Teks Utama: Kejadian 12:7; 12:8; 13:18 (Tiga Mezbah Abram)
Oleh: PS. Dr. Edi Zakarijah, M.Th.
Pendahuluan: Mengapa Kita Membangun?
Saudara-saudara yang
dikasihi Tuhan, kita sering berbicara tentang cinta kepada Tuhan. Kita
menyanyikan lagu tentang kasih-Nya, dan kita berusaha hidup benar. Namun,
bagaimana cinta itu terwujud secara fisik, secara nyata dalam tindakan kita
sehari-hari?
Dalam kitab Kejadian,
kita melihat Abram, Bapak Orang Beriman, yang cintanya kepada Tuhan diwujudkan
melalui satu tindakan berulang yang sangat signifikan: Mendirikan Mezbah.
Dalam budaya Ibrani, Mezbah adalah wujud nyata dari sebuah pertemuan dan komitmen.
Itu adalah Rumah Tuhan versi Abram, penanda di mana Allah hadir, dan janji-Nya
diteguhkan. Tiga mezbah Abram mengajarkan kita bahwa cinta sejati kepada Tuhan
selalu menghasilkan cinta dan komitmen pada tempat atau
"Rumah" di mana kita bertemu dan menyembah Dia.
Mari kita lihat tiga
mezbah ini sebagai tiga bukti nyata cinta kita pada Rumah Tuhan.
Poin 1: Rumah Tuhan adalah Tempat Kita Merespons Panggilan
Lokasi: Sikhem |
Fungsi Mezbah: Merespons Penampakan dan Janji
(Teks Kunci: Kejadian
12:7)
Mezbah pertama Abram
didirikan segera setelah Tuhan menampakkan diri dan memberikan janji yang
mengubah hidupnya: "Aku akan memberikan negeri ini kepada
keturunanmu." Abram berada di tanah asing, tetapi ia mendirikan mezbah di
situ.
·
Tanda Cinta: Mezbah di Sikhem adalah Rumah Pertemuan. Itu
adalah titik di mana janji ilahi bertemu respons manusiawi. Abram berkata: "Di tempat ini, aku mengakui Tuhan!"
·
Ayat Pendukung: ”Hampirilah Dia, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh
manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah.” (1 Petrus 2:4)
Ilustrasi/Visualisasi: Bayangkan sebuah peta. Sikhem adalah titik START yang
ditetapkan oleh Tuhan. Rumah Tuhan kita harus menjadi titik start yang sama
bagi kita—tempat kita memutuskan meninggalkan masa lalu dan melangkah dalam
panggilan ilahi.
Relevansi bagi Kita: Rumah Tuhan, gereja kita, adalah Sikhem kita hari ini. Itu adalah tempat
di mana kita pertama kali mendengar panggilan, menerima janji keselamatan, dan
merespons dengan iman.
Pertanyaan Reflektif: Apakah kita datang ke Rumah Tuhan hanya sebagai penonton, atau sebagai
orang yang siap merespons panggilan dan janji Allah, siap diubahkan?
Bukti Cinta 1: Cinta pada Tuhan diwujudkan dengan kesungguhan hati dalam
pertemuan di Rumah-Nya, tempat di mana hidup kita diubahkan oleh
janji-Nya.
Inti: Mencintai Tuhan berarti menghargai Rumah Pertemuan di mana panggilan ilahi
pertama kali menyentuh hidup kita.
Poin 2: Rumah Tuhan adalah Pusat Penyembahan yang Konsisten
Lokasi: Betel–Ai |
Fungsi Mezbah: Pusat Penyembahan dan Doa
(Teks Kunci: Kejadian
12:8)
Setelah menerima janji
(Sikhem), Abram melanjutkan perjalanan ke timur (Betel). Ia tidak melupakan
Tuhan saat bergerak. Ia mendirikan mezbah kedua "dan memanggil nama TUHAN."
·
Tanda Cinta: Mezbah di Betel adalah Rumah Komitmen Harian.
Frasa "memanggil nama TUHAN" adalah deklarasi publik bahwa YHWH
adalah Tuhannya, di mana pun ia berada. Mezbah ini menjadi pusat aktivitasnya
yang berulang dan konsisten.
·
Ayat Pendukung: ”Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
(Ibrani 10:25)
Kesaksian (Potensial): (Anda bisa menceritakan kesaksian singkat tentang seseorang yang awalnya
hanya ke gereja sesekali, namun ketika ia menjadikan pelayanan dan doa di
gereja sebagai rutinitas utamanya, ia menemukan kekuatan dan perlindungan dalam
menghadapi tantangan hidup.)
Relevansi bagi Kita: Perjalanan iman adalah perjalanan panjang. Cinta kita pada Tuhan harus
konsisten, dan komitmen itu berpusat pada Rumah-Nya.
Pertanyaan Reflektif: Apakah kita menjadikan Rumah Tuhan hanya sebagai tempat persinggahan di
hari Minggu, atau sebagai Pusat Penyembahan di
mana kita secara teratur "memanggil nama-Nya"—berdoa, bersekutu, dan
memberitakan otoritas-Nya?
Bukti Cinta 2: Cinta pada Tuhan diwujudkan melalui penyembahan yang konsisten
dan menjadikan Rumah-Nya sebagai pusat spiritualitas kita, bukan sekadar
pelengkap hidup.
Inti: Mencintai Tuhan berarti menjadikan Rumah Penyembahan sebagai pusat dari
ritme kehidupan rohani kita.
Poin 3: Rumah Tuhan adalah Tempat Kita Mengokohkan Identitas
Lokasi: Mamre–Hebron |
Fungsi Mezbah: Peneguhan Identitas dan Perjanjian
(Teks Kunci: Kejadian
13:18)
Mezbah ketiga
didirikan di Mamre, setelah Abram melalui konflik yang menguras tenaga dengan
Lot. Setelah itu, Tuhan kembali meneguhkan janji-Nya, dan Abram mendirikan
mezbah di sana, menetap.
·
Tanda Cinta: Mezbah di Mamre adalah Rumah Keberanian. Ia
menjadi simbol klaim iman atas wilayah yang dijanjikan, sebuah penegasan
identitas bahwa Abram adalah milik Perjanjian. Setelah melewati badai, Abram
mengokohkan imannya di tempat yang sama di mana komunitasnya menetap.
·
Ayat Pendukung: ”Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari
di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam
di kemah-kemah orang fasik.” (Mazmur 84:10)
Quote (Kutipan): "Tuhan tidak hanya peduli pada siapa Anda saat Anda
meninggalkan gereja, tetapi juga peduli pada siapa Anda saat Anda bersama
gereja." - (Terkait Komunitas Kristen)
Relevansi bagi Kita: Kehidupan selalu menghadirkan konflik dan tantangan. Saat kita merasa
lelah, lari ke mana kita?
Rumah Tuhan adalah
tempat kita mengokohkan kembali identitas kita sebagai anak perjanjian.
Di sana, kita diingatkan bahwa kita bukan berjalan sendirian dan janji Allah
tidak pernah gagal. Itu adalah tempat kita bertemu saudara seiman dan menetap
dalam damai.
Bukti Cinta 3: Cinta pada Tuhan diwujudkan dengan membangun dan menjaga komunitas
di Rumah-Nya, yang berfungsi sebagai benteng dan tempat di mana kita
menetapkan identitas kita sebagai umat Allah.
Inti: Mencintai Tuhan berarti menetap dalam Rumah Perjanjian untuk mengokohkan
iman kita dan identitas rohani kita.
Penutup: Di Mana Mezbah Anda?
Tiga mezbah Abram
menunjukkan bahwa orang yang mencintai Tuhan pasti mencintai tempat
pertemuannya dengan Tuhan:
1.
Sikhem (Kej. 12:7): Cinta diwujudkan dengan datang dan merespons janji.
2.
Betel (Kej. 12:8): Cinta diwujudkan dengan menyembah secara
konsisten.
3.
Mamre (Kej. 13:18): Cinta diwujudkan dengan mengokohkan
identitas dalam komunitas.
Ilustrasi Akhir: Mezbah Abram adalah tiang-tiang peringatan. Rumah Tuhan kita adalah
monumen kasih kita. Bukan hanya tembok dan bangunan, tetapi pusat di mana kita
bertemu dengan Tuhan yang hidup.
Ajakan: Jika Anda benar-benar mencintai Tuhan, tunjukkanlah itu dengan komitmen
Anda pada Rumah-Nya. Jadikanlah gereja kita sebagai Sikhem,
Betel, dan Mamre Anda—tempat perjumpaan, tempat penyembahan, dan
tempat pengokohan iman.
Ayat Emas Penutup:
”Ya TUHAN, Engkau
telah mencintai tempat kediaman rumah-Mu dan tempat kemuliaan-Mu bersemayam.”
(Mazmur 26:8)
Amin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar