Ayat Dasar:
Ibrani 10:24-25
24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya
kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
25 Janganlah kita menjauhi pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita
saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
Oleh: PS. Dr. Edi Zakarijah, M.Th.
π️ Pendahuluan: Mengapa Kehadiran Kita
Penting?
Banyak orang
Kristen saat ini menjalani iman mereka secara individualis. Mereka berkata,
"Saya mengasihi Yesus, tetapi saya tidak butuh Gereja." Mereka merasa
cukup dengan doa pribadi, mendengarkan khotbah online, atau membaca Alkitab di
rumah. Mereka mengaku punya iman, tetapi tidak lagi berjemaat.
Namun, Firman
Tuhan, khususnya melalui kitab Ibrani, memberikan peringatan keras. Kasih yang
tidak diwujudkan di Rumah Tuhan hanyalah teori yang hampa. Kasih sejati tidak
bisa hanya tinggal di pikiran atau hati; ia harus diwujudkan dalam komunitas.
Pesan hari ini sangat jelas: Cinta Tuhan—pasti
cinta Rumah Tuhan.
I. π️ Gereja Adalah Laboratorium Kasih
(Ayat 24)
Ayat 24
berkata, "Marilah kita saling
memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan
baik."
A. Kasih dalam Praktik, Bukan Sekadar Imajinasi
Kita bisa dengan
mudah mengasihi orang-orang yang kita bayangkan atau yang ideal dalam pikiran
kita. Tetapi bagaimana kita bisa mempraktikkan kasih Alkitabiah jika kita tidak
hadir dalam komunitas yang nyata, yang terdiri dari orang-orang yang tidak sempurna?
Ilustrasi:
Seorang ahli
bedah tidak bisa menjadi terampil hanya dengan membaca buku. Ia harus masuk ke
laboratorium, membedah, membuat kesalahan, dan diperbaiki oleh mentornya.
Aplikasi:
Gereja
adalah laboratorium kasih kita. Di sinilah kita berlatih:
·
Sabar
terhadap kelemahan saudara seiman.
·
Peduli
dengan bertanya, "Ada apa hari ini?"
·
Mendengar
keluh kesah tanpa menghakimi.
·
Memberi
diri melalui pelayanan dan dukungan.
·
Kasih
yang hanya ada di ruang tamu kita adalah teori. Kasih yang kita kerjakan di
Gereja adalah praktik.
II. π Mengasihi Tuhan
Berarti Mengasihi Tubuh Kristus
Kita seringkali
memisahkan Kristus dari Tubuh-Nya (Gereja), padahal Alkitab mengajarkan bahwa:
Efesus 1:22-23
(TB) ... Ia telah memberikan-Nya kepada
jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya...
Kristus adalah
Kepala; gereja adalah Tubuh-Nya. Mengasihi Tuhan tetapi menjauhi Tubuh-Nya
adalah kontradiksi rohani yang tidak masuk akal.
A. Kisah Konversi Paulus (Kisah Para Rasul 9:4)
Ketika Saulus
(Paulus) menganiaya orang-orang Kristen, Yesus tidak bertanya, "Mengapa Engkau menganiaya
murid-murid-Ku?" Yesus bertanya: “Saulus,
Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”
Bagi Yesus,
menganiaya Tubuh-Nya sama dengan menganiaya Diri-Nya sendiri. Begitu pula,
menjauhi Tubuh-Nya sama dengan menjauhi Dia.
Cinta Tuhan
memanggil kita kembali untuk mencintai rumah di mana Tubuh-Nya berkumpul. Anda
tidak bisa mencintai Kepala tetapi membenci atau mengabaikan Tubuh-Nya.
III. π« Cinta Tuhan Menolak Kebiasaan Absen (Ayat 25a)
Ayat 25
memberikan peringatan yang sangat spesifik: "Janganlah
kita menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh
beberapa orang..."
A. Bahaya "Kebiasaan" Absen
Ketidakhadiran
bisa menjadi kebiasaan (pola hidup) yang mematikan iman. Satu kali absen,
menjadi dua kali, menjadi sebulan, hingga akhirnya, Rohani kita menjadi dingin
tanpa kita sadari.
Ilustrasi:
Sebuah bara api
yang diambil dari unggunan dan diletakkan sendirian, akan cepat padam. Tetapi
bara yang diletakkan bersama bara lainnya, akan terus menyala.
Kesaksian:
Banyak orang
yang meninggalkan iman seringkali memulai dengan menjauhi persekutuan. Mereka
kehilangan "hangat" rohani yang hanya bisa didapatkan saat bersama.
B. Panggilan untuk Saling Menasihati (Ayat 25b)
Ayat itu tidak
berhenti di larangan, tetapi memberikan solusi: "tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya..." Ini adalah tugas komunal! Kita tidak hanya
menasihati diri sendiri, tetapi saling menasihati.
Gagasan Implementatif: (CARA PRAKTEK Γ Lakukan “BMM” yaitu:
·
Bertanya: Jika ada teman
seiman yang tidak terlihat, jangan berasumsi! Tanyakan kabarnya, "Apakah
kamu baik-baik saja?"
·
Mengajak: Undang mereka
secara aktif untuk datang.
·
Mendoakan: Berdoa secara
spesifik agar kasih Tuhan mematahkan pola absen dalam hidup mereka.
IV. π₯ Rumah Tuhan
Membakar Semangat Iman Kita
Mengapa kita
harus kembali bersekutu di Rumah Tuhan? Karena di sana ada daya Ilahi yang
memulihkan dan membangkitkan.
A. Pemulihan Iman dan Panggilan
Ketika kita
bersekutu:
·
Iman
dipulihkan melalui Firman yang dihidupkan.
·
Api
rohani menyala melalui pujian dan penyembahan korporat yang kuat.
·
Panggilan
diteguhkan melalui pelayanan dan kehadiran Tuhan.
·
Tanpa
Gereja, api iman akan padam perlahan. Anda mungkin bisa bertahan, tetapi Anda
tidak bisa menyala sendirian. Kita dipanggil untuk menjadi terang, tetapi
terang yang bersinar paling kuat adalah terang yang menyatu dalam komunitas.
π Penutup: Wujud
Kasih Sejati
Kasih Tuhan itu
bukan teori—ia nyata dan diwujudkan dalam Jemaat.
Hari ini, mari
kita jawab panggilan kasih itu dengan tindakan. Jika Anda merasa iman Anda
dingin, jika Anda merasa capek dengan perjuangan Anda, jika Anda merasa tidak
butuh orang lain, ingatlah:
·
Tuhan
menempatkan kita di Laboratorium Kasih (I. Laboratorium).
·
Mencintai
Dia berarti mencintai Tubuh-Nya (II. Tubuh Kristus).
·
Kasih-Nya
tidak mentoleransi kebiasaan absen (III. Menolak Absen).
·
Hanya
dalam komunitas, api iman kita tetap menyala (IV. Semangat Iman).
Jika Anda
mencintai Kepala, Anda harus mencintai Tubuh. Jika Anda mencintai Kristus, Anda
harus mencintai Rumah-Nya!
Cinta
Tuhan—pasti cinta Rumah Tuhan
Mari kita
berkomitmen hari ini untuk tidak lagi menjauhi pertemuan ibadah kita, tetapi
semakin giat melakukannya, saling memperhatikan dan mendorong dalam kasih,
karena Hari Tuhan sudah semakin dekat!
Amin.
Panggilan dan Penerapan
Refleksi Diri: Tanyakan pada diri Anda,
"Apakah saya sedang membiasakan diri untuk absen? Apakah saya mengasihi
Tuhan hanya secara teori?"
Komitmen Tindakan: Berkomitmen
untuk hadir setiap pertemuan ibadah. Jika ada halangan, segera hubungi rekan
seiman.
Menjadi Pendorong: Identifikasi
satu atau dua orang yang sudah lama tidak terlihat di gereja. Kirim pesan hari
ini, "Saya merindukanmu di Rumah
Tuhan. Mari kita beribadah bersama minggu depan."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar