Sebab itu, hai Saudara-saudara yang kukasihi, hendaklah kamu tetap teguh, tidak goyah, dan selalu giat dalam pengabdianmu kepada Tuhan. Lagi pula, kamu pun tahu bahwa di dalam Tuhan, jerih lelahmu tidak akan sia-sia.
(1Korintus 15:58)
OLEH: PDT. EDI ZAKARIA
Ketika dua orang murid Yesus dalam perjalanan ke Emaus, Yesus mendekati mereka berdua tetapi tidak ada tanda-tanda sukacita dan berpengharapan (Lukas 24:13-36). Mengapa itu bisa terjadi?
1. BERFOKUS PADA MASALAH (ay. 16-17)
Air muka ke dua murid muram, membuktikan bahwa hati dan pikiran mereka tidak berpusat pada Yesus dan sabdaNya, tetapi berpusat pada diri sendiri dan persoalan yang dihadapinya.
Fokuslah pada fakta bahwa Yesus bangkit, maut tidak dapat menahanNya. Hidupmua pasti dipenuhi pengharapan yang menggairahkan.
2. MENGANGGAP YESUS TIDAK PEDULI (ay. 18)
Para murid memandang Yesus sebagai orang asing.
Ketahuilah bahwa Yesus sudah bangkit, kebangkitanNya membuktikan bahwa Dia sangat peduli pada keberadaanmu.
3. SALAH MENARUH PENGHARAPAN (ay. 19-21)
Para murid tidak menyadari bahwa kedatangan Yesus bukan untuk kerajaan duniawi. Kerajaan duniawi adalah rapuh dan fana.
KebangkitanNya membuktikan bahwa kerajaan yang dibangunNya adalah Kerajaan Allah yang rohani. Ini berarti ada pengharapan abadi yang mendatangkan gairah yang berkobar-kobar sebagai berkat yang dating karena paskah.
4. LAMBAN UNTUK PERCAYA (ay. 25-27)
Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa semua yang difirmankan Allah lewat para nabiNya adalah ya dan amin.
Ini berarti kebangkitan Yesus mendatangkan keyakinan yang kokoh di dalam Dia tidak ada kecurangan. Mengapa tidak bersemangat jika mengetahui semua itu? Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar