Bila Anda terjerat hutang, sampai sampai
tidak lagi sanggup membayar. Bahkan hutang tersebut terasa seperti kutukan yang
membelenggu. Inilah yang harus Anda lakukan:
1. DATANG KEPADA TUHAN
Tidak ada yang bisa melepaskan kutuk dan
hukuman selain Tuhan. Datanglah kepadaNya dan mintalah ampun karena selama ini
tidak yakin bahwa pemeliharaan Tuhan sempurna. Mintalah ampun karena tidak
bersungguh- sungguh hidup mencukupkan diri dengan apa yang ada. Mintalah ampun
karena membiarkan diri menurut keinginan, nafsu dan gengsi.
Mintalah kuasa darah Yesus menyucikan
dan mamatahkan segala kutuk dan hukuman. Dan bertobatlah.
2.
BERHENTILAH BERHUTANG DAN BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI
Hentikanlah kebiasaan berhutang untuk
menutupi hutang. Stop! Jangan berhutang lagi. Mulailah kebiasaan baru yaitu
mencukupkan diri dengan apa yang ada. Gunakan dan maksimalkan dengan apa yang
ada. Misal, tidak mampu membeli susu untuk bayi. Cobalah menggantikan susu
untuk sementara waktu dengan air tajin (air yang diambil di permukaan nasi yang
sedang ditanak). Tidak bias makan nasi, makan bubur. Ini memang berat, tetapi
inilah cara jika kita mau mematahkan jerat hutang.
3.
BERITAHU PARA PEMIUTANG BAHWA ANDA PASTI MEMBAYAR BILA SUDAH ADA UANG
Beritahu mereka semua bahwa Anda
benar-benar tidak ada niat untuk mengemplang atau berbuat curang. Sampaikan
permintaan maaf bila saat ini belum bias membayar bukan karena berniat tidak
membayar tetapi benar-benar karena tidak ada uang.
Bila mereka marah, hadapilah. Itu memang
resiko orang tidak membayar hutang tidak tepat waktu. Asal jangan sampai
memukul. Bila sampai memukul, laporkan kepada aparat penegak hukum.
4.
LUNASILAH LEBIH DAHULU HUTANG ANDA YANG TIDAK BERBUNGA
Mengapa demikian? Jika anda menguatamakan
melunasi hutang anda yang berbunga lebih dahulu, maka ada beberapa pertimbangan
yang mendasari:
Pertama,
jika Anda mengutamakan melunasi
hutang yang berbunga lebih dahulu maka berapapun uang Anda tidak pernah
mencukupi untuk melunasinya.
Kedua,
orang yang menghutangi Anda tanpa
bunga itu niatnya benar-benar tulus ingin menolong Anda dan bukan bermaksud
mencari keuntungan dari kesulitan Anda.
Ketiga,
orang yang menghutangi Anda tanpa
bunga bila Anda lunasi lebih dulu, itu akan menjadi “tabungan kepercayaan”
Anda kepada orang tersebut. Dan ini akan
sangat menolong untuk membantu Anda membangun integritas diri Anda di masa
depan.
Ke
empat, orang yang memiutangi Anda
tanpa bunga akan menjadi “semacam tim doa” bagi pelunasan hutang-hutang Anda lainnya.
5.
BUATLAH RESTRUKTURISASI DAN MORATORIUM
HUTANG
Sangat perlu sejak awal untuk melakukan
moratorium/ penghentian hutang. Dengan demikian hutang Anda tidak bertambah
lagi. Namun tidak cukup melakukan moratorium. Apa artinya Anda menghentikan
hutang tetapi jika hutang Anda adalah hutang bunga berbunga. Untuk itu Anda
juga harus melakukan strukturisasi hutang. Apa itu strukturisasi hutang?
Melakukan peninjauan hutang untuk memperbarui kesepakatan. Maksudnya, sampaikan
kepada pemiutang bahwa Anda pasti membayar hutang tersebut jika sudah mempunyai
dana, dengan syarat pengenaan bunga harus dihentikan. Sampaikan kepadanya
permohonan minta tolong agar bunga hutang dihentikan itulah satu-satunya cara
untuk Anda bias mengangsur hutang.
Selain harus
melakukan mora-torium dan restruk-turisasi diantaranya pengurangan bunga utang
(diskon) yang penting untuk mempercepat pelunasan hutang Anda.
6. BERANI MEM-BERI
Meskipun
memiliki banyak hutang justeru Anda tidak boleh pelit. Sebab memberi dan ber-buat baik kepada orang lain adalah bagian
dari menabur. Alkitab berkata: “Barang-siapa menabur sedikit ia akan menuai
sedikit.” Namun dalam memberi ini mesti terukur dan perlu tindakan iman.
Keberanian Anda berbuat baik harus dipastikan bukan karena supaya diberkati
seperti seorang penjudi yang bertaruh. Tetapi semua harus Anda lakukan karena
Anda mengasihi Tuhan. Jadi berbuat baik dan memberi karena Anda percaya seperti
seorang petani percaya apa yang ia taburkan pasti bertumbuh dan menjadi
berlipat ganda.
Terlebih
utamakan untuk mengem-balikan seper-sepuluh dari penghasilan. Hal ini penting,
karena apa yang kita lakukan adalah bukti bahwa kita mengakui sumber segala berkat
adalah Tuhan. Selain itu jangan lupa perhatikan memperhatikan kebutuhan orang tua kita. Dengan mengorbankan
penghasilan kita bagi orang tua kita berarti kita memperoleh dukungan restu dan
doa dari orang tua. Saat kekurangan buka berarti saat memberi kita tutup mata.
7. MENGUCAP SYUKURLAH DALAM SEGALA KEADAAN
Mungkin saat –
saat Anda berjuang untuk melunasi hutang adalah saat-saat terberat bagi Anda
dan keluarga. Bagaimana Anda dan keluarga harus menahan diri dari berbagai
keinginan. Dalam menghadapi situasi itu penting sekali agar pikiran Anda
sekeluarga harus terjaga dengan baik. Selama pikiran terjaga dengan baik maka
hati tidak menjadi bimbang. Ketika hati tidak menjadi bimbang maka kemampuan
menahan diri dari berbagai godaan akan meningkat. Tentu saja masa-masa pahit
mendatangkan suasana hati yang teduh yang mampu mencerna kasih setia Tuhan. Akibatnya
kita mampu mengucap syukur bukan pada saat di puncak gunung kejayaan, tetapi
bersukacita dalam Tuhan meskipun saat berada dalam kekelaman.
Bagaimana
seharusnya cara menjaga pikiran?
a. Fokuslah pada apa yang ada dan bersyukurlah
b. Pujilah Tuhan dalam segala keadaan.
c. Tetaplah berharap pada Tuhan
dalam doa.
d. Teruslah berbuat baik dan menaburlah seberapa yang anda bias.
e. Jangan pelit, tetapi tetaplah murah hati.
Ingatlah janda Sarfat tetap
rela memberi di tengah kekurangan.
f. Peganglah Firman
7 hal yang
harus dilakukan telah kita bahas. Sekarang mari kita bahas tentang 5 hal yang
harus diperhatikan:
1. JANGAN TERPANCING PERTENGKARAN
Anda harus
sadar bahwa anda diposisi yang salah, sebab anda gagal menjalankan kewajiban
anda yaitu membayar hutang. Jangan
sampai anda membuat masalah dengan mengadakan kerinbutan.
2. TERIMALAH
KENYATAAN JIKA MEREKA MARAH SEPANJANG TIDAK MELANGGAR HUKUM.
Karena itu
anda harus bersikap diam bila mereka marah-marah, asalkan mereka tidak
melakukan pelanggaran hukum. Bila terjadi pelanggaran hukum sebaiknya anda
melapor ke pihak berwajib.
3. BERHATI-HATILAH BILA HARUS MEMBUAT SURAT
PERJANJIAN SEBAB MEMILIKI EFEK HUKUM.
Terkadang
penagih hutang mendesak anda untuk membuat surat perjanjian. Sedapat-dapatnya
hindarilah, atau paling tidak hati-hatilah terhadap dampak hukumnya.
4. JANGAN PERNAH ADA NIAT SEDIKIT PUN UNTUK
NGEMPLANG.
Ketika
anda memiliki keuangan prioritaskan untuk membayar hutang anda. Jangan sampai ada niat mengemplang atau tidak membayar.
5. JANGAN PERNAH SEMBRONO LAGI.
Ada pepatah
mengatakan, “Keledai adalah binatang yang bodoh, tetapi ia tidak membiarkan
dirinya terantuk ke dua kali di lobang yang sama.”
Bijaklah
mengatur keuangan anda.