga
Paimin yang berada di daerah pelosok. Ia mengajak istri dan anaknya semata
wayang yang berumur 5 (lima) tahun pergi ke alun-alun. Setelah memarkir
motornya, Paimin, istri dan anaknya jalan-jalan di sepanjang trotoar alun-alun
yang sangat ramai oleh penjual terompet dan para pejalan kaki. Tiba-tiba … seperti
ada orang yang memanggil-manggil dirinya:
“Mas...mas...sini
mas...tolongin saya.”, ternyata yang memanggil adalah seorang nenek-nenek
dengan seorang cucu disampingnya.
“Ada apa nek…” kata Paimin.
“Ini lho, tolongin tiupi
terompet cucuku ini. Sejak tadi nenek meniup kok tidak bunyi-bunyi.”
Paimin pun segera mengambil
terompet dari tangan nenek dan meniupnya, dan ternyata memang tidak berbunyi.
Akhirnya Paimin memeriksa terompet itu, ditemukanlah ada 3(tiga) biji gigi
nenek tersangkut menutup lobang terompet.
“Wah...ini penyebabnya, gigi
nenek menyumbat lubang untuk meniup...makanya tidak berbunyi.”
Teteretteettet…. “Nah, ini
sudah bunyi, Ini terompetnya dan ini gigi nenek yang copot dan tersangkut di
terompet.”
“Makasih ya mas..”
Lalu Paimin segera mengajak
istri dan anaknya berlalu dari tempat itu. Tiba-tiba anaknya merengek-rengek
minta dibelikan terompet. Maka Paimin menghampiri penjual terompet yang agak
jauh letaknya dari tempat tadi. Paimin mengambil terompet dan mencobanya. Tet… terettett…
Kemudian Paimin bertanya kepada penjual, dan penjualnya ternyata seorang
nenek-nenek.
“Nek...berapa harga
terompetnya?”
“Terompetnya sudah dicoba
dan berbunyi kan…?”
“Iya nek…”
“Terompet itu gratiiiisss…!
Soalnya tadi nenek mencoba membunyikan terompet dan gigi nenek copot tiga.
Terima kasih, sudah membantu nenek untuk mencoba membunyikan terompet.”
Woallah...kok ya ada-ada
saja, meniup terompet kok bisa bikin gigi pada copot...yah...namanya juga
humor. Betul tidak sahabat tawa?....
Pesan :
Sahabat tawa, lumayan
loh...Paimin sudah mendapat terompet gratis masih ditambah dapat pahala karena
menolong nenek-nenek tadi. Seorang murid Guru besar Gamaliel memberi nasehat
begini:
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena
apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar