MENETAPKAN GAYA HIDUP



Olive memiliki penghasilan yang lumayan besar. Dalam sebulan tidak kurang dari Rp 7.000.000,- ia terima sebagai penghasilan keluarganya. Namun ia heran, setiap bulan dia merasa selalu kekurangan uang. Celakanya, setiap kali ia merasa kekurangan uang ia memilih mencari pinjaman dari siapa pun, termasuk dari rentenir. Sampai pada akhirnya ia kelabakan untuk menutupi kekurangan keuangannya. 

Sementara itu Rini memiliki penghasilan Rp 3.000.000,- tetapi ia bisa mencukupi keluarganya, bahkan ia bisa menabung untuk pendidikan anaknya dengan menabung pada suatu perusahaan asuransi. Juga memiliki tabungan “dana taktis” jika memiliki kebutuhan yang mendadak bagi keluarganya. 

Apa yang membedakan dari ke dua keluarga tersebut? Mengapa yang satu dengan gaji besar tetapi kekurangan. Yang lain gajinya sedang, cenderung kecil tetapi bisa mencukupi kebutuhan bahkan bisa menabung ? Yang membuat berbeda ialah GAYA HIDUP. 

Bagaimana cara menetapkan gaya hidup sehingga tidak terjebak hutang ? Berikut beberapa hal yang bisa menjadi tips untuk menetapkan gaya hidup: 

1. Tujuan hidup itu lebih penting ketimbang apa yang kita pakai dalam hidup. Jadi belanjakan uang anda secukupnya, takarannya yaitu asal bisa mencapai tujuan hidup yang benar. 

2. Jangan menggunakan gaya hidup yang melebihi penghasilan kita. 

Iklan dan pujian orang sering mengecoh perhatian kita sehingga sembrono membelanjakan uang kita. Berhati-hatilah! 

3. Pastikan bahwa nilai diri kita ditentukan oleh apa kata Tuhan melalui FirmanNya, dan bukan ditentukan oleh apa kata orang dengan segala opininya. 

Uang Rp 100.000,- walau dinjak, diremas, diludahi asal masih utuh uang itu tidak berkurang nilainya. Demikian pula Tuhan berfirman bahwa kita berharga di mataNya, karena itu apa pun yang kita pakai dan kita makan tidak bisa membuat diri kita kurang berharga. (EZ) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar